PAGI YANG BURUK

5 1 0
                                    

Setelah ku menulis semua isi kekesalan pada hari itu diriku dibangunkan oleh nenek dan menyuruhku untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu di sekolah
"Nek dimana ayah dan ibu?"
"Mereka sudah bekerja nak ayo jangan kalah sama orangtuamu semangat kau bisa sama bahkan lebih dari orangtuamu"jawab nenek
"Tidak nek ketika saya besar nanti saya akan menemukan wanita yang benar benar kuat dan penuh kasih sayang dan diriku akan menjadi orang yang tidak akan lupa untuk menyayangi anak anaku nanti tidak seperti ayah dan ibu sekarang nek saya punya jalan hidup saya sendiri"
Entah kenapa mendengar kata itu dariku nenek langsung memeluku dengan erat dan dia menangis sambil berkata
"Bukan begitu maksudnya mungkin,orangtuamu itu sangat sayang padamu tapi mereka terlalu sibuk bekerja sampai kurang memperhatikanmu mohon maafkan nenek"ucapnya dengan tangis yang menjadi jadi
"Tidak,nenek tidak bersalah ayah dan ibu saja yang bersalah dia sampai lupa mengurusku bahkan sampai lupa mengucapkan selamat bersekolah kepada anaknya sendiri,saya hanya iri kepada anak diluar sana nek mereka pergi ke sekolah diantar orangtua mereka masing masing saya melihatnya dengan mata kepalaku sendiri saya ingin seperti mereka saya hanya ingin perhatian dari ayah dan ibu itu saja"ucapku sambil menundukan kepala dan pergi membawa handuk untuk bersiap pergi sekolah
Saya menangis sejadi jadinya didalam kamar mandi saya buntikan keran air sekencang mungkin untuk tidak terdengar oleh nenek yang sedang memasak makan untuk sarapan pagi.
Sesudah mandi saya berlari masuk ke kamar dan mengunci pintu untuk menyamarkan sisa tangisku itu
Kemudian nenek mengetuk kamar dan berkata
"Ayoo cepat sarapan sudah siap"
"Iya nek tunggu sebentar"
Kemudian saya duduk dimeja makan dekat nenek sambil sarapan pagi
"Kenapa matamu merah nak??"ucap nenek
"Engga nek hanya saja tadi pas mandi sabun dari shampoo terkena mata jadi mata memerah nek"balasku
Kemudian tanpa banyak tanya nenek memberiku uang bekal untuk pergi sekolah
"Ini bekal sekolah dari ibu untukmu tadi menitipkannya pada nenek"
Saya terima uang itu dan saya pergi ke sekolah seorang diri naik angkutan umum

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang