part 17 🍂

129 29 0
                                    

Vote and comen

Pagi ini Ferdy berniat untuk menjemput Rara, agar mereka berangkat sekolah bersama, namun saat Ferdy sampai dirumah Rara, gadis itu tidak ada. Yah! Memang Ferdy tak mengabari terlebih dahulu kepada Rara bahwa ia ingin menjemputnya. Niatnya ingin memberi Rara kejutan malah seperti ini.

Sedangkan Rara kini sudah duduk dibangku nya. Didalam kelas hanya ada dirinya dan Neva. Ia sempat cuek kepada Neva, yaps! Karena ia tahu sekarang kelakuan Neva.

"Hai Ra," sapa Neva dan hanya dibalas dengan Rara senyuman kecut terhadap Neva.

"Jadi lo pacarnya Ferdy?" tanya Neva dengan berani.

Namun saat Rara ingin menjawab tiba-tiba muncul pria tampan yang menatap ke dua gadis itu lekat.

"Kalau emang dia pacar gua kenapa?" tanya balik Ferdy kepada Neva.

"Yah gak bisa gitu lah Fer!! Aku gak bisa lupain kamu dan kamu seenaknya pacaran sama jablay ini!!"

Brak!!

"Jaga omongan lo Rara itu bukan jablay!! Mungkin saat ini lo sedang menghina diri lo sendiri dan mengakui jati diri lo sendiri bahwa yang jablay itu lo!!" bela Ferdy dengan amarah yang memuncak dan membuat nyali Neva menciut.

Rara yang melihat Ferdy sudah pada ambang kemarahannya langsung mendekati, menenangkan pria itu.

"Udah Fer jangan diperbesar," ucap Rara lembut.

"Taruh tas kamu, kita ke kantin aja susul teman-teman kamu ya," ajak Rara dan diangguki oleh Ferdy.

🍂🍂🍂

BRAK!

"WAH FERDY NGAPAIN TUH GANDENGAN SAMA SI RORO," teriak Iqbal sambil menggebrak meja.

"Paan sih njir teriak-teriak?! Lagian Roro mana gak ada di satu antero sekolah ini yang namanya Roro?!"

Iqbal langsung memegang kepala Devan dan mengarahkannya agar melihat Rara dan Ferdy, "Noh."

"Itu Rara, tolol."

"Iya itu maksudnya, mereka jadian?"

"Hmm."

"Wahhh!! Gua harus nyusul nih."

"Nyusul kemana."

"Nyusul ke hati neng Vania ea."

"Beleguk."

🍂🍂🍂

Kandia dan Vania kini sudah sampai kelas. Mereka tak melihat keberadaan Rara dan yang ada hanya lah tas nya saja.

"Rara mana?" tanya Vania.

"Cih! Mana gua tau kan kita berangkat bareng."

"Oh iya," ucapnya sambil nyengir tak berdosa.

Akhirnya Kandia dan Vania menaruh tas mereka masing-masing di bangkunya.

"Hai Va, liat Rara gak?" tanya Vania.

"GAK!"

"Cih! Lo ngapa ditanya bae-bae ngegas, abis sarapan apa lo?" tanya Kandia jengkel.

"Shhtt ... BILANGIN TEMEN LO YANG SOK KECAKEPAN ITU, SURUH DIA JAUHIN FERDY!!"

Kandia dan Vania saling bertatapan. Sekarang mereka paham.

"KENAPA HARUS NGEJAUH, KAN MEREKA ITU UDAH JADIAN," ucap Kandia memancing emosi Neva.

Vania melihat sekitar kelas masih sepi dan sekitar sekolah hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang, padahal ini sudah jam 06:30.

Langsung terlintas ide yang sangat konyol di pikiran Vania. Ia menarik tangan Neva sampai di depan gudang tua yang ada di pojok belakang sekolah, Kandia yang melihat hanya diam dia sudah biasa melihat Vania menyiksa orang yang sok berani.

"Ngapain lo bawa gua kesini?" tanya Neva.

Vania tersenyum licik, "Mau ngurung lo," Jawab Vania dengan enteng.

Vania mendorong Neva agar masuk ke dalam gudang, setelah itu Vania menyuruh Kandia untuk mengunci gudangnya.

Kalian jangan pikir Vania itu anak nakal. Ia anak baik-baik, tapi ia paling tak suka melihat temannya di hina taupun di sakiti oleh siapapun, maka dia akan bertindak.

"WOI ANJING BUKA PINTUNYA ATAU GUA LAPORIN LO KE BK," teriak Neva dari dalam gudang.

"Lo jangan bego nev, Sekolah ini punya Eyang nya Vania jadi dia bisa bebas dari apapun," ucap Kandia santai dan masih terdengar oleh Neva.

"Anjing!"

🍂🍂🍂

Rara masuk ke kelas yang sudah mulai ramai. Ia melihat 2 tas sahabatnya sudah ada, namun mana mereka ini.

Rara berjalan kearah Defi teman sekelasnya.

"Def, liat Kandia sama Vania gak?" tanya Rara ramah.

"Enggak Ra."

"Oh yaudh makasih ya," ucapnya tersenyum dan langsung pergi.

Saat Rara ingin duduk tiba tiba Iqbal dan Devan datang, Iqbal dengan gencar menanyakan hal tentang Ferdy yang jadian dengan Rara, namun Iqbal tak diberitahu.

"Heh Ra," ucap Iqbal tak santai.

"Apaan?"

"Lo jadian sama Ferdy," sssth!! Rara langsung membeku bingung harus jawab apa.

"Muke lo tegang amat Ra, kek kanebo kering," ucap Devan mencairkan suasana.

"Enggak kok Devan muka Rara gak tegang," ucap Rara sambil meraba seluruh mukanya, Ferdy yang memperhatikannya dari tadi terkekeh pelan melihat tingkah laku gadisnya. Tak lama kemudian Kandia dan Vania pun datang dengan senyum sumringah.


"Kalian kemana aja, ninggalin gue?"

"Nanti gua ceritain," dengan senyum yang masih mengembang.

Setelah itu bel berbunyi dan masuk lah pak suhendra guru pelajaran Agama.

_____________________
#cuapcuapauthor
#nextup

Bagaimana part ini? Panas gak? Wkwkwk

Selamat membaca ...

Salam,

Zahra Zainal


Beautiful Girl And Cool Boy (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang