NEVERLAND 》END

Kinderjoy [2]

Yoongi dan istrinya, Umji hari ini berencana pergi ke Kerajaan Neverland. Yoongi ingin bertemu Jungkook, ia merindukan sahabatnya itu. Sekaligus pria itu ingin menjelaskan semuanya dan meminta maaf.

"Kau yakin Jungkook akan memaafkanku?" tanya Yoongi dengan lembut. Yoongi mengendarai kuda, dan Umji duduk di belakangnya.

"Tentu, pasti ia merasakan ketulusan hatimu," jawab Umji tak kalah lembut. Tangan kanan Yoongi terulur untuk menggenggam tangan Umji.

Tak perlu waktu lama, Yoongi beserta Umji telah sampai di Hutan Kerajaan Neverland. Kuda yang diarahkan oleh Yoongi terus berjalan menyusuri hutan.

"Kyaaaaa!"

Yoongi dan Umji terkejut mendengar teriakan seorang gadis.

"Dari sana, Yoongi." Umji menunjuk kearah selatan. Yoongi mengangguk dan mengarahkan kudanya kearah sana.

***

Eunha terbangun karena merasa bahu kanannya berat. Ia menatap ke samping. Sesaat kemudian, ia menyadari sesuatu.

"Kyaaaaa!"

Eunha berteriak ketika melihat seorang laki-laki tidur dengan posisi kepala berada di pundak kanannya.

"Yak! Jangan berteriak! Telingaku sakit." Jungkook mengambil posisi duduk dan mengusap-usap telinganya.

Eunha menatap Jungkook dengan tatapan sulit diartikan. Melihat raut wajah Eunha aneh, Jungkook lantas menggerakan tangannya di depan wajah Eunha.

"Apa kita saling mengenal?" tanya Eunha.

"Jeon Jungkook, siswa School Of Performing Arts Seoul yang menghilang lima tahun lalu. Bersama ... Min Yoongi!"

Jungkook terkejut mendapati sahabatnya sekarang ada di hadapannya, bersama seorang gadis. Jungkook lantas berlari dan memeluk Yoongi dengan erat.

"Eonni?" panggil Umji. Eunha menatapnya.

"Eoh? Umji!" Kedua kakak beradik itu ikut berpelukan. "Bagaimana bisa kau ada disini?"

"Aku–"

Tiba-tiba, langit yang sedari tadi terang mulai gelap, padahal sekarang masih siang. Kabut berwarna hitam mulai mengelilingi mereka. Bahkan mereka berempat tak bisa melihat satu sama lain.

"Umji!"

"Yoongi!" teriak Yoongi dan Umji bersamaan.

"Eunha!"

"Jungkook!" teriak Jungkook dan Eunha bersamaan.

Setelah itu, semua menjadi gelap.

***

Satu tahun kemudian ...

"Para siswa diharapkan untuk segera berkumpul di lapangan. Terima kasih."

Suara Kim Ssaem terdengar dari speaker yang berada di setiap kelas. Para siswa lantas berlarian menuju ke lapangan, tak terkecuali Eunha dan Umji.

Di depan lapangan, semua siswa dapat melihat Jang Ssaem bersama dengan tiga orang murid. Dua laki-laki dan satu perempuan.

Eunha yang berdiri di barisan terdepan menatap mereka bertiga dengan kaget. Sementara Umji menatap kedua laki-laki itu tak berkedip.