Bagas

45 16 9
                                    

Aku terdiam sejenak
Aku bahkan tidak mengetahui namanya pada saat itu dan dia sudah mencium pipiku.
Aku ingin marah pada saat itu tapi dia terlalu lucu.

Aku kembali kekelas karna bel masuk akan tiba,aku berjalan pelan sambil mengintip sedikit ke kelas lelaki itu tapi dia tidak ada di kelas.
"Hmphh dimana bocah itu"
"Berani menciumku lalu pergi"ucapku dalam hati sembari berjalan menuju gedung kelas ku

Tepat saat didepan kelas bel berbunyi pertanda masuk

"Kenapa wajahmu merah begitu"ucap elang

"Hah?ngak kok"balasku lalu duduk diam

Elang adalah teman sebangku ku di kelas 11 ini,dia baik dan pintar kata elang dia pernah suka kepadaku ketika kelas 10 tapi tidak berani bilang,tapi aku hanya tersenyum tidak tertarik saat dia bilang pernah menyukaiku,karna aku tidak menyukai cowok seserius elang walaupun kata teman-teman dikelasku dia adalah boyfriendable.

"Kalian suka elang cuma gara-gara dia pintar dan ganteng" ucapku

"Ya itu alasan utama!sika elang itu boyfriendable banget" kata rara teman sekelasku

"Aku tak menyukainya ra dia terlalu serius"

"Aneh kamu cewek tu butuh banget cowok seperti elang"jawab rara

"Ya itu menurutmu,menurutku boyfriendable itu yang bisa menyeimbangkan sikapnya pada saat serius ya serius tapi saat santai ya santai" balasku

"Iya dehh hadehh"sahut rara sambil mencoelku

(Bel pulang berbunyi)
Saat pulang aku sengaja lewat di depan gedung kelas ips harapku akan bertemu laki-laki itu tapi lagi-lagi dia tidak ada di kelas aku sedikit kecewa seperti biasa aku menunggu mang adi di depan gerbang untuk menjemputku

"Kringg..kringg"

"Kamu"iya itu bagas

"Iya"

"Kenapa kamu tidak ada di kelas tadi?"

"Kalo kamu mau tau duduk di sini nanti aku
ceritakan"sambil menunjuk jok sepedanya

"Bentar aku telpon mang adi dulu"

"Siapa mang adi?"

"Supirku dia biasa menjemputku"

"Oh bilang saja kamu udah ada supir baru hehe"
"Hahaha"

Aku menjauh sedikit kebelakang untuk menelpon mang adi
"Hallo mang adi nga usah jemput sika ya,bilangin mama sika ada kerja kelompok"

Selesai aku menelpon mang adi aku kembali ke depan gerbang tapi tidak ada bagas disana aku menunggu sebentar disana lalu tiba-tiba dari arah kanan bagas muncul dengan sepedanya sambil membawa kantong kresek hitam

"Nih minum"sambil mengeluarkan aqua dari kresek

"Aku tidak tau minuman kesukaanmu jadi aku beli mineral biasa"

"Aku suka vanila"sambil mengabil minuman

"Ayo duduk"besiap mengayuh

Suckers loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang