2. Pertemuan

128 18 31
                                    

11/06/2020 07:00
Andika

Kringg... suara bel pun berbunyi

"Tumbeb Dik, hampir telat," ucap seseorang dengan memegang pundak ku dari belakang.

Saat itu aku sangat kelelahan karena lari dari rumah sakit menuju sekolah, ya meskipun deket bukan berarti enggak bakalan kelelahan kan?

"Iya Man, untung aja enggak telat kalo telat bisa-bisa kena strap ama pak Zam-Zam," ucapku sambil menuju ke kelas bersamanya.

Hilman itulah namanya, salah satu sahabat Gazef, tapi dia orangnya sedikit dingin, karena itulah dia banyak disukai dikalangan perempuan.

Kami pun memasuki kelas dan duduk dibangku masing-masing. Disaat itu aku tidak sebangku dengan Hilman, karena kejadian minggu lalu yang membuat pak Zam-zam marah sehingga tempat duduk dikelas kami pun diubah.

Padahal kelas berisik itu adalah suatu rutinitas kelas bukan? Lagian, kelas sepi itu membosankan, toh buktinya murid yang lainnya tidak keberatan dengan kebisingan kelas, kecuali Hilman. Dia adalah km dikelas X A, yaitu kelas kita.

Pelajaran pun dimulai disaat itu pelajaran bahasa indonesia. Biasanya aku tidak begitu memperhatikan, tapi kalau bahasa indo-ku jelek, bagaimana aku bisa bikin cerita sama Gazef? Sedangkan dia putus sekolah saat lulus smp.

Akhirnya kuputus kan untuk memperhatikan pelajaran bahasa indonesia, dan jam pelajaran bahasa indonesia pun selesai, dan disaat itu pelajaran MTK gurunya tidak dapat hadir karena ada keperluan

"Yess akhirnya jamkos." Batinku.

Aku pun menemui hilman dan mengajaknya mengobrol tentang rencana ku membuat cerita.

"Oi Man bantuinlah." ucap ku sambik duduk disampingnya. Setiap jamkos semua orang kembali kepada kawan-kawannya, jadi hilman selalu sendiri saat jamkos tiba, karena itu, aku selalu mendatangi dan mengajaknya berbicara.

"Hem... bantu apa?"

"Bantuin aku ngepublish-in cerita aku lah. Tempat yang rekomended gitu lah."

"Kalau itu aku punya rekomendasi."

"Wah... apa nama aplikasi atau webnya?" Tanya ku.

"Di wp aja."

"Hah? Wp? Singkatan tuh?"

"Iya, itu singkatan dari WikWikPad."

"Hah? WikWikPad? Kayak pernah denger dah."

"Ya mana tau, yang penting itu rekomendasi buat para pemula membuat cerita."

"Ouh... gitu toh makasih Man."

"Sama-sama... ohya ngomong-ngomong judul ceritanya apa?"

"Separuh ingatan."

"Hemm... menarik juga," ucap hilman sambil memegang dagunya.

"Kan emang menarik Man makanya nanti baca terus bantu share." Ucapku. Kami pun membahas ini-itu, membicarakan ini-itu selagi jamkos masih lama.

"Andika." ucap seseorang dengan suara yang lembut dan enak didengar bagi yang mendengarnya, ya itu adalah annie. Dia adalah salah satu bidadari dari 5 bidadari diangkatan.

Separuh IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang