10

1.6K 208 19
                                    

Pagi hari yang cerah menyambut kedua orang yang masih menutup matanya. Sinar matahari yang mengintip masuk dari jendela menyilaukan membuat salah satu dari mereka bangun. Sedikit mengucek matanya, Hoseok bangun sambil meregangkan badan berbalik menghadap orang yang menemani tidurnya.

"Tae, sudah pagi. Bangunlah."

sapa Hoseok membangunkan alpha yang masih tidur. Tangan lentiknya mengelus pelan pipi dan rahang sang alpha. Mencoba mengusik tidur nyenyak Taehyung. Merasa terusik, Taehyung hanya bergumam tidak jelas sambil meraih tubuh Hoseok untuk dipeluknya. Mata tajam sang alpha terbuka menyipit menyesuaikan dengan silauan matahari yang mengaburkan pandangannya.

Taehyung senang sekali saat bangun tidur di pagi ia dapat melihat wajah manis Hoseok. Tangan besarnya yang kini melingkari pinggul ramping Hoseok, bergerak mengelus lembut memberi afeksi kenyamanan. Hoseok yang awalnya kaget dengan gerakan Taehyung, mulai membiasakan diri. Menggerakkan tangannya yang masih ada di wajah Taehyung. Membelai lembut, membalas buaian tangan Taehyung di pinggulnya.

"Bukankan kau harus berangkat ke kantor, Sajangnim?" Taehyung terkekeh dengan panggilan Hoseok.

"Aku ingin bermalasan denganmu sepanjang hari. Lagian aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku, sedikit membolos tak apa, kan?"

"Terserah kau saja. Aku akan membuat sarapan."

Karena sedikit sebal dengan jawaban Taehyung, Hoseok memutuskan untuk pergi ke dapur saja membuat sarapan daripada mendengar bualan Taehyung.

Setelah punggung sempit Hoseok menghilang dari pintu kamar tidur, Taehyung kembali terpekur sedih.

"Kuharap ini bisa jadi aktivitas pagi kita setiap hari, omega" gumam Taehyung lirih.

Di sisi lain, Hoseok yang kini berada di dapur dengan pandangan kosong. Hatinya terasa senang dengan kemesraannya dengan Taehyung di pagi hari, namun dengan denyutan sakit masih tidak dapat terelakan saat kembali mengingat status mereka saat ini.

.

.

Sarapan pagi antara Hoseok dan Taehyung berjalan dengan seru. Banyak guyonan dan cerita yang saling mereka lemparkan. Suasana sarapan pagi terasa semakin hidup dengan tawa renyah keduanya. Setelah sarapan mereka berencana untuk menonton tv seharian, bermalas-malasan memang hal terbaik dalam menghabiskan waktu bolos kerja Taehyung.

Baru beberapa menit menonton film, suasana yang terasa hidup kini terasa canggung lagi. Keduanya masih enggan membahas tentang status mereka. Tapi Taehyung pikir jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut maka ini akan menyakiti mereka berdua. Walau banyak candaan dan tawa yang mereka lontarkan, masih tetap ada rasa canggung yang entah mengapa semakin membuat tidak nyaman bagai duri dalam daging.

Perlahan Taehyung menyamankan dirinya, berusaha agar tidak gugup dalam memilih kata dan menyebabkan kesalahan pahaman.

"Hoseok-ah." panggil Taehyung lembut.

Mengarahkan badannya berhadapan dengan Hoseok. Menatap manik coklat itu dengan tekad.

"Aku tau bahwa sekarang kau telah ditandai. Tapi bolehkah aku sedikit egois untuk memilikimu?"

Pertanyaan yang terlontar sungguh singkat, padat dan langsung menuju ke sasarannya. Tubuh Hoseok seketika menegang. Sejujurnya Hoseok juga ingin egois, ia ingin menjadi orang paling egois di dunia yang bisa meninggalkan semua orang demi kebahagiaannya sendiri. Tapi Hoseok hanyalah Hoseok dan akan tetap menjadi Hoseok. Seberapa besarnya pun rasa cinta yang dimilikinya untuk Taehyung, masih tetap membuat hati kecil Hoseok bimbang. Walau hati Hoseok milik Taehyung, tapi badan itu milik Jungkook.

Liar Omega [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang