#03

1 0 0
                                    

#Bad luck still following you, Neta! (2)

"Kenapa aku mendengar suara laki-laki ini, apa ini benar benar dia?! Bagaimana bisa dia menangkapku secepat ini?! Tidak mungkin tidak mungkin tidak mungkin!!! Jangan laki-laki ini lagi kumohonnnnnn!!!" Batinku serasa tersiksa dengan adanya dirinya, aku menjerit, ya tapi dalam hatiku. Aku tak bisa bergerak, suaranya membuatku takbisa menggerakan badanku. Aku terlalu kaku, aku tak bisa menggerakan badanku.

Lalu, karena aku sadar sudah hampir telat untuk pergi ke sekolah, aku pun membuka mataku dan berusaha rileks dan menenangkan diriku yang sudah panik sedaritadi. Ku buka mataku perlahan dan mulai melihat siapa yang menangkapku, perlahan...perlahan...dan ku buka mataku.

Saatku buka mataku, banyak perasaan bercampur aduk saat itu. Dan yah benar saja, laki laki tersebutlah yang menangkapku dengan sergap. Kedua tanganya memegangi lenganku erat dan berusaha menahan badanku agar tak terjatuh. Badanku masih kaku dan tak bisa digerakan dengan benar, pikiranku masih kacau dan susah mencerna kejadian barusan.

"Hei, kau! bangunlah, cepat jalan bus akan segera berangkat ke halte berikutnya!" Katanya dengan alis yang terlihat marah dan nada yang menyebalkan.

"Cepatllaahh dasar bodoohhh!!!!"

Tak sempat ku menggerakan badanku dan mencoba berterimakasih kepadanya karena telah menolongku, laki laki itu malah mendorongku kedepan dengan sekuat tenaganya.

"Bodoh sekali, aku belum siap, aku belum bisa menggerakan badanku bodoh!!!" Batinku meraung dan menjerit karena laki laki itu seenaknya saja kepadaku.

Doronganya yang sangat kuat tak mampu ku bendung, suara sepatu yang berusaha mengerem badanku memenuhi seisi bus. "Cit..cit..cit cittt.."

"Tak sempat, tak sempat sudah berakhir! Kesialanku baru saja akan di mulai! Sial sial sial siall!!!"

Yap.... Benar sekali.... Pintu bus itu sudah tertutup rapat rapat dan busnya mulai berjalan lagi. Tepat setelah aku berhenti, bus itu jalan, perlahan...perlahan dan perlahan melajukan bus itu. "Sepertinya memang supir itu ingin memberikanku kesialan tambahan! Sialan kau!"

Aku juga mulai sadar, bahwa... Ada aura merah seperti api yang panas datang dari belakangku. Aku menengok pelan pelan dan mengintip perlahan ke arah belakang, dan benar saja laki laki itu sudah terlihat marah dan sepertinya .....marah besar.

"Hei! Kau bocah bodoh! Bisa tidak kalau kau tidak mengganggu pagiku! Tadi kau sudah menendang kakiku, sekarang apalagi hah?! Membuatku terlambat kesekolah di hari favoritku?!" Ia membentak dengan nada yang cukup kencang. Cukup untuk membuat kebisingan di dalam satu bus ini dan membuat semua orang heboh didalamnya.

Aku yang tak terbiasa dengan nada yang tinggi dan emosi yang sangat tak terkendali hanya bisa meneteskan air mata dan mencegah orang lain tahu bahwa aku sedang menangis. Bagaimana tidak menangis?! Aku tidak pernah di bentak dan diperlakukan kasar seperti ini sebelumnya.

"Ingat, aku tidak menendang kakinya, malahan kakinya lah yang ada ditengah jalan, semua orang tau jika dia lah yang bersalah. Dan aku juga tak berusaha untuk membuatnya terlambat masuk sekolah karena pada kenyataanya aku juga terlambat masuk sekolah bodoh!!!" Pikirku untuk menenangkan diriku, dan membuatku lebih yakin bahwa aku tidaklah salah dari awal. Aku hanya terdiam dan mencoba mengehentikan air mataku dan mencoba untuk tetap tenang di dalam bus itu. Ku mencoba menatap wajah laki laki itu.

Dia terlihat panik dan kaget, semua penumpang bus hingga asisten bus pun melihatnya dengan sinis. Kondisi bus-pun juga sudah lumayan banyak daripada tadi, karena banyak penumpang yang naik di halte tadi. Kulihat ia menepuk jidatnya dan kembali duduk dan menunduk.

"Apa sudah berakhir? Aku masih menangis, aku harus cepat duduk dan menghilangkan air mata ini agar tidak ada yang tau!"

Aku memilih kursi yang dekat dengan pintu keluar, sedangkan laki laki itu ia tetap ada di bangku semula. Ku keluarkan tisu dari tasku, karena aku pasti sedia tisu kemanapun aku pergi, misalkan jika aku tiba tiba pilek atau perlu untuk membasuh keringat. Ku keluarkan 2 lembar dan ku gunakan untuk mengelap dan mengeringkan mataku ini.

Sembari mengeringkan air mata aku mulai menenangkan diri dan mulai menata diri lagi agar terlihat rapi dan terlihat baik baik saja.

"Bodohnya diriku.... Busku.... Sekolahku....semuanya...berantakann?!?! Bagaimana ini bagaimanaaa apa yang akan terjadii selanjutnyaaaa!!?? Kesialan apalagi yang akan aku terimaaaaaa!!! Tolongg hentikan semua iniii!!!"

Uwooo apakah apakah apakaah apaakaahh???!??! Nantikan kelanjutan dari Precious badluck ini yah gaes. Ceritanya ringan dan engga memakan banyak chapter kok, selamat menikmatii! Jangan lupa vote, follow, subscribe eh engga, maksudnya, pantengin terus Precious Bad Luck nya gaess di share yah wkwk penulisnya bodoh gaes. See you next week!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Precious Bad Luck"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang