"Yah elah gajelas banget sih. Nyuruh kesini, eh gataunya udah ada orang lain. Yaudahlah gue disini aja." Gumam Yena sambil berdiri di koridor menatap Yohan dan Hyewon yang sedang bertukar candaan.
Mesra, itu yang Yena pikirkan. Bahkan orang lain pun begitu, orang lain selalu mengira bahwa Yohan dan Hyewon adalah sepasang kekasih, sedangkan Yena hanya benalu di hubungan ini.
Tersenyum tipis, orang-orang itu tak pernah mengerti rasa sakit saat semua orang memilih untuk tak berpihak padanya. Namun, Yena masih punya Hangyul, sahabat terbaiknya.
Iya, hanya sekedar sahabat. Walau Yena tau, Hangyul menanam rasa padanya.
"Yena!!! Sini!" Teriakan Yohan membuyarkan lamunan Yena.
Dengan berat hati, ia melangkah berjalan ke arah Yohan dan Hyewon.
Yena berdecih dalam hati melihat tatapan tak suka Hyewon.
"Kok kamu malah disana sih? Kan aku pengennya kamu disini." Ucap Yohan manja sambil memainkan rambut Yena.
Yena tersenyum, "tadinya mau kasih minum. Tapi gajadi, kan udah dikasih Hyewon."
Senyum Yohan memudar sesaat setelah ia menyadari kesalahannya. Melihat Yena yang rapuh sama saja membunuh dirinya sendiri, namun perlakuannya selama ini memang selalu memacu dirinya untuk segera bunuh diri.
"Yen..."
"Gapapa kok, han. Udah biasa, nanti minum ini aku yang selesaiin kok." Senyuman Yena selalu mengembang, tak tau mengapa, jika di depan Yohan ia tak pernah bisa marah.
"Maaf ya? Nanti, minumnya mau kamu apain?"
"Aku kasih Hangyul, mungkin." Ucap Yena acuh tak acuh.
Dan saat itu juga, air muka Yohan perlahan tumbuh, seiring berjalannya itu semua. Yohan mengambil alih minum secara paksa dari tangan Yena.
"KENAPA KE HANGYUL?! KAN PACAR KAMU, AKU, YENA!" Bentak Yohan membuat Yena terperanjat. Untung saja, lapangan sedang ramai dan bising. Maka, tak banyak dari mereka melihat aktifitas itu.
Dan pacar kamu, aku, han, batin Yena tertahan.
"Tapi kan kamu udah minum, han." Lirih Yena sambil menahan tangisannya. Ini bukan pertama kalinya bagi Yena, namun ini adalah hal yang paling Yena benci seumur hidupnya. Bentakan.
"Ya terus kenapa HANG---" Ucapan Yohan terhenti karena melihat mata Yena yang berkaca-kaca.
"Yen? Yen, maaf? Aku gak bermaksud bentak kamu. Yen, Yen--" Belum selesai Yohan berucap, Yena sudah berlari pergi meninggalkan lapangan.
Yohan mengacak rambutnya frustasi, tak berniat mengejar Yena karena ia tau. Yena butuh waktu sendiri.
"Aargh!!" Geram Yohan sambil melempar minum dari Yena secara asal.
"Sabar, han. Sabar, Yena kan emang lebay gitu. Di bentak sedikit aja nangis." Hyewon sedang berusaha menenangkan Yohan. Namun, malah terdengar seperti mengejek Yena.
"Itu bukan lebay, won. Lo tau kan. Yena benci bentakan." Lirih Yohan lalu menatap Hyewon sekejap.
"Iya gue tau. Tapi apa gak berlebihan kalo kayak begini?" Ucap Hyewon yang dibalas gelengan oleh Yohan.
Hyewon menghembuskan nafas, tersenyum sinis sambil terus menepuk-nepuk pundak Yohan bermaksud menenangkan lelaki yang ia sukai ini.
Liat aja, Yen. Gue bakal berusaha untuk ngerebut Yohan dari lo.
***
Cast
Kim Yohan
-ganteng.Choi Yena
-cantik.(Btw, ini cuma visualisasi ya gaes, jadi aku balikin ke kalian lagi. Terserah mau bayanginnya siapa. Ok?)
Lee Hangyul
-ganteng^2Kang Hyewon
-cantik^2(Oh ya, aku gak bermaksud buat bikin Hyewon jadi antagonis disini. Tapi cuma buat have fun aja ya gaes. Hyewon aslinya sesoft ituuuu)
Oke, bye!
KAMU SEDANG MEMBACA
Brengsek
FanfictionTentang Yena yang bertahan dihubungan yang menyakitkan bersama Yohan ||bahasa non baku||