Tiga

9 2 0
                                    

PULANG SEKOLAH
"Lili tangan lo kok di perban"tanya Aril.
"Oh ini ee anu itu abis tergores iya tergores"nyenyir Lili.
"Berdarah?"tanya Aril dengan Khawatir.
"Iya Ril darahnya banyak banget lo"sergah Febi dengan muka dibuat sedih.
"Astaga princes gk papa kan?"tanya Aril bertambah khawatir.
"Gk kok princenya Lili"kata Lili tersenyum lembut pada Aril.Aril langsung mendekap Lili ke dalam pelukannya.
"Ekhm masih ada orang"Astrid berdehem menyadarkan mereka yang berpelukan.Mereka kemudian melepaskan pelukannya.
"Sirik aja lo pada"sinis Aril sedangkan yang lain tertawa menanggapinya.
"emm oh yah kalian udah lakuin yang tadi belum?"Tanya Lili dengan smirk khasnya.
"Pokoknya semua beres gk ada yang tersisa"Jawab Siska antusias.
"tuh liat di parkiran mereka kayak stres tau gk"kata Febi,lantas mereka semua menoleh ke arah parkiran dan benar saja ban mobil Diana cs kempes semua sedangkan ban motor Vino cs juga kempes.
"Itu Vino cs kan?"tanya Aril entah pada siapa.
"Iya sama Diana cs"jawab Siska.
"Kenapa ban mereka semua kempes"bingung Aril.
"Kita hanya balas dendam karena mereka udah nyakitin Lili"kata Viona tanpa sadar,sedangkan yang lain melotot pada Viona.
"Oh jadi Vino yang bikin tangan Lili kayak gini?"tanya Aril menahan emosi.Yang di tanya hanya diam menunduk.
"Diam berarti iya"Aril berjalan menuju parkiran ingin memberi pelajaran pada Vino,tidak peduli mereka adalah kakak kelas yang terpenting bagi Aril siapa pun yang menyakiti Lili adik kesayangannya akan tau akibatnya.
BUG,,,
Satu pukulan mendarat di wajah Vino berhasil menyobek sudut bibirnya.Lili cs langsung berlari bermaksud melerai pertengkaran mereka.
"Sayang"teriak Diana khawatir sedangkan yang lain masih syok.
"Aril udah lagian juga kita udah impas"bujuk Lili memegang kedua tangan Aril.
"Impas?oh jadi kalian yang kempesin ban motor kita?"tanya Rian.
"Kalau iya kenapa?"tantang Astrid ratu es.
"Bngsat"kata Vino mengusap sudut bibirnya yang berdarah berniat melayangkan pukulan pada Aril.
"Hentikan"suara berat Leo menghentikan mereka semua.
"Kak Leo"gumam Lili pelan tapi masih bisa di dengar kemudian menyembunyikan tangan kirinya ke belakang.Leo berjalan menuju Lili.
"Tangan"kata Leo dingin pada Lili.
"Gk kok kak gk papa sumpah"kata Lili ketakutan.
"Aril?"tanya Leo pada Aril.
"Ta,,tangan Lili terluka"gugup Aril pasalnya kalau Lili terluka dia yang akan kena imbasnya karena gk becus jagain Lili.
"Siapa?"tanya Leo datar,singkat,dasar pangeran es.
"Ta,,tadi cuma ter,,tergores"jawab Lili cepat membuat Leo menatapnya intens,lalu menatap Aril meminta jawaban.
"Vino yang buat tangan Lili terluka"jawab Aril lantang.Tangan Leo terkepal kuat,kuku2nya memutih,rahangnya mengeras pertanda ia marah besar.
"Aril bawa mereka pergi"Perintah Leo.Aril mengangguk paham.
"Kak Leo jangan berantem lagi"mohon Lili pada Leo.Leo memeluk adiknya sambil mengelus rambutnya.Vino yang melihatnya panas di tempat.
"Gk cuma mau bicara sama teman Adit dan Irfan.Ya kan?"kata Leo lembut pada adiknya.Dan meminta persetujuan pada kedua temannya.Adit dan Irfan hanya mengangguk.
"Pulang sama Aril"perintah Leo pada Lili sambil tersenyum hangat.
Aril membawa Lili cs pulang.Setelah memastikan adiknya naik mobil Aril dan melaju pergi,Leo menatap Vino cs dengan tatapan membunuh hingga Diana cs meneguk salivanya takut.
"Pulang"perintah Leo pada Diana cs.
"T,,tapi Yo"bantah Lisa.
"Pulang"bentak Leo dengan keras sehingga mereka lari terbirit-birit menuju halte bus karena ban mobil mereka kempes.
"Lo ngapain Lili?"tanya Leo pada Vino dengan wajah memerah menahan amarah.
"Dia yang nyakitin cewek gua"jawab Vino tanpa takut.
"terus kenapa tangannya berdarah kalau lo gk ngapa-ngapain dia bege"kompor Adit dengan senyum mengejek.
"w cuma berusaha lepasin tangan Diana yang kesakitan dari tangan Lili"sergah Vino dengan emosi.
"Dan nyakitin tangan Lili?"potong Leo mengepal kedua tangannya.
"Salah Lili sendiri yang ngebentak pacar kita"jawab Rian enteng mengundang emosi Leo.
BUG,,BUG,,
Terjadilah perkelahian diantara mereka berenam sampai pak Satpam datang memisahkan mereka.
.
.
.
"Assalamualaikum"ucap Leo memasuki rumahnya.
"waalaikumsalam"Teriak Lili dan Aril dari arah dapur.
"kak Leo sini makan"teriak Lili lagi.
"Iya entar kk ke kamar dulu"balas Leo berteriak.
Tak lama kemudian Leo turun dengan wajah segarnya tapi ada sedikit lebam.
"Belum makan?"tanya Leo pada Lili mengusap rambut adiknya dengan sayang.
"Nungguin princenya Lili"jawab Lili,Leo hanya terkekeh mendengarnya lalu mengacak rambut adiknya.
"gk Aril gk kakak hobi banget ngacakin rambutnya Lili"kata Lili cemberut.
"Gk usah monyong kali ntar w cium lo"kata Aril ngelantur.
Pletak,,,
"Shhh"
"Ngomong di jaga,kalau Lili cipok balik gimana"kata Leo melotot ke arah Aril.
Pletak,,,
"shhh"
"Kenapa jadi ngelantur sih,makan aja gk usah ngomong ntar kesedak tau rasa"peringat Lili.
"Maaf princess"kata mereka bersamaan.
Setelah makan mereka berkumpul di ruang tengah sambil menonton menikmati cemilan dan mengobrol.
"Kak mukanya kok lebam gitu"tanya Lili khawatir.
"Abis jatuh tadi"bohong Leo.
"Besok gk usah bawa motor,bawa mobil aja"kata Lili dengan serius.
"Iya"kata Leo menurut mencium puncak kepala adiknya yang bersandar di lengannya.
"Leo mami cintya kapan pulang?"tanya Aril.
"Mungkin bulan depan"jawab Leo seadanya.
"Lama banget"kata Lili mencebikkan bibirnya ke depan.
"Katanya sih biar samaan"jawab Leo mengendikkan bahunya.
"Samaan?"tanya Aril bingung.
"sekalian mami sama papi pulang bareng Nessa sama Novan"Jelas Leo.
"Nessa sama Novan pindah gitu?"tanya Aril.
"Iyalah gblk"kesal Leo pada Aril.
"Yeayyy jadi Lili ada teman main dong,tapi kenapa kak Nessa sama Kak Novan gk ngasih tau Lili"sorak Lili senang.
"Gblk lo manggil Nessa sma Novan kakak,sedangkan w lo manggil nama aja.kita kan sama cuma ellu yang paling bungsu diantara kita"kesal Aril pada Lili.Lili hanya terkekeh geli mendengarnya sedangkan Leo merotasi bola matanya.
"Terserah w dong ril"ngotot Lili.
"Gk pokoknya lo gk boleh manggil mereka kakak kalau lo juga gk manggil w kakak titik"Jelas Aril dengan sabar.
"Huft,,iya iya gk akan,jangan marah yah"pasrah Lili.
"Aril gk akan bisa marah sama princess"kata Aril mengusap rambut Lili dengan sayang.
"Lili sayang sama Aril"kata Lili memeluk Aril dari samping.
"manja banget sih kalau di rumah di sekolah nakalnya minta ampun"kata  Aril mencubit hidung Lili.Lili dan Leo hanya terkekeh mendengar penuturan Aril.
.
.
.
.
.
.
Maaf mengandung kata tidak baku
Vote yah

PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang