Wanita itu tengah berdiri di depan sebuah kedai kopi langganannya. Bukan, ia bukan menunggu seseorang, bahkan renjun sudah menunggunya didalam sejak 30 menit yang lalu.
Digenggamnya jemarinya yang kini mulai mendingin, gerimis air hujan kian turun membasahi teras kedai kopi ini. 20 menit berlalu, telfon genggamnya masih setia bergetar pada sakunya, ia hanya enggan masuk menemui lelakinya, takut dengan apa yang akan terjadi hari ini.
Lamunannya membuyar saat sebuah jaket tengah bertengger pada bahunya.
"Saeron", panggil renjun.
Saeron pun menoleh dengan senyum hangatnya, sama hangatnya seperti pertama kali renjun bertemu dengan wanita itu.
"Masuk ayo, disini dingin", renjun pun berjalan mendahuluinya memasuki kedai, meninggalkan saeron yang berjalan mengikutinya.
"Silahkan mau pesan apa"
"Vanil.."
"Americanonya satu less sugar", sambung Saeron.
Renjun hanya menghela nafas kasar. Ia sudah sangat lelah mengingatkan wanitanya.
"Aku minta maaf", Renjun menggantungkan kalimatnya.
"Aku gatau kalo proposal yang aku sobek kemarin bakalan bikin kamu dikeluarin dari organisasi" lanjutnya.
"Dan aku juga minta maaf, buat semuanya selama 2 tahun ini, aku.."
Air mata Saeron tengah lolos dari pelupuknya. Ia tahu akan jadi seperti apa akhir hari ini nanti.
"Jun, aku bisa jelasin semuanya tentang kemarin" kata Saeron menahan tangisnya.
Melihat itu pun, Renjun mengalihkan pandangannya dari Saeron, ia harus teguh pada pendiriannya. Ia tidak ingin melukai gadis itu lebih dalam lagi.
"Engga ron, aku ngerti, temperamen aku aja yang buruk, aku gamau nyakitin kamu lagi", lanjutnya sambil meletakkan obat merah dan hansaplast dari sakunya ke meja.
"Obatin lengan kamu, seenggaknya itu masih bisa sembuh dibanding luka yang lain".
"baik-baik ya ron ke depannya, aku pamit", kata Renjun mengakhirinya, lalu berdiri tanpa menoleh pada Saeron sedikitpun. Ia berlalu bagai angin yang berhembus bersamaan dengan hujan sore ini. Dingin.
Searon hanya menatap punggung lelaki yang perlahan menjauh itu dengan mata berkaca-kaca.
Senyum saeron masi hangat, tapi tidak dengan hati Renjun.
Lagi ngapusin foto Saeron biar cepet ngelupainnya, Huang Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Need Your Love, Dream Vers
FanfictionCuma kumpulan Dreamis yang patah hati :"