BELUM MASUK KUBUR
Suasana sunyi ketika kautinggalkan aku
Sendiri dalam sepi di stasiun KA, Peterongan
Kemudian kulangkahkan kaki keluar pun sepi
Gedung-gedung yang diam. Namun seperti menceritakan dirinya yang tua termakan usia
Juga pepohonan yang menyambut fajar, masih tenang tanpa gerak, tak tersentuh angin. Udara diam, menjadikan cericit burung-burung Pipit terdengar nyaring, entah apa yang diceritakan bersama teman-temannya. Adakah mereka seperti kita, berharap rejeki, keselamatan, dan enyahkan duka, atau pula membayangkan sepi sendiri dalam kematian? Entahlah.Dalam sepi, sebelum masuk kubur, baiknya kita tafakur. Kepastian ajal setiap yang bernyawa. Adakah kita menikmati amal kita yang diterima ataukah kita akan disiksa, hingga datangnya kiamat? Inilah misteri, sungguh kita gundah bila memikirkannya.
Tak mungkin kita gundah merasa takut bila tak cukup bawa bekalnya. Karena itu tanda adanya iman di dada.
Dan kebalikan berpikir manusia
Karena terpedaya pesona dunia, tak kan ingat atau tak percaya bahwa kita hidup dalam kematian. Kegaiban tak mampu dicerna akalnya. Sebagaimana ruh yang tak mampu dicerna akalnya, walaupun yakin pasti ada. Mengapa tak percaya hidup dalam mati? Cintanya pada dunia dan bodohnya hati menumpulkan akalnya.Belum masuk kubur. Namun kesepiannya membuatku membayangkan bila saja waktu itu tiba .
Pagi di stasiun kecil Peterongan
21 Desember 2019
YAQ
![](https://img.wattpad.com/cover/207545955-288-k226231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galeri Storia
Cerita PendekGue ngerasa, banyak kisah-kisah yang harus Lo bagiin ke dunia. Biarkan dunia tahu, kalau di sini, banyak cerita bisa Lo gali dan bagikan.