2. Ketemu Mantan

676 87 18
                                    


Setelah otaknya terbakar dengan banyaknya rumus-rumus kimia yang susah, Jennie and the gang melemaskan otak dengan membeli mie ayam milik mbak Asih yang murmer, murah meriah tapi soal rasa jangan tanya nggak akan kalah sama mie ayam terkenal.

Emang betul kata orang yang murah emang paling enak.

"Eh bagi sambel dong" ucap Lisa.

"Astaga itu sambel lo udah banyak banget" balas Rose dengan mata meolot saat melihat mangkuk Lisa.

"Apaan lima sendok doang" bela Lisa.

"Astaga bau nya kuat banget, lo nggak takut sakit perut" pekik Jennie sambil menutup hidungnya.

"Udah-udah santai, gih makan"cengir Lisa tak jelas. Memang Lisa ini jelmaan Hanbin versi cewek.

Tak ambil pusing lagi, Jennie memakan mie ayamnya dengan khidmat. Beberapa kali dia mengipas rambutnya karena suasana kantin yang ramai dan mie ayamnya yang sedikit panas.

"Eh ada Jennie" ucap seorang cowok.

Tersentak kecil saat cowok itu menyapanya. Ia hapal betul itu suara Jimin teman akrab Taehyung, dimana ada Jimin pasti ada Taehyung sebelas duabelas seperti Hanbin Bobby. Bedanya Jimin Taehyung lebih berkelas dibanding Hanbin Bobby.

Ditempat lain, Hanbin yang tengah bermain game bersama bobby

"HACHI"
"siapa nih yang lagi ngomongin gue" sambil mengusap-usap hidungnya.

"Palingan si Jennie lagi ngatain lo" balas Bobby acuh.

"Nggak ada bagus-bagusnya gue didepan si Jennie, heran perasaan dulu mau-mau aja gue sepik"

Kembali pada Jennie dan temannya. Saat kepalanya mendongak didepannya benar ada Jimin yang sedang tersenyum padanya dan dibelakangnya ada Taehyung dengan sok ganteng mentapnya dengan alis terangkat, Cih.

"Ahaha iya lo juga tumben disini, biasanya juga di kantin sebelah."dengan tawa canggung.

"Kepaksa, katanya ada  yang lagi kangen mantan" dengan senyum manisnya, tak menyadari jika yang dibelakang sudah menyebutkan nama-nama hewan.

"Goblok" menendang kaki jimin dari belakang dan pergi setelah melirik gadis didepannya dengan pipi yang mengembung.

"Anjing kaki gue,"sambil mengusap-usap kakinya.

"Lo nggak papa" tanya Jisoo hati-hati.

"Eh iya nggak papa. Oy Jen, jangan deket-deket Hanbin" ucap Jimin dengan nada serius.

"Kenapa?"balasnya dengan bingung.

"Entar mantan lo buat insa story kata-kata galau lagi" dengan cengiran lucunya dan pergi setelah mengedipkan matanya genit.

Sial, semua orang disekitarnya menjadi tidak waras saat dia mengenal Taehyung.

"Taehyung cemburu sama Hanbin. Hanbin si juragan toples?" tanya Jisoo dengan nada tidak yakin.

"Gue bilang juga apa dia tuh Cuma kurang waras"menggelengkan kepalanya dan mengunyah kembali mie nya.

"Je gue balik duluan yah ditunggu supir" pamit Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Je gue balik duluan yah ditunggu supir" pamit Lisa.

Bagus. Sekarang dia merasa sendiri di tengah ramainya halte, Rose yang pulang dengan Jisoo karena searah dan Lisa yang baru saja dijemput dan tersisa dirinya yang celingak-celinguk seperti anak hilang menunggu mang Didin, supir nya.

"Pasti mang Didin lagi ngapel sama mbak Lala, yakin gue." Racau nya.

"Eh Je belum dijemput?" tanya Irene.

Ah tiba-tiba jadi tengsin sendiri, Irene kakak kelasnya yang cantik ini siapa sangka pernah menjadi mantan kakak ipar.

Jennie tuh suka heran Irene kakak Taehyung yang lemah,lembut nan anggun ini kenapa bisa punya adik semacam Taehyung yang alay,bobrok, dan aneh.

"Eh iya kak. Katanya masih dijalan"balasnya malu-malu. Dirinya saja tak tahu supirnya sudah berangkat atau belum, hpnya saja sudah lowbat.

"Ooh, coba kalau masih sama Taehyung jadinya kamu nggak usah nunggu-nunggu gini" ucapnya dengan senyum manis.

Nah ini yang ia lupa, semenjak putus dari Taehyung apa pun kesialannya pasti akan disangut pautkan dengan adiknya.

Pernah saat empat hari setelah putus dirinya lupa bawa jas lab dan bertemu Irene, yang waktu itu kebetulan membawa jas lab. Meminjamkannya dengan senyum manis sambil berkata, coba kalau masih sama Taehyung pasti dia pinjemin kamu jas labnya.

Maksudnya gimana coba, kan jadi setengah hati menerima jas lab kakak kelasnya itu, dirinya jadi berfikir kakak kelasnya itu setengah ikhlas meminjamkan jas lab kepadanya.

"Hehehe  mungkin bukan jodohnya kak" balas Jennie kalem. Apa-apaan jodoh apa, kenapa tiba-tiba ngomongin jodoh anjir. Gerutunya dalam hati.

'TIN' 'TIN'

Beribu doa Jennie panjatkan dalam hati saat sang mantan dengan motor merah besaranya berhenti tepat didepannya.

Sambil membuka helmnya."Belum dijemput?" tanyanya dengan suara berat. Ya gimana emang udah berat dari sononya.

"Je ditanyain itu sama Taehyung" balas Irene tak sabar.

"belum" balas Jennie singkat dengan wajah datar.

Helaan napas terdengar dari Taehyung,"Udah ditelfon mang Didinnya?" bertanya dengan lembut.

"Lowbat" balas jennie dengan singkat.

Bukan apa, Jennie tuh males sama sikap Taehyung yang sok perhatian. Kan takut baper.

"halo mang, dimana?" tanya Taehyung dengan hpnya menempel ditelinga.

"oh ok buruan ya mang" lalu mematikan hpnya dan menatap Jennie yang mentapnya bingung.

"Mang Didinnya bentar lagi nyampe, duduk disini jangan kemana-mana" ucapnya dengan nada memperingatkan.

"Iya" balas Jennie dengan dahi mengerut.
Taehyung menghela napas lalu menatap kakaknya sambil bertanya "buru-buru nggak kak?."

"Enggak emang kenapa, kamu ada urusan?" balas Irene.

Tanpa menjawab tapi dagunya menunjuk ke arah cewek yang kini duduk di halte degan memainkan ujung seragamnya.

"Ya udah tunggu sampe supirnya dateng"jawab Irene pengertian.

"Tau aja" dengan cengiran khasnya.

Selang beberapa menit kemudian mobil jemputan Jennie datang.

"Aduh maaf non telat, tadi ada kecelakaan."

"Gak papa" balasnya singkat.

menatap Irene "Kak makasih ya, Je duluan" dengan senyum manis dan tak menatap bahkan berbicara pada Taehyung yang masih anteng menatapnya diatas motor.

Sampai saat mobil mantannya tak terlihat Taehyung mentapa cengo "lah nggak ada basa-basi sama sekali"

"Ngapain, kamu kan udah basi" balas Irene sekali telak.





















































































Hai gaes gimana? Jangan lupa tinggalkan jejak VOTEMENT jangan lupa. Maaf banget kalau banyak typo. Kasih saran-sarannya juga gaes. Maaf banget kalo ceritanya nggak menarik.
Tapi aku usahain buat nulis yang terbaik. :)

J's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang