"Heiji." Panggil Hinata pelan melihat putra dari sang suami memegang sebuah pisau.
Dengan perasaan bingung, takut dan juga sedih, Hinata mencoba mendekati bocah berusia 7 tahun itu. Dirinya cukup kaget dengan kedatangan Heiji yang langsung menuju dapur dan mengambil sebuah pisau, ditambah lagi bocah itu menatapnya dengan mata merah karena air mata yang berderai.
"Heiji..."
"MENJAUH DARIKU!!"
Teriakan Heiji membuat Hinata tersentak dan menghentikan langkahnya.
Heiji yang masih terlihat seperti bocah yang depresi, hanya menggerakan pisau ke arah Hinata. Mencoba untuk menggertak dan memperingatkan wanita itu.
"Kau sudah merebut Papa dari Mama. Semua orang bilang jika kau adalah ibu tiriku. Di dunia ini, ibuku hanya Haruno Sakura."
"Heiji..." gumam Hinata pelan.
"Jangan pernah rebut Papaku!! Menjauh dari keluargaku. Atau aku akan melukaimu!!"
Hinata menghela napas pelan. "Heiji...jika kau merasa sakit hati padaku, kau bisa melukaiku. Jika dengan begitu kau tidak merasakan sakit di dadamu itu lagi, kau bisa melukaiku sepuasmu."
Entah mengapa perkataan Hinata yang lembut terdengar begitu menusuk hatinya.
Prangg...
Pisau dapur yang dipegangnya terlepas begitu saja. Tubuhnya bergetar. Dengan dada yang terus bergemuruh perih, tubuh Heiji merosot dan terduduk di lantai.
Hinata hanya menatap Heiji dalam diam. Melihat bocah ini, entah mengapa kilasan di masa lalu berputar begitu saja.
"Kuatlah, karena kau adalah seorang Sabaku. Heiji."
"HUWEEE..." Heiji menangis histeris dengan tangan yang meremas dadanya.
•
Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto
Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU.
Cast :
Hyuuga Hinata
Sabaku Gaara
Uchiha Sasuke
Haruno Sakura
•
"Hei... anak haram. Kau tidak punya Mama ya? Kemana Mama yang selalu kau banggakan itu? Berfoto dengan Om-Om kaya raya?"
Seorang bocah melemparkan sebuah majalah dewasa di hadapan Heiji. Melihat sebuah halaman yang memuat foto sang ibu dengan bikini sexy membuat Heiji tanpa sadar mengepalkan tangan.
"Lihat... itu Mamamu kan." Seorang bocah bertubuh gempal menatap Heiji dengan tatapan merendahkan.
"Ma-mama..." gumam Heiji lirih. Dia tahu seperti apa pekerjaan ayah dan ibunya. Tapi tentang foto 'panas' seperti ini, Heiji mencoba untuk tidak mempercayainya.
Seorang bocah bertubuh tinggi menepuk bahu Heiji pelan. "Papamu saja tidak pernah menjemputmu. Mamamu juga. Kasihan sekali kau anak haram. Papa dan Mamamu tidak menikah. Jadi kau itu adalah bencana untuk orang tuamu."
Menahan rasa sedih, kecewa dan juga amarah di dadanya, Heiji hanya dapat menundukan kepala dan mengepalkan kedua tangannya. Tapi perasaan sesak yang dirasakannya ini begitu menyakitkan. Tanpa dapat ditahan lagi, air mata mengalir begitu saja di pipinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/208686868-288-k692115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Iam Stupid ✅
Fanfiction[COMPLETED] - (Hurt&Drama) "Jika bertahan lebih mudah daripada melepaskan, luka ini tidak akan seperih ini." - Hinata Sasuhina, Gaahina Start : 16 Des '19 End : 27 Jan '20 Credit : Pictures from Pinterest Story by Me