-01.

309 30 0
                                    

"Yena!"

Gadis itu menoleh, mendapati Yohan yang berdiri tak jauh darinya sambil melambaikan tangan.

Yena berusaha mengabaikan hal itu, ia berbalik lagi dan berjalan cepat agar bisa langsung ke halte.

Sejak kejadian tadi, Yena sedikit menjaga jarak pada Yohan hanya untuk menenangkan diri.

"Yen! Yena!! Tunggu aku!" Yohan berlari menyusul Yena.

Mendengar langkah lari Yohan membuat Yena ikut berlari cepat.

Tapi sayang, langkah Yena memang tak secepat Yohan walau sudah berlari.

"Yen, Yena. Aku minta maaf." Yohan menangkup wajah Yena sambil memasang wajah memelasnya.

Yena hanya diam membeku, tak bisa berbicara apa-apa karena ia pun masih terus mencerna ucapan Yohan.

Setelah itu, Yohan melepas tangkupannya dan segera mendekap Yena.

"Yen, aku minta maaf ya?" Tanya Yohan lirih masih sambil mendekap tubuh Yena.

Yena mengangguk, "i-iya, aku ma-maafin."

Yohan terkejut karena baju seragamnya mendadak basah dibagian dada, saat ia melepas dekapannya dengan Yena. Yohan melihat Yena menangis.

"Yen! Yena, maaf. Aku minta maaf banget. Aku sayang banget sama kamu." Ujarnya sambil mendekap Yena lagi, mengabaikan dadanya yang basah.

"Hiks! Aku juga sayang kamu, han"

"Sekarang kita pulang ya?"

Yena mengangguk, lalu mereka berjalan kearah mobil Yohan.

"Yen, mau makan dulu?" Tanya Yohan saat mereka sudah duduk di kursi mobil Yohan.

Yena menggeleng, menatap kosong kedepan, "mama udah nunggu aku, tadi katanya disuruh temenin ke salon."

"Oh gitu, yaudah aku anter kamu ke rumah ya?"

Yena mengangguk sambil menolehkan kepalanya kearah jendela, mengabaikan keberadaan Yohan.

Yohan menghela nafas, sebenarnya ia tau kalau Yena berbohong. Dan ia juga tau maksud dari Yena berbohong.

Yena hanya ingin menyendiri.

































Hellaw!!!!
Maav baru chap awal aja udah konfik, wkwkwkwk. Btw, jadinya ini story aku bikin shipper, wakwkawkak. Tp buat klian yg bukan shipper, anggap aja Yena itu kalian atau siapapun, heheheh.

Okela, see you di next chap! Maaf chap ini gaje, lagi menunggu chap spesial:v

BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang