Jangan pandang orang sebelah mata,
Karena kurang kelihatan._________________________
Cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar seorang gadis melalui sela-sela tirai kamarnya. Zeline merenggang-renggangkan ototnya yang kaku dengan sesekali menguap. Setelah semua nyawa gadis itu terkumpul ia langsung melirik jam yang terpajang rapi di nakas.
"Jam 4" ucap Zeline sembari mengedarkan pandangannya ke arah kamar mandi kemudian mengambil handuk yang terpajang rapi di gantungan miliknya.
Cukup lama mandi akhirnya Zeline selesai. Menggunakan seragam sekolahnya dan memoles kulit putihnya menggunakan sunscreen, tak lupa ia memoles bibirnya menggunakan lipbalm kemudian tersenyum. Walaupun natural Zeline tetap keliatan cantik.
Zeline kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar lalu menuruni anak tangga satu persatu dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Mama sama papa belum pulang" ucap Zeline sembari menghembuskan nafasnya, melihat makanan yang tertata rapi dimeja makannya kemudian duduk untuk memakannya.
Tangannya mendorong sebuah piring yang sebelumnya ia pakai. Berdiri, kemudian mengambil jaketnya yang tersampir dikursi meja makan. Zeline melangkahkan kakinya menuju keluar rumah lalu memesan taksi.
— Memories —
"Ini uangnya" ucap seorang gadis kemudian keluar dari dalam taksi, menenteng tas berwarna peach miliknya menuju gerbang sekolah kemudian melewati koridor yang selalu ramai tiap paginya.
"Duh sakit" ucap Zeline melihat darah yang mengalir di lututnya akibat terpleset.
"Gak papa?" Ucap seorang pria khawatir kemudian membantu Zeline untuk berdiri.
"Gak papa kok, makasih ya duluan" ucap Zeline kemudian pergi tetapi tangannya ditahan oleh pria tersebut.
"Ayo ke UKS, nanti bisa infeksi" ucap pria itu pada Zeline.
"Gausah nanti juga sembuh, biarin aja" ucap Zeline melepaskan genggaman tangannya dari Rendra, tetapi saat ia melangkahkan kakinya untuk pergi Zeline terjatuh.
"Dibilangin juga apa" ucap Rendra yang langsung menarik tangan Zeline kemudian membopongnya menuju UKS, banyak siswa-siswi berlalu lalang melihat mereka berdua.
"Ga-" belum sempat Zeline bicara Rendra langsung menempatkan jari telunjuknya ke bibir Zeline.
"Bisa diem nggak sih, tadi aja jalan masih jatuh" ucap Rendra tidak suka.
Sesampainya di UKS Rendra menempatkan Zeline ke ranjang, kemudian mengambil kotak obat dilemari. Memoles sedikit demi sedikit obat ke lutut Zeline.
"Sakitt, pelan-pelan" ucap Zeline meringis kesakitan, lalu reflek menampis tangan Rendra.
"Iya iya. Kalo ga di obatin bisa infeksi, tahan yaa" ucap Rendra pada Zeline.
Setelah selesai mengobati Zeline, Rendra tersenyum ke arah Zeline. Kemudian membereskan obat-obatan yang habis ia gunakan.
"Kelas apa?" Tanya Rendra pada Zeline sembari menutup lemari.
" 11 IPA 1"
"Bisa ke kelas sendiri apa mau dibantu?" Tanya Rendra.
Cepat-cepat Zeline menggelengkan kepalanya "gausah, udah banyak bantu nanti ngerepotin"
"Gak papa kok, gue bantu sini" ucap Rendra kemudian membantu Zeline berdiri.
"Beneran?" ucap Zeline yang dijawab anggukan oleh Rendra sembari menampilkan deretan giginya.
Manis. Satu kata yang menggambarkan Rendra saat ini, mungkin banyak wanita yang telah dibuatnya jatuh cinta karenanya. Lelaki tinggi, putih, manis, dan baik hati, wanita mana yang tidak mau dengannya.
Sesampainya di kelas Zeline melihat teman-temannya yang nampak asik mengerjakan tugas kimia yang diberikan Pak Hartanto kemarin.
"Sampai sini aja, makasih ya" ucap Zeline pada Rendra yang dijawab senyuman oleh pria itu kemudian pergi.
"Lagi ngapain lu pada?" Tanya Zeline sembari meletakkan tas miliknya dibangku kemudian duduk menghadap kedua temannya.
"Ngerjain tugas kimia, lu udah?" Tanya Hera yang masih asik mengerjakan tugas miliknya.
"Kok lu bisa sama Rendra?" Ucap Rea penasaran sembari mengemasi peralatannya sehabis mengerjakan tugas.
"Ohh dia namanya Rendra? Tadi gue jatuh terus ditolongin sama dia" ucap Zeline kemudian menunjukkan lukanya akibat terpleset tadi.
"Wihh enak bener lu ya, dianterin cogan famous"
"Gue gatau kalo dia famous" ucap Zeline sembari mengangkat pundaknya tak peduli.
"Ceritain dong, Lin" ucap Hera selesai mengerjakan tugas.
"Ntar gue ceritain, itu Pak Hartanto udah dateng" kekeh Zeline.
Pak Hartanto mulai melangkahkan kakinya ke kelas. Kemudian langsung membahas materi tugas yang sebelumnya ia berikan.
— Memories —
To be continued
Gue buat pendek aja ya guys ceritanya, takut kalian bosen
Gimana part 2 nya?
Nanti aku usahain buat cerita ini lebih ada feel-nya. Hehe
Bye,
See you soon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Teen Fiction"gue cuman pengen lo ngerti, pengen lo tetap disini, gue gak akan bisa berdiri tanpa lo, dan lo udah ngenalin gue dengan arti sebuah cinta." Ucap Rendra sembari menggenggam tangan Zeline. "Gue rasa dengan kita berteman selama ini akan lebih baik dar...