25. MARAH

8K 996 21
                                    

Berbeda dengan Clara, Violet tahu sekarang dia berada dalam masalah karena telah membuat amarah singa kembali terlihat.

Violet menatap Arvin namun, dia malah melangkah pergi dari mereka semua. Violet yang melihat itu semakin merasa tidak aman, bagaimana dia bisa mendekati Arvin yang tengah marah seperti ini.

Dia tidak bisa memikirkan apapun, selain mengikuti langkah Arvin dan meminta maaf padanya. Bagaimanapun dia telah salah karena sudah meninggikan suaranya dihadapan Arvin dan terus beradu argument yang tentu saja itu membuat Arvin marah, bahkan Sarka yang terkenal dengan ketenanga nya pun ikut marah ketika Clara meninggikan suaranya, apalagi Arvin manusia es ini pasti akan sangat marah.

Sarka, Matteo dan Xian menatap kepergian Violet yang mengejar Arvin. Mereka terkekeh melihat Violet yang terlihat seperti menyesali semua yang dia lakukan. Walaupun Xian sudah memaafkan dan menganggap wajar, tapi Gadis itu seperti nya memiliki niat untuk meminta maaf selain pada Xian tapi pada Arvin juga.

"Arvin mode ngambek"

"Arvin sama sarka mode pms"

Mereka semua tertawa, tapi tidak dengan Clara yang masih terdiam karena kejadian tadi benar-benar membuat nya terlihat seperti orang bodoh. Mereka terus tertawa hingga suara Salsa membuat mereka terdiam.

"Matteo kenapa Caca gak bisa keluar!"

"Buset cewek gue masih di dalem" Caca berteriak yang membuat Matteo langsung berlari kearah kamar.

"Kenapa pada random semua sih anj- temen gue"

Sementara itu Violet berada di lantah dua, sepertinya ini kamar Arvin yang lain selain kamar yang di tempati oleh dirinya. Karena sangat banyak pakaian Arvin disini.

Violet melihat Arvin yang tengah membaringkan tubuhnya di kasur dengan earphone yang dia pasang di telinganya. Violet tau saat ini Arvin sedang marah karena sikap dia tadi dan dia juga tahu jika dia harus memasang mode siaga nya.

Violet mendekati Arvin, dia duduk disebelah Arvin. Namun orang yang dituju sama sekali tidak memalingkan wajahnya dari dari layar handphone nya. Violet tidak menyerah sampai situ saja.

"Arvin"

"Ih Arvin"

"Arvin!" Violet menepuk tangan Arvin berkali-kali namun, hasilnya Arvin hanya menatap Violet dengan sebelah alis yang mengangkat.

Violet mengisyaratkan agar Arvin, membuka earphone nya terlebih dahulu karena dia ingin bicara. Namun Arvin pura-pura tidak mengerti dengan apa yang di maksud Violet, Dia kembali memfokuskan matanya pada layar handphone.

Sekarang yang di lakukan Violet adalah berpikir cara Arvin mau mendengarkan nya. Akhirnya mau tidak mau dia membuat earphone Arvin terlepas dari telinga nya hanya dengan gerakan tangan Violet.

"Gak sopan"

Arvin menatap Violet dengan wajah marahnya. Violet tahu jika Arvin akan lebih marah karena dia sudah tidak sopan melepas earphone nya tapi dia sudah tidak peduli, saat ini yang penting dia mendengar kan permintaan maafnya.

"Maafin Vi!" Violet hanya bisa mengucapkan itu, setelahnya dia kembali menunduk karena takut jika Arvin akan mengatakan hal yang menyakiti hati.

Arvin tersenyum melihat Violet, namun secepat mungkin dia mengembalikan wajahnya seperti semula. Dia menyukai jika melihat Violet seperti ini, dia terlihat menggemaskan ketika merasa bersalah seperti ini.

Sepertinya bukan hanya saat seperti ini, karena dia selalu menggemaskan setiap saat.

"Memotong pembicaraan orang itu sopan gak? " Arvin bertanya dengan nada biasa saja, namun Violet masih enggan menatap wajah Arvin, dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

GADIS DUA DUNIA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang