Chap 02

1.7K 189 6
                                    

Vito membersihkan darah yang keluar dan menyumbat hidungnya yang terus mengeluarkan darah dengan tisu yang di ambilkan oleh Yuki.

"Kau tidak apa apa kak? Akhir akhir ini kau sering sekali mimisan. Tubuhmu juga semakin kurus." Ujar Yuki dengan cemasnya.

"Aku baik baik saja Yuki, terima kasih sudah mengkhawatirkan ku." Ucap Vito dengan tersenyum seakan menguatkan diri.

"Kenapa bekas memar ditubuhmu tidak kunjung hilang? Kak lebih baik kita ke rumah sakit, kau harus diperiksa."

"Aku.. Baik baik saja Yu..."

"Bruuuk..." Tubuh Vito terjatuh karena ia kehilangan kesadaran.

"Kak Vitooo... Kak bangunlah, kaaak..." Teriak Yuki. Dan Yuki segera memanggil Yuno untuk meminta bantuan.

"Kak Yuno... Kak... Cepat keluar dan tolong kak Vito. Kak Yuno cepatlah...!" Teriak Yuki dengan menggedor gedor pintu kamar Yuno.

Yuno membuka pintunya...

"Ada apa sih berisik sekali." Ketus Yuno.

"Kak Vito pingsan, tolong bawa kak Vito ke rumah sakit. Ku mohon kak!"

"Aku tidak sudi, biarkan saja dia berbaring nanti juga akan sadar kan."

"Bagaimana bisa kau berhati dingin seperti ini kak, aku tau kau membenci kak Vito karena dia menyukai mu. Tapi apa kau harus bersikap seperti ini! Menurutku, kau lah yang sampah bukan kak Vito."

"Jadi kau tau soal itu?" Tanya Yuno yang terkejut, tidak di sangka kalau adiknya tau perihal ini.

"Aku jauh lebih lama mengetahui itu darimu, kau benar benar bajingan kak. Kau iblis, kau bahkan memukuli kak Vito hanya karena kau membenci gay."

"Kalau begitu urus saja gay itu sendiri, aku tidak mau menyentuhnya. Nanti bisa bisa aku ketularan gay sepertinya."

Yuki pun segera meninggalkan Yuno dan kembali pada Vito. Saat bersamaan ayah pulang. Ayah begitu terkejut melihat Vito yang sudah berbaring di lantai ruang tamu.

"Ayah... Tolong kak Vito yah, bawa kak Vito ke rumah sakit." Seru Yuki dengan sangat cemas.

"Ayah akan membawanya, Yuki lebih baik kau dirumah saja jangan ikut." Titah sang ayah pada putri bungsunya.

"Tapi yah, Yuki mau ikut. Yuki khawatir dengan kak Vito."

"Vito akan baik baik saja, kau jangan ikut dan tetap dirumah. Nanti ayah akan mengabarimu." Vito pun dibawa ayah pergi ke rumah sakit.

Dulu, Vito meminta pada ayah dan ibu untuk tidak memberitaukan pada Yuno dan Yuki akan penyakit dirinya. Vito tidak mau mereka khawatir padanya

Dua hari Vito dirawat di rumah sakit, ia pun segera pulang ke rumah.





Vito pov

Hari ini adalah hari minggu, seharusnya semua keluarga ku berkumpul dirumah. Tapi ayah dan ibu jarang ada di rumah sekali pun itu hari libur.

"Aku pulang." Seruku yang baru memasuki rumah.

"Kak Vito... Kau sudah sehat kak?" Tanya Yuki yang menghampiri dan memelukku.

Yuno yang tengah makan menjadi berhenti dan ingin pergi ke kamarnya.

"Jangan pergi Yuno, lanjutkan makanmu." Seruku.

"Mana mungkin aku bisa makan kalau di hadapanku ada homo sialan." Ketus Yuno.

"Kak Yuno jaga ucapanmu!" Saut Yuki.

"Kau masih membenciku? Yuno ku mohon, maafkan aku. Aku tidak mau seumur hidupku dibenci olehmu." Ujarku.

"Sudah ku katakan bukan, aku akan memaafkanmu jika kau enyah dari pandanganku." Seru Yuno.

Sayounara (Threeshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang