Dahi mulus Damian tak behenti berkerut. Kepala Damian mulai ikut berdenyut-denyut. Bagaimana tidak? Di hadapannya sekarang, ada Aletta yang sedang terduduk lemah tak berdaya. Wajahnya sudah memerah sempurna. Peluh mulai membasahi pelipis Aletta.
Bukan karena sakit atau demam, tubuh Aletta jadi kepanasan gara-gara obat perangsang.
Ya, Aletta tak sengaja minum air yang sudah dicampur obat perangsang oleh Kenan. Memang teman Damian yang satu itu paling iseng dan paling suka cari gara-gara.
"Damian, aku kenapa? Seinget aku, aku nggak telat makan .. aku juga nggak lagi masuk angin ..," kata Aletta polos. Aletta masih tidak tahu sampai saat ini kalau minumannya sudah dioplos sama obat perangsang tadi.
Damian menghela napas, mulai khawatir, "Bukan .. Kamu nggak lagi sakit, Aletta. Bukan itu masalahnya."
"Terus? Apa masalahnya?" Aletta terdiam sejenak sebelum kembali bicara, "Apa ini gara-gara .. Minuman yang barusan aku minum tadi?"
Damian menelan ludahnya dengan kasar. Damian hanya mengangguk. Damian sudah kehabisan kata-kata, bingung mau ngomong apa.
Aletta langsung panik, "Minuman yang tadi bukan racun kan?"
"Bukan, Aletta .. Minuman yang kamu minum tadi udah dicampur .."
Belum sempat Damian menyelesaikan omongannya, tiba-tiba Ingga dan Aksa datang menghampirinya. "Damian!" panggil Ingga.
Dengan cekatan dan terburu-buru, Ingga dan Aksa menghampiri Damian dan Aletta. Aksa hanya bisa memandangi Aletta yang sedang duduk lemah tak berdaya dengan tatapan kasihan.
"Gimana?" tanya Ingga yang napasnya masih agak terengah-engah. Maklum, jalannya hampir lari tadi. Padahal Ingga lagi pakai high heels yang tingginya 10 cm. Untung nggak jatuh.
"Gue bakal anterin Aletta pulang. Anjrit, semua gara-gara Kenan nih," kata Damian kesal.
Aksa mengerutkan dahi, "Hah? Lo mau anterin Aletta balik ke rumahnya?"
"Iya lah. Mau gimana lagi? Masa gue suruh dia pulang sendiri?" kata Damian yang semakin kesal.
Ingga menggeleng, "Bukan itu masalahnya. Kalo lo anterin Aletta pulang ke rumahnya, nyokapnya pasti bakal nanya dong anaknya kenapa? Lo mau jawab apa? Lo mau jawab Aletta 'sakit' gara-gara minum air yang udah dicampur sama obat perangsang? Gitu?"
Mata Aletta langsung membulat begitu mendengar apa yang baru saja dikatakan Ingga. Apa? Obat perangsang? Pantas saja daritadi tubuh Aletta terasa begitu panas dan bergairah. Sentuhan tangan Damian saja sudah mampu membuat sekujur tubuhnya merinding. Apalagi kalau dirinya bercinta dengan Damian?
"Hah?! Obat perangsang?!" kata Aletta kaget.
"Maaf, maafin aku, Aletta. Ini semua ulah Kenan. Dia yang nyampurin itu ke dalam minuman kamu tadi," kata Damian yang coba menenangkan Aletta.
Aletta hanya terdiam, memperhatikan gerakan bibir Damian yang begitu menggoda untuk dicium. Astaga, betapa menggodanya bibir itu untuk dicium.
"Tapi gue yakin Kenan nggak sengaja kok. Emang kebetulan aja dia ketemunya sama lo. Makanya ya boleh dibilang lo lagi apes aja," kata Aksa pada Aletta.
"Bangsat .. Gimana nih?" umpat Damian sambil memegangi kepalanya. Mulai frustrasi. Semoga saja sebentar lagi Damian tak jadi orang gila.
"Kalo lo anter Aletta balik dan nyokapnya tau anaknya dikasih obat perangsang, bisa gawat. Bisa-bisa pala lo dipenggal sama nyokapnya Aletta," kata Ingga.
"Betul juga. Kalo gue jadi nyokapnya Aletta sih gue bakal langsung nyuruh Aletta mutusin lo. Cowok brengsek mana coba yang ngasih obat perangsang ke minuman ceweknya?" tambah Aksa.
![](https://img.wattpad.com/cover/208736567-288-k991392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Rahasia [COMPLETED]
Romance⚠🔞WARNING 21+ MENGANDUNG KONTEN CERITA DEWASA, VERY MATURE, ROMANCE⚠🔞 Buat yang masih di bawah umur PLEASE JANGAN BACA kalo masih nekat dosa ditanggung sendiri Mungkin tidak ada satu orang pun di Bumi ini yang mau bertukar hidup dengan Aletta Ma...