Story 2

72 1 0
                                    

Hancur, benar-benar hancur saya pada waktu itu. Bagaimana tidak, kekasih saya dengan wanita lain dalam sebuah.....

Ah sudah lah

Saya mencoba melupakan semua itu. Tidak lama kemudian, Tyo menelfon saya.

"Halo"

"Kenapa?"

"Kamu gapapa?"

"Im ok"

"Kamu lupain dia, aku ga akan nyalahin kamu atas semua keputusan kamu waktu itu"

"Aku nyesel, aku nyesel milih orang kaya Alfa"

"Gapapa, nyesel itu wajar ko. Aku kasih tau yaa, orang kaya dia itu hidup nya udah sakit, udah banyak beban yang harus dia tanggung, dia tidur di asrama, dan kamu tau kan di asrama itu kaya gimana? jadi wajar aja kalo sekarang dia nyari kesenangan dengan cara kaya gitu"

Tyo terus menerus menasehati saya, mendengarkan keluhan saya sampai saya lelah.

"Udah kan?"

"Makasih ya, aku udah lega"

"Udah jangan ditangisin, masih ada aku kan"

"Coklat selalu buat wanita bahagia yaang" lanjutnya

Sampai saat ini saya masih percaya dengan kata-kata Tyo waktu itu.

Coklat yang Tak ManisWhere stories live. Discover now