part 5 🍂

288 83 11
                                    

Vote and comen

Kringg...

Seorang gadis cantik membuka matanya. Ia melihat jam di dinding sudah menunjukan angka 6 pagi, Ia bergegas kekamar mandi. Setelah semuanya selesai, gadis itu turun dan menemukan dua orang paruhbaya yang tengah duduk di meja makan.

"Morning sayang sini duduk." ucap wanita paruhbaya bernama Ketty.

"Morning mah." Gadis itu duduk di samping wanita paruhbaya.

"Morning little girl.” ucap pria paruhbaya bernama Riko sambil mengecup kening putrianya.

"Morning pah.” sambil tersenyum manis.

Mereka semua mulai sarapan, selesai sarapan gadis itu pergi keluar dan menunggu seseorang di depan rumahnya.

Motor besar berhenti didepan rumahnya. Seorang pria membuka helm nya ia adalah Ferdy.

"Ayo naik.”

"Iya.”

Mereka berdua ialah Ferdy dan Rara. Rara tidak tahu Ferdy ingin membawanya kemana ia hanya ikut saja. Ferdy menghentikannya motornya di tempat mereka kemarin bertemu yaitu di danau. Rara mulai tersenyum, Ia menikmati semilir angin menghempas rambut nya. Ferdy yang melihat itu hanya terdiam sesekali melirik dan tersenyum kecil kepada gadis itu.

"Abis dari sini mau kemana?"

"Gua ngikut aja"

Tak ada pembicaraan lagi setelah itu. keheningan mulai terjadi, Rara yang merasa canggung memilih untuk membuka pembicaraan.

"Hmm lo bawa gue ke sini ada apa?"

"Gak ada apa apa gua bosen aja jadi gua ajak lo.” Rara hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah 1 jam mereka di danau,  Ferdy dan Rara beranjak pergi. Ferdy mengajak Rara makan di restoran yang terkenal disalah satu pusat perbelanjaan. 

🍂🍂🍂

Devan dan Iqbal berjalan menuju salah satu restoran yang biasa ia kunjungi bersama Ferdy. Ketika ia masuk ia melihat seseorang yang mirip seperti temannya itu.

"Van liat deh mirip Ferdy." sambil mengarah kan dagunya kearah Ferdy. "Gua panggil ya.” Iqbal sudah bersiap siap untuk memanggil, tetapi belum selesai berbiara tiba tiba mulutnya di bekap oleh Devan. "Fer.” dengan setengah berteriak.

"Ogeb jangan diteriakin nanti ketawan udah kita diam aja. nanti kita tanya besok disekolah." Penuturan Devan, Iqbal hanya menganggukan kepalanya.

Devan dan Iqbal memilih meja yang tak jauh dari Ferdy. ia mengamati siapa cewe yang berada disamping Ferdy. mereka menyadari bahwa yang ada disamping Ferdy ialah Rara. Mereka berdua saling bertatapan.

"Itu Ferdy kan? kok jadi doyan sama cewe sih.”  ucap Devan dengan polosnya.

Iqbal mengeplak pala Devan. “inget teman lo sendiri itu.” ucap Iqbal.

"Eh noh dia berdua dah selesai yuk kita ikutin.”

"Tunggu woi ini makanan gua belum abis.”

"Udah besok lu makan lagi minta traktir sama Ferdy.”

Mereka berdua sekarang seakan akan detektif. Meraka mengikutinya sampai rumah Rara, dan mereka langsung pergi karena takut ketawan oleh Ferdy. jika Ferdy tau habis lah mereka pasti nanti tidak akan bisa makan gratis sepuasnya lagi disekolah.

🍂🍂🍂

Pagi yang cerah, namun membuat para siswa maupun siswi kesal. ini hari senin, mereka harus berjemur di lapangan, apalagi hari ini pembinanya adalah Bu astri pasti sangat lama. Upacara dimulai, semua siswa siswi mengikuti kegiatan yang wajib dilakukan setiap senin ini. berbeda dengan tiga siswa ini, mereka bolos ke rooftop sekolah karena disana tempat persembunyian yang paling aman.

Mereka adalah Ferdy, Devan dan Iqbal. Devan teringat sesuatu langsung saja bertanya kepada Ferdy apakan benar yang ia lihat kemarin.

"Fer gua mau nanya." Ucapnya dengan wajah serius.

"Apa?"

"Kemarin lo pergi.”  Ferdy hanya menganggukan kepalanya.

"Sama Rara?" Sambar Iqbal tak kalah serius dan tak ada jawaban dari pria itu.

"Kalo orang nanya jawab." Ucap Devan dengan suara tinggi, mungkin ia sudah mulai kesal dengan sahabatnya ini.

"Apa urusannya sama lo berdua.” Ferdy malah bertanya balik membuat ke dua temannya ini mendengus kesal.

Ferdy langsung saja pergi dari hadapan kedua sahabatnya itu dan berlalu pergi ke dalam kelas karena upacara sudah selesai.

"itu temen siapa sih kalo ditanya malah dia pergi.” ucap Iqbal.

"itu temen lo sama kayak lo nyebelin.” sahut Devan.

"oh berarti itu bukan teman lo ya.”  ucap Iqbal lalu bergegas pergi meninggalkan Devan.

"Dasar temen gila temen bangsat gaada yang nyenengin.”

🍂🍂🍂

Ferdy memilih untuk menginggalkan kedua sahabatnya yang gila itu.dia sempat berpikir dari mana kedua sahabatnya tau kalau kemarin dia pergi dengan Rara.

Langkah Ferdy mendadak terhenti karena ada gadis yang menghadangnya untuk masuk kekelas.ia mengernyitkan dahinya bingung apa yang di lakukan gadis ini.

"Pagi Ferdy.” ucapnya dengan senyum manis di bibirnya. "Ferdy tadi kemana kok ga kelihatan pas upacara?" tanya gadis itu.

"Awas.” ucap Ferdy kepada Gadis itu, namun tetap saja gadis itu diam dihadapannya membuat Ferdy menambah kesal. "lo denger gak sih awas.” bentak Ferdy.

Rara dkk melihat dari kejauhan. Melihat seorang gadis yang mendekati Ferdy lalu digentak olehnya.

“itu siapa Ra? Dibentak sama Ferdy?”

"Nggak tau, Udah ayo ke kelas bentar lagi masuk.”

🍂🍂🍂

Bel berbunyi 4 kali menandakan waktu yang ditunggu tunggu.Rara segera berlari ketoilet.Kandia dan Vania pun hanya mengekorinya.setelah beberapa menit menunggu akhirnya sekolah sepi.

“Udah ayo keluar, sekolah udah sepi.”

"Nanti dulu deh males gue.” ucap Rara.

"Ngapain lo disini? mau ngindep aja di toilet hah?"

"Udh deh lo berdua sono pulang duluan aja nanti gue mh gampang.”

Akhirnya Kandia dan Vania memilih untuk pulang duluan. Ia malas berdebat dengan Rara yang menurutnya akhir akhir ini menjadi tidak jelas.

"Huft, untung mereka udah pergi.”

Rara berjalan keluar, ia menunggu di halte bis untuk menunggu sepupunya.

Tin tin…

Suara klason mobil, ada seorang pria didalam nya. Rara segera masuk dan menduduki tubuhnya di samping pria itu.

Dari kejauhan seorang pria melihat Rara masuk kedalam mobil dan ia sempat melihat yang menjemput Rara itu lelaki ia hanya mengepalkan tangannya.

"Liat aja nanti gua bakalan buat lo nyesel karena berani dekat dengan cowo selain gua!

________________________
#nextup

Vote and comen yaaakkkkkk, jangan lupa masukin ke perpus oke.

Happy reading

Salam

Zhrzainal

Beautiful Girl And Cool Boy (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang