"Seandainya lo tau gue juga sayang sama lo. "
Fara A.
Zehan dan sang mama kini beranjak pulang dari taman yang mereka kunjungi, Zehan sangat terlihat bahagia hari ini walapun tadi sedikit sedih.
"Oh iya, kamu tetep gak mau tawaran papa? "
"Gak, sampai kapanpun"
"Jangan gitu sayang, hargai papa mu"
"Papa aja gak hargai perasaan mama! "
"Mama sayang sama papa jadi mama biarkan itu yang terpenting orang yang kita sayang bahagia, walapun bukan sama kita."
"Iya ma aku tau, tapikan.. "
"Terima aja sayang, kamu sayang kan sama mama? Ayo lah Terima saja. Kasian papa kamu. " Zehan hanya menghembuskan nafasnya dan tersenyum, Sarah mengusap puncak kepala Zehan dengan senyum manis.
-----
Ini hari senin dan hari ini hujan sangat deras Fara bingung ingin pergi ke sekolah menaiki apa, mobil? iya tak bisa mengemudikan nya, motor? ia akan basah.
"Bunn.. Aku naik apa? Ayah aja lagi keluar kota"
"Bentar bunda lagi mikir"
Kring!!
Riska langsung pergi menuju telfon rumah yang berdering.
"Halo? "
"Saya karyawan pak Fadli saya ingin mengambil berkas bu.. Kata pak Fadli ada yang beliau taro di rumah, betul? " Kata seseorang dari sebrang sana.
"Oh.. Yang map warna coklat ya? "
"Iya bu"
"Iya ini ada kok mba"
"Saya ke sana ya, boleh saya minta alamat ibu? "
"Iya boleh, ini alamatnya jl. Melati no.68"
"Makasih ya bu""Sama-sama mba. "
Riska menutup telfon dan langsung mengambil berkas yang akan di minta oleh karyawan suaminya, ia menuju lantai atas dengan tergesa-gesa.
-----
Pagi ini Sarah sangat ceria entah mengapa, ia langsung menelfon seseorang.
"Halo boss? "
"Ya? "
"Bisa saya kembali bekerja? "
"Oh Sarah ya? "
"Iya Pak"
"Bisa sekali, tapi tolong ambilkan berkas saya ya di rumah,saya taro berkas itu di map coklat, ada orang dirumah saya. "
"Oh, oke Pak "
"Ya, saya tunggu. "
"Mari pak"
Kini wajah Sarah makin bahagia, dulu Sarah sempat bekerja tapi karna rumah tangga nya hancur ia sempat berhenti. Sarah langsung beralih ke telfon rumah ia sudah tau nomor rumah boss nya itu, karna sebelumnya ia pernah mendata semua nomor yang bekerja bersamanya.
Sarah sangat tergesa-gesa saat mengambil pulpen dan kertas Zehan yang melihat itu hanya kebingungan dengan sang mama.
"Zehan antar mama ya"
"Kemana? "
"Ke sini" Sambil menunjukan tulisan.
Ini kan? Batin Zehan."Ngapain ma? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Romancesetiap orang pasti pernah menyukai dalam diam begitupun dengan diriku, tapi apakah orang yang kita sukai akan menyukai kembali? dan kenyataan menginginkan aku seperti ini.