Jaemin

28 3 1
                                    

Joen Cleonard Heejin tengah duduk dikursinya sambil memainkan pena disela jemari jemari indahnya menyelesaikan tugas akuntasinya, ia memang salah satu gadis terpintar di kelasnya.
Cantik, pintar, ramah, dan berasal dari keluarga terhormat merupakan paket lengkap dari seorang Heejin.

Atensinya teralih saat Saeron masuk menghampirinya.

"Jin, dicarin Jaemin di rooftop", kalimat singkat tersebut mampu membuat senyum wanita itu mengembang sempurna di bibirnya, ia pun lekas menutup buku tugasnya dan menemui Jaemin, lelaki yang sudah seminggu terakhir ini menyatakan cinta padanya.

Heejin pun membuka pintu rooftop, dilihatnya seorang pria tengah berdiri di dekat pagar dengan sebelah tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

"Jaem", panggil Heejin.

Jaemin pun berbalik dan mendekati Heejin yang saat ini sedang tersenyum manis didepannya.

"Jin, aku mau ngomong..", Jaemin terdiam sebentar.

"Tentang aku yang nembak kamu", lanjutnya ragu.

Heejin pun tersenyum, ia bahkan sudah sangat siap menjawabnya jika Jaemin bermaksud menyatakan cintanya lagi.

"Aku ga serius".

Heejin pun membolakan matanya, ia tersentak tertegun saat mendengar pernyataan Jaemin barusan. Secepat mungkin ia mengendalikan dirinya, dengan berat ia tetap menarik senyum bibirnya.

"Maaf jin, selama ini aku cuma main-main sama kamu", kata seorang pemuda bermarga Na ini.

Hancur sudah pertahanan Heejin, ia menundukkan kepalanya dan meremas rok sekolahnya guna menahan tangis.

"Jadi semuanya palsu? Yang kamu lakuin selama ini ke aku juga palsu? ", tanyanya pada pria bermarga Na itu dengan penuh harap jika semua yang barusan ia dengar tidaklah nyata.

Jaemin hanya membalikkan badannya, ia sungguh tidak bisa melihat Heejin yang kini sudah sangat jelas tengah menahan tangisnya.

"Jawab jem, kasih tau aku kalo kamu emang gapernah sayang sama aku", pinta Heejin lirih.

Jaemin hanya menghela nafas panjang, dan membalikkan tubuhnya menatap Heejin yang kini air matanya tengah mengalir di pipinya, sungguh bukan ini yang Jaemin mau.

"Maafin aku jin", jawab Jaemin yang kemudian menundukkan kepalanya.

"Salah aku apa ya jem?" Tanya Heejin sambil mengusap air matanya yang kini ia biarkan mengalir di wajah cantiknya.

"Bisa-bisanya aku percaya sama buaya kaya kamu", Heejin pun mengakhiri kalimatnya dan pergi meninggalkan Jaemin yang kini hanya berdiri menatap kepergian Heejin.

Tanpa sadar seorang Hwang hyunjin tengah berdiri disamping pintu menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Sori jin"

Bugh.

Jaemin merasakan perih pada pipinya, ia pun pasrah jika Hyunjin akan menghabisinya hari ini.

"Gua tau lu brengsek tapi kenapa harus Heejin juga lu mainin, dia anak baik-baik anjing", ucap Hyunjin sambil mendorong tubuh Jaemin ke dinding.

Jaemin hanya menghela nafasnya berat, dia merasa pantas mendapatkanya. Hyunjin pun menghampiri Jaemin, kali ini dia tidak meninjunya, dia bahkan membantu Jaemin duduk dan ikut duduk disampingnya.

Hening.

"Sori jin, temen kecil lu brengsek kaya gua", kata Jaemin memecah keheningan, sambil tertawa getir menahan ngilu pada rahangnya.

"Gua tau, berkali-kali gua ingetin kok kalo lu brengsek" jawab Hyunjin.

"Sori" kata Jaemin yang tetap menundukkan kepalanya.

"Iya gua maafin", jawab Hyunjin.

"Samperin Heejin gih", pinta Jaemin.

"Obatin dulu tuh dagu lu ungu" jawab Hyunjin.

"Lebay najis, sono anjing samperin Heejin".

"Iye, gua cabut", Hyunjin pun pergi meninggalkan Jaemin yang terduduk diam sambil mendongakkan kepalanya menatap langit sore ini.

"Sori Jin salah gua, gua juga sayang sama Heejin" kata Jaemin lirih, yang setelah itu menundukkan kepalanya, menyesali perasaannya yang jatuh kepada orang yang juga disukai sahabat kecilnya sendiri.

Ia pun mengambil handphone dari saku celananya dan mengetikkan sesuatu disana.

16.30
To: Bundadari🖤
Bunda, jaemin nginep di rumah Renjun mau ngerjain tugas fisika
Read

Bundanya diseberang sana pun langsung uring-uringan menelfon Renjun.
Pasalnya, Jaemin anak IPS.

Sialan emang Jaemin, batin Renjun.

Nungguin angkot mau kerumah Renjun, Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nungguin angkot mau kerumah Renjun, Na Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Need Your Love, Dream VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang