"Chan..", seorang gadis tengah berlari ketengah lapangan memeluk lelaki bernomor punggung 00 itu.
"Loh katanya sakit, kok kesini?", Kata haechan sambil mengusap surai gadis itu.
"Takut kamu kangen aku", jawab Nancy sambil melepaskan peluknya.
"Kamu kangen aku kali", balas haechan.
"Ih, emang iya", jawabnya sambil tersenyum.
"Ya gitu emang orang pacaran kalo lupa tempat dan mahluk hidup lain", Celetuk Jeno yang kini tengah duduk sambil meminum air mineral.
"Sirik aja Jones baru, kalo kangen samperin noh yang lagi latihan", balas Haechan.
Jeno menoleh, disana ada Siyeon dan teman-temannya yang sedang latihan cheers. Dengan tumblr biru beserta handuk di tangan kanannya sambil menatap hampa ke arah Jeno.
Catat: Teman-temannya yang sedang latihan cheers, Siyeonnya mah dari tadi cuman duduk sambil ngelirik ke Jeno.Ett stop ini bukan cerita jeno, back to haechan.
"Si item emang kalo ngomong suka bener, kena karma awas lu ngungsi ke gua", ini jaemin yang ngomong gatau maksudnya nyindir jeno apa nyumpahin haechan.
"Gausa di dengerin ya sayang, emang rakyat kurang asupan kasih sayang kalo ngomong suka begitu", Jawab Haechan.
"Ih gaboleh begitu sama temen sendiri", jawab nancy sambil mencubit pipi haechan.
"Kamu masih lama latihannya?".
"Iya paling kelar setengah limaan, tadi kata pak Jackson gaboleh balik dulu", kata Haechan sambil menggaruk tengkuknya.
"Yaudah aku tungguin", jawab Nancy sambil tersenyum.
"Eh jangan, kamu lagi sakit kamu balik duluan aja".
Haechan pun mengambil handphone dari sakunya mencari nama seseorang yang mungkin bisa ia percaya mengantarkan pacarnya pulang.
Namun ia melihat Felix yang sedang duduk di bangku taman dengan Hyunjin, ya begitulah emang homo kalo udah melekat ampe ke tulang.
"PILIKS WOYYY ANTERIN CEWE GUA BALIK HEULA TULUNG".
"yaelah chan, pake grab kan bisa", jawab Felix yang sedang duduk di samping Hyunjin.
"Masa gua tega cewe gua sakit, gue suruh naik grab", kata Haechan lemah.
"Aku bisa pulang sendiri kok chan", kata Nancy meyakinkan Haechan.
"Engga gaboleh pokonya aku harus mastiin kamu beneran sampe rumah", jawab Haechan sambil mengusap dahi Nancy.
Felix pun mengambil tasnya malas, dan menghampiri Nancy.
"Udah belum ngebucinnya? Ayo balik sebelum gue berubah pikiran", ketus Felix.
"Ikhlas dong kalo bantuin temen", sindir Haechan yang hanya mendapatkan tatapan tajam dari Felix.
"Sayang, hari ini balik sama piliks dulu ya, kalo udah sampe rumah jangan lupa kabarin aku, nanti kalo piliks ngebut-ngebut kamu buang aja kunci mobilnya biar dia gabisa ngebut", pesan Haechan.
"Ya nanti aku gabisa sampe rumah dong kalo kuncinya aku buang, yaudah aku balik dulu ya kamu jangan cape-cape", pamit Nancy.
"Iya yaudh sana, liks nitip ya", kata Haechan.
"NANTI AKU TELFON YA SAYANG" teriak Haechan ketika Nancy hendak masuk ke mobil Felix.
Oo tentu saja setelahnya sebuah botol air mineral menghantam kepala lelaki itu, yang diyakini sang pemilik adalah seorang Huang Renjun.
"Brisik".
19.00
Klik
Sebuah pintu tengah terbuka, menampakkan seorang lelaki masih dengan kaos olahraganya dengan kantong plastik buah-buahan dan jus kemasan lainnya.
"Sayang katanya mau tidur", kata nancy sambil memeluk pria yang kini ada di depannya.
"Iya nanti, ini seben..".
"Sayang?" Panggil seseorang yang masih berdiri terpaku di ambang pintu apartemen nancy.
"Loh, chan?", Ucap Felix terkejut dan langsung melepaskan pelukannya.
"Breng**k", umpatnya pelan.
Sontak Nancy pun menghampiri haechan yang kini terdiam mengusap surainya tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Chan aku bisa jelasin", ringik Nancy yang kini menghampirinya.
Haechan menghela nafas kasar, ia pun mengambil tangan nancy dan meletakkan kantung plastik yang ia genggam tadi.
"Cepet sembuh", katanya singkat lalu berbalik pergi meninggalkan Nancy yang kini tengah terisak.
"Chan", Nancy menahan lengan Haechan.
"Sori Nan, aku udah ngga bisa", jawab Haechan sambil melepaskan tangan Nancy dan pergi.
Mau ngomong apalagi si nan, Lee Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Need Your Love, Dream Vers
FanfictionCuma kumpulan Dreamis yang patah hati :"