Aku selalu ingin seperti dirimu, kuat walau rapuh,kokoh walau rentan,tegar walau lemah. Isi pikiran mu tak pernah luput memikirkan ku. Hati mu tak pernah luput dari rasa sayang untuk ku. Mata mu tak pernah berhenti mencemaskanku.
Kau selalu berhasil membuat ku jatuh cinta setiap hari. Selalu berhasil. Tak pernah gagal.
Aku terus mengungkapkan nya dengan cara ku. Mungkin bagimu aku seolah bergurau. Tapi itu murni dari hatiku. Saat itu aku sedang serius.Tapi itu seolah percuma. Apa yang aku ungkapkan tak sebanding apa yang kau lakukan. Aku kalah. Aku tak bisa sepertimu. Ibu. Maafkan aku, tak ada satu hal pun yang aku lakukan agar kau bahagia. Berbeda denganmu. Yang selalu berhasil membuat ku terkesan. Setiap hari.
Pernah terlintas dalam relungku, mencoba untuk seperti mu. Merahasiakan rasaku, hanya aku yang tahu, dengan maksud agar aku terlihat kuat seperti mu, aku benarkan?. Namun aku gagal bu, timbul rasa ingin dimanja oleh mu,tanpa memikirkan bahwa kau cemas.
Aku tak pandai dalam berkata bu. Lidahku keluh saat diminta untuk membicarakan dirimu. Namun jiwa ku bersemangat. Seolah aku ingin seluruh dunia tahu betapa kau luar biasa. Kau berhasil mengisi hatiku hanya tentang dirimu.
Aku selalu berdoa agar kau sehat, bahkan aku pernah meminta kepada Tuhan agar sakitmu biar aku yang rasa. Aku bisa menahannya agar kau tetap sehat. Tapi tak akan bisa bu. Mungkin karena do'a mu yang senantiasa kau ucapkan di bibir mu untuk ku, aku tahu itu.
Terimakasih atas apa yang telah kau berikan padaku. Aku tahu, tak cukup untuk apa yang telah kau perbuat. Maafkan aku karena jarang mengatakan "Terimakasih" atas segala pengorbanan mu. Aku masih kalah oleh rasa gengsi ku. Apa aku terlihat pecundang? Mungkin iya, karena lagi-lagi aku kalah dari mu.
Ibu aku ingin kau tahu, bahwa setiap hari tingkah ku itu hanya untuk mengungkapkan rasa ku. Aku begitu mencintaimu. Sangat.... sangat bu. Aku begitu sangat mencintaimu. Sungguh. Saat ini, aku sedang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rasa
PoetryPeristiwa yang te(R)asa tidak disimpan semata, namun disusun oleh kata yang kemudian terlihat oleh mata.