MSF ⚡ Chapter 1⚡

1.9K 34 0
                                    

Perempuan cantik yang tengah asyik menggambar menyelesaikan gaun rancangannya itu masih saja terus asyik memperhatikan gambarannya mengira-ngira apa yang kurang dari rancangan busananya kali ini, jangan hitung berapa puluh kertas sudah ia habiskan karena sudah puluhan kertas putih yang di penuhi coretan tangannya ia buang ke sana ke mari, bahkan suara ponsel yang terus berdering di dalam tasnya pun tak ia hiraukan, jam sudah menunjukan pukul 9 malam namun pekerjaannya masih tak kunjung selesai.

"Akh... Akhirnya kelar juga kerjaan gue." Desah perempuan itu lega sambil mengangkat sebuah kertas yang di sana terdapat hasil gambarannya. "Dari tadi kek! Kayak gini, coba aja kalo dari tadi otak gue lancar kayak sekarang pasti kerjaan gue cepet kelar kan!" Kata perempuan itu tersenyum puas dengan hasil kerjanya, rancangan gaun untuk acara fashion show yang akan di selenggarakan kurang lebih sekitar 3 minggu dari sekarang sudah ia kerjakan dan tinggal di jahit, masalah jahitan besok biar karyawannya saja yang mengurusnya, sekarang giliran dirinya pulang, kemudian bersih-bersih, lalu tidur dan paginya bekerja lagi seperti hari-hari biasanya yang sering dia jalani.

Perempuan yang bernama Florinda Nugraha atau yang lebih akrab di sapa Flo itu kemudian beranjak dari kursi kebanggaannya yang sudah menemaninya hingga sekitar 5 tahun belakangan ini, kemudian melenggang pergi meninggalkan ruangannya yang dalam keadaan berantakan dengan kertas yang sudah berbentuk bola di sana sini, ah sudah lah memang apa pedulinya dengan kertas-kertas itu toh nanti pagi ruangannya pasti akan bersih di bersihkan oleh OB yang bekerja di butiknya ini.

Sesampainya di apartemen Flo membuang tas di atas kasur. "Capek banget, mending sekarang gue mandi habis itu gue tidur." Gumam Flo baru saja hendak beranjak dari posisi rebahannya namun ia teringat sesuatu. "Eh tapi handphone gue mana yah?" Tanya Flo pada dirinya sendiri, kemudian tangannya merogoh-rogoh tas yang sejak pagi tadi telah menemaninya.

Matanya berbinar ketika mendapati handphone yang ia cari-cari ternyata bersembunyi di dalam tas cantiknya, mata Flora langsung mau copot ketika mendapati 10 panggilan tak terjawab dan 3 pesan beruntun yang terpampang nyata di dalam layar handphonenya lebih kagetnya lagi nomor yang menghubungi dirinya merupakan nomor yang berasal dari negara +62 tidak sebenarnya lebih tepatnya Flora tidak kaget dengan nomor itu namun yang Flora kagetkan adalah pemilik dari nomor itu sendiri.

Di bukanya 3 pesan masuk di handphonenya.

Mami.
Flo angkat telpon Mami, ada yang mau Mami bicarakan dengan kamu.

Pesan pertama, kemudian Flora menscol ke bawah lagi dan membaca pesan susulan yang dikirimkan beberapa menit setelah pesan tadi sampai.

Mami.
Florarinda Nugraha Mami bilang angkat telpon Mami sekarang, jangan coba-coba ngacangin telpon Mami kamu yah!!

Setelah itu Flora membaca pesan terakhir dari Maminya.

Mami.
FLORINDA NUGRAHA!!! MAMI BILANG ANGKAT TELPONNYA YA ANGKAT, JANGAN MALAH KEASYIKAN KERJA SAMPE TELPON ORANG TUA ENGGAK DI ANGKAT JUGA, OK YA UDAH GINI AJA SELESAI KERJA MAMI ENGGAK MAU TAU POKOKNYA KAMU HARUS TELEPON MAMI, KALAU SAMPE NANTI PAGI MAMI MASIH BELUM JUGA DAPET TELPON DARI KAMU, MENDING KAMU ENGGAK USAH JADI ANAK MAMI.

Setelah membaca pesan terakhir dari Maminya barusan akhirnya Flo dengan segera menekan tombol telpon yang terdapat pada layar handphonenya, sebawel-bawelnya Maminya tentunya lebih bawel ibu-ibu kompleks rumahnya di Indonesia yang sukanya bergosip dan bergibah di pagi hari, eh tidak maksud Flora sebawel-bawelnya Maminya biar bagaimana pun beliau tetap lah orang tua yang harus Flora hormati, biar bagaimanapun Flo tidak ingin di anggap sebagai anak durhaka macam Malin Kundang.

Setelah menunggu hingga deringan kedua baru lah telpon Flora di angkat oleh sang ibu. "Assalamualaikum Mami cantiknya akoh! Apa kabar? Pasti baikkan kabarnya! Iya kan? Ya udah di iyain aja deh soalnya enggak di jawab-jawab." Cerocos Flora ketika pertama kali Maminya menjawab teleponnya.

My Sexy Wife [#3 The Story] {Flora, Aldi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang