C2 - Love Tragedy

26 1 0
                                    

"Aku kurang apa sih, Ga? Aku udah kasih semua yang kamu pengen, tapi gini balasan kamu?!" Kata Nanda kecewa.

"Apaan sih, Nda? Aku gak ngerti kenapa kamu jadi marah-marah gak jelas kayak gini?!" Ucap Arga bingung.

"Ooh, jadi masih gak jelas? Oke, aku perjelas. Siapa Ana?" Tanya Nanda membuat Arga panik.

"Jawab, Ga!" Bentak Nanda dengan linangan air mata di kedua pipinya.

"Ma..maafin aku, Nda." Kata Arga sambil menunduk.

"Kenapa kamu minta maaf? Jadi kamu udah tau salah kamu apa?" Tanya Nanda menyindir.

"Nda, aku gak bermaksud ngekhianatin kamu. Beneran, aku khilaf!" Jawab Arga sambil mencoba menggenggam kedua tangan Nanda, namun ditepis cepat oleh si empunya.

"Aku tau masakan aku gak seenak masakan Ana, tapi tolong hargai aku sebagai pacar kamu, Ga." Ucap Nanda sambil menghalau air matanya yang sudah hampir menetes dengan punggung tangan kanannya.

"Hustt! Please don't say that again, Nda. Sumpah! Aku janji aku gak bakal ngulangin kesalahan aku lagi." Kata Arga dengan air mata yang sudah mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Gak bisa, Ga. Aku udah telanjur kecewa sama kamu." Ucap Nanda membuat Arga menjatuhkan genangan air matanya.

"Please, Nda! Tolong kasih aku kesempatan kedua. Aku cinta sama kamu, Nda." Kata Arga memohon-mohon.

Nanda terisak keras dalam diamnya. Ingin rasanya dia menyerah saja dan mengakhiri kisah cintanya dengan Arga sekarang juga. Namun, tidak bisa dia pungkiri bahwa dirinya juga masih sangat mencintai Arga.

"Nda, please maafin aku." Ucap Arga lagi yang kali ini berhasil menggenggam kedua tangan Nanda tanpa penolakan.

Entah dorongan apa yang membuat Nanda akhirnya mengangguk memaafkan. Konyol memang, namun begitulah Nanda. Cewek kelewat lembut yang mudah memaafkan. Ah, tidak juga, mungkin Arga saja yang pandai membujuk.

Arga membawa Nanda ke dalam pelukannya. Bukan hangat yang Nanda rasakan melainkan panas. Mungkin karena masih ada sedikit amarah yang tersisa dan juga suhu tubuhnya yang meningkat karena terlalu banyak menangis.

"Makasih, Nda. Aku sayang banget sama kamu. Aku janji gak bakal ngulangin semua kesalahan aku lagi. Percaya sama aku!" Kata Arga disela-sela acara pelukan mereka.

.

.

Nanda Olivia Alina, cewek lembut yang pemaaf. Cantik, baik, penyayang, pengertian, dan perhatian. Kurang apa lagi coba? Cewek seperti Nanda saja masih bisa tersakiti, apalagi mereka di luar sana yang yaa.. bisa dibilang masih belum bertemu dengan cinta sejatinya. Jadi, apa Arga adalah cinta sejati Nanda?

Arga Altara Mahendra, cowok yang baik dan penyayang. Sayangnya, dia mudah terbujuk dengan kecantikan. Hm.. Sebenarnya tidak juga, namun tidak ada yang bisa membaca hati dan pikiran seorang cowok selain Tuhan, bahkan istrinya sekalipun. Jadi, apa selama ini Arga memang benar-benar tulus mencintai Nanda?

.

.

.

.

Hari ini sungguh merupakan hari yang sial bagi Arga. Bagaimana tidak? Admin jurusannya salah menginput nilai mata kuliahnya dan tentu saja berakibat fatal pada IPnya. Mengurus seharian di kampus? Jangan ditanya lagi, Arga seorang cowok mageran pasti akan mengatakan tidak untuk yang satu itu, kecuali jika sudah benar-benar terpaksa seperti sekarang.

Pergi pagi pulang pagi, mungkin terlalu lebay kedengarannya. Meskipun kenyataannya dia pergi pagi pulang sore, tapi rasanya sama saja. Melelahkan! Ya, fisiknya sangat lelah, sampai saat dimana dia melihat seseorang yang kemarin menjadi objek pertengkarannya dengan sang kekasih, hatinya pun turut merasakan lelah.

CERPEN : Secercah Harapan Tertimbun Kemarau [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang