15

1.5K 176 28
                                    

.

.

.

Yoongi kini sedang memasak sarapan sederhana dengan menggunakan bahan yang tersisa di kulkas kecil miliknya. Hanya masakan sederhana berupa omelet dengan kimchi dan nasi panas. Setelah menyelesaikan acara memasaknya, Yoongi berniat membangunkan orang yang tadi malam memaksa untuk menginap dan tidur di ranjang yang sama dengan Yoongi.

"Heh, sudah bangun ternyata."

Dilihatnya seorang namja omega yang memakai baju Yoongi- dengan paksaan- yang terlihat kebesaran dan menggantung di paha mulus tanpa celana itu. Yoongi merasakan wajahnya panas dan menolehkan kepala ke arah lain. Dan matanya bertemu dengan wajah bangun tidur yang terlihat seksi dengan rambut pirang berantakan, bibir plum yang membengkak serta pipi yang terlihat berisi dan lembut itu. Lagi-lagi Yoongi salah tingkah dan memutar wajahnya dari sosok omega itu.

"Yoongi-ssi. . . " panggil Jimin dengan  suara bangun tidur yang terdengar seperti desahan bagi Yoongi.

Mata yang masih setengah terpejam itu terbuka lebar saat mencium bau makanan. Dengan antusias Jimin berlari menuju meja makan dan duduk dengan manis di depan makanan yang terhidang.

"Cuci muka dulu sana, liurmu tercetak jelas di pipimu. Dasar jorok."

"Ahhh, tidak mau. Aku mau makan sekarang saja, sejak kemarin malam aku kan belum makan. Ya sudah, selamat makan ~"

Jimin langsung mengambil alat makan dan menyerok makanan di atas piring menuju mulutnya. Jimin makan dengan lahap seperti tidak pernah makan makanan enak sebelumnya. Yoongi hanya melihat Jimin makan dengan senyum yang merekah tanpa ia sadari. Saat sadar Yoongi langsung menggelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya sendiri. Yoongi ikut duduk dan memakan masakannya sebelum habis dilahap oleh badak lapar di depannya ini.

"Hari ini kita akan ke sana, kan? Aku tidak mau jadi orang yang tertinggal lagi." tanya Jimin dengan mulut penuh makanan.

"Terserah kau saja. Tapi kau tau kan bahwa artinya kau bisa saja menyakiti mereka lagi."

"Setidaknya kita harus meluruskan ini. Aku tidak mau masalah ini jadi berlarut-larut."

Yoongi hanya melanjutkan makannya dengan tenang sambil memikirkan rencana yang telah ia dan Jimin susun semalam. Sebenarnya Yoongi tidak tega, tapi ia juga tidak mau membuat masalah ini semakin berlarut-larut. Yoongi harus mengurai masalah ini satu per satu.

.

.

.

Hoseok bangun dengan tubuh tanpa busana. Seluruh badannya merasakan pegal dan ngilu padahal ia tak melakukan hubungan intim dengan Taehyung, hanya sampai role play saja. Hoseok mendudukan dirinya dengan selimut yang ia tarik sampai menutup dada. Disentuhnya tanda mate milik Jungkook, dan disana masih tercetak jelas. Pikiran Hoseok kembali melayang pada saat pertama melakukan mating dengan Jungkook. Rasanya sangat berbeda daripada dengan Taehyung. Mungkin karena saat dengan Jungkook, Hoseok sedang heat. Tapi satu yang paling berbeda adalah perasaannya. Saat dengan melakukan mating dengan Jungkook, Hoseok merasa aman dan serigalanya pun menerima dengan baik. Sedangkan dengan Taehyung, Hoseok merasa tegang, gelisah namun merasa tertantang. Seperti saat kita melakukan dosa, walau tau itu salah namun rasa menyenangkan dan desiran menegangkan membuat kita terjun semakin dalam di kubangan dosa.

Perasaan bimbang kembali menghampiri Hoseok. Pilihannya adalah rumah yang tenang namun bimbang atau kubangan lumpur yang penuh kenikmatan. Hoseok tak bisa melepas Taehyung begitu saja setelah pengorbanan dan penantian yang ia lakukan untuknya. Jungkook adalah sebuah kesalahan untuk Hoseok. Jika saja saat itu Taehyung yang datang pada saat puncak heat Hoseok, mungkin takdirnya bisa berubah. Lagi-lagi Taehyung datang terlambat dan itu membuat takdir mereka berubah. Persis kejadiannya seperti beberapa tahun lalu.

Liar Omega [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang