PERGI TANPA PAMIT

8 2 0
                                    

Saat umurku beranjak 7 tahun kabar buruk menimpa kedua orangtuaku dimana mereka kehilangan apa yang disebut mata penceharian
Sebagian harta benda mereka jual untuk memenuhi asupan susu anak bungsunya...
Selang beberapa hari saya dan kedua orangtua ku pulang dan menetap disebuah desa yang bernama desakolot tepatnya di tasikmalaya jawa barat setelah rumah yang menjulang tinggi dan megah ibuku jual beserta lego dan boneka pemberian syahla didalmnya diriku dipisahkan begitu saja tanpa pamit dengan bu diah yang bahkan tahu apa yang aku suka dan aku benci dan saya yang baru saja mendapatkan satu orang teman ikut hilang bersama harta benda orangtuaku
Diriku belum sempat memeluk dan mengucapkan kata pergi kepada bu diah yang sudah ku anggap sebagai ibuku sendiri dan temanku yang ku tinggalkan tanpa salam sepatah kata pun.
Pada awal tahun pelajaran baru diriku dimasukan kedalam sekolah negeri di desa tempat nenek ku tinggal saya ingat ketika saya berjalan bersama bu diah berpegangan tangan pergi bersama namun,hari ini berbeda diriku pergi sendiri tanpa memiliki teman satupun.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang