•Empatpuluh•

37.9K 1.2K 10
                                    

Siang ini, Cika dan Dika akan datang ke kantor Dion seperti yang diminta Dika tadi pagi. Entah sudah berapa kali Dika merengek untuk segera ke kantor Ayahnya, padahal Cika masih menyiapakan makan siang untuk Dion.

"Ayo bundaaa" rengek Dika sambil menarik tangan Cika.

"Iya bentar, bunda lagi nyiapin makan siang buat ayah" jawab Cika.

"Bunda lama" ucap Dika.

"Iya sebentar, ini udah hampir selesai, kamu tunggu didepan tv dulu" jawab Cika dan Dika mengangguk.

Cika melanjutkan aktivitas memasaknya. Hari ini ia akan membawakan nasi goreng untuk makan siang Dion. Setelah semua telah selesai, Cika memasukan ke dalam kotak makan.

"Ayo, bunda udah selesai" ucap Cika.

"Ayo" jawab Dika dengan semangat.

Mereka pun pergi ke kantor Dika dengan menaiki taxi.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di kantor Dion.

Cika berjalan sambil menggandeng Dika. Banyak tatapan memuji untuk Cika terutama bagi para lelaki, karena Cika memang sangat cantik walaupun ia sudah memiliki seorang anak.

"Permisi mbak, ruangan Pak Dion sebelah mana ya?" Tanya Cika pada resepsionis kantor.

"Kalo saya boleh tau, mbak ini siapa ya? Apakah udah ada janji dengan Pak Dion?" Tanya resepsionis itu balik.

"Saya sudah bilang ke Pak Dion kalau saya mau kemari" jawab Cika.

"Tapi Pak Dion nggak bilang apa-apa ke saya, biasanya kalo Pak Dion ada janji ia selalu bilang saya" ucap resepsionis itu.

Cika benar-benar kesal. Ini kedua kalinya Cika datang ke kantor Dion dan disambut seperti ini. Sebenarnya, Cika masih ingat tempat ruangan Dion dan ia juga bisa saja langsung ke ruangan Dion tanpa harus meladeni resepsionis itu, tapi itupun kalau ruangan nya tidak berubah tempat.

"Mbak, saya tidak ingin berdebat ya, saya hanya ingin bertemu dengan Pak Dion" ucap Cika.

"Iya saya tau, tapi saya tidak bisa mengizinkan orang sembarangan, lebih baik mbak nya pergi karena Pak Dion juga sedang sibuk, atau perlu saya panggilan satpam" jawab resepsionis.

"Mbak yang sopan ya! Nggak habis pikir, orang kayak mbak bisa keterima jadi resepsionis di kantor ini" ucap Cika.

"Mending mbak nya pergi, pak sat-" ucap resepsionis itu terpotong ketika hendak memanggil pak satpam.

"Ada apa ini?" Tanya seorang laki-laki.

"Mbak ini maksa banget untuk ketemu sama Pak Dion" ucap resepsionis.

"Cika?" Tanya laki-laki itu.

"Farel?" Ucap Cika dan laki-laki itu adalah Farel.

"Mau ketemu Dion?" Tanya Farel.

"Iya" jawab Cika sambil melirik si resepsionis itu.

"Ini Cika istrinya Pak Dion, besok lagi kalo dia dateng suruh labgsung masuk aja, dan kamu nggak seharusnya berperilaku kayak gitu, ngerti?" Jelas Farel pada resepsionis itu.

Resepsionis itu mengangguk paham. Ada rasa ketakutan yang cukup jelas dari wajahnya.

"Ruangan Dion ada disana" ucap Farel.

"Thanks, Lo sendiri ngapain disini?" Tanya Cika.

"Ada urusan sedikit" jawab Farel.

"Yaudah, gue duluan ya" ucap Cika.

Farel hanya mengangguk dan tersenyum.

Cika mulai memasuki ruangan Dion. Disana terlihat Dion sedang fokus dengan laptop nya.

"Ayaaaah" teriak Dika sambil menghampiri sang Ayah.

Dion pun menoleh dan tersenyum.

Dika langsung duduk dipangkuan Dion.

"Kirain nggak jadi kesini" ucap Dion.

Cika tersenyum.

"Luangan ayah gede ya" ucap Dika.

"Iya dong, besok kalo Dika udah besar juga bakal kerja dikantor kayak ayah" jawab Dion.

"Dika, kamu duduk sini, ayah lagi kerja" ucap Cika.

"Nggak papa, aku nggak terlalu sibuk kok" jawab Dion.

"Oh iya, ini aku bawain makanan dari rumah" ucap Cika.

"Kamu yang masak?" Tanya Dion.

Cika mengangguk dan tersenyum.

"Dika udah makan?" Tanya Dion.

"Udah ayah" jawab Dika.

Dion membuka kotak makanan tersebut "masih tau aja makanan kesukaan aku" ucap Dion selanjutnya.

"Ya masih lah" jawab Cika.

Dion berdiri sambil menggendong Dika dan satu tangannya lagi membawa kotak makanan lalu duduk disofa samping Cika.

Dion mulai memakan makanan yang di bawa Cika.

"Enak?" Tanya Cika.

"Enak" jawab Dion.

Cika tersenyum.

"Besok kita mulai pindah ke rumah" ucap Dion.

"Aku nurut aja sama kamu" jawab Cika.

Dion tersenyum lalu melanjutkan makan nya.

Sudah hampir tiga jam. Dion tak berkutik dengan pekerjaannya, hari ini ia ingin fokus dengan keluarganya.

Cika tertidur sambil kepalanya disandarkan dibahu Dion. Sedangkan Dika duduk dipangkuan Dion sambil memainkan handphone milik Dion.

"Ayah" panggil Dika.

"Ya?" Tanya Dion.

"Ayah nggak kelja jauh lagi kan? Nggak ninggalin Dika sama bunda lagi kan?" Tanya Dika dengan begitu polosnya.

Dion tersenyum "Enggak, ayah kan nggak pernah ninggalin Dika sama Bunda, ayah juga nggak akan kerja jauh, ayah akan selalu nemenin Dika sama bunda" jawab Dion.

"Janji?" Tanya Dika sambil mengarahkan jari kelingkingnya.

"Janji" jawab Dion juga mengarahkan jari kelingkingnya.

Dika tersenyum lalu memeluk Dion dan Dion pun membalas pelukan dari Dika.

•Jangan lupa Vote and Comment ya:)

Follow my ig @riskaaynrrmh_

My Sweet Dion✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang