JAGAT RAYA (1/6)

05.

"Kakak pergi dulu yaah.." pamit Fara dan memeluk jagat abis itu selfiana adik-adiknya. Lalu raya.

"Gat!" panggil Fara.

"Sip! Tenang ajee.." ucapnya.

"Ana ga paham ana ga paham" ucap selfiana adik fara yang duduk dibangku smp.

"Rayaa? Mungkin bila nama kita digabungkan belum tentu bisa memiliki seluruh jagat raya didunia ini. Mungkin bila raya tak berusaha jagat gak bakalan tau tentang perasaan ini. Jagat ga seromantis ftvftv, ga secool anak wattpad, ga seterkenal anak most wanted disekolah, ga sepinter yang diliat, jagat ga memerlukan itu semua untuk menjadi apa yang raya suka kan?. Selain punya allah sebagai tempat aku berlindung dan berdoa, aku juga punya mama papa tempat aku dilahirkan dan dihangatkan, aku juga punya kakak dan adik yang membuat hari-hariku berwarna, dan aku punya kamu sebagai pelengkap hidupku, pencerah warnaku penghangat hidupku, Dan tempat lahir anak-anak Ku kelak serta kamu tempat Ãkū mengingat keadilan allah dan tempat aku selalu ingat untuk berdoa. Aku bukan seorang puitis yang jago merangkai kata, suara ku tak sebagus roma irama sang raja dandut, aku tak setampan nabi yusuf, dan aku tak sekaya pencipta kita yang memiliki seleruh semesta. Jadi mau kah kamu menjadi bagian dari yang aku katakan tadi?" Ucap jagat. Tanpa teks, langsung keluar dari mulutnya, tanpa menjiplak, bucin? Bukan. Ini suara hati? Juga bukan, sebenarnya ini puisi karya kakaknya, kakaknya yang menyuruhnya membaca dan membaca sehingga ia hapal dan keluar begitu saja dari mulutnya.

Jadi yang bilang jagat romantis itu salah. "Dibandara ini tempat sejarah ku dimulai bila kamu mau bersamaku, dibandara ini disaksikan orang banyak, semoga kamu tak menolak ku. Kini biarkan aku yang berjuang untuk mendapatkan dirimu." dan kalimat tersebut murni hasil otak jagat.