Dua

7 3 0
                                    

KRING,,,KRING,,,KRING,,,

Bel pertanda masuk pelajaran berbunyi nyaring di SMA Galaxy.Semua siswa masuk kelas masing-masing.Dari kejauhan terlihat siswa perempuan yang langsung menerobos pintu gerbang yang akan ditutup,kemudian berlari menuju kelasnya tanpa memperhatikan jalan.

BRUK
"Akh,,,sshh"keluh sang gadis kesakitan.
"Kalau jalan tuh liat-liat dong,jangan asal jalan aja"kata cewek itu kesal.
"Yang ada lo yang harus liat-liat"kata cowok itu gak terima.
"He cowok songong minta maaf gk lo"cercah sang cewek.
"Kalau gk mau gimana"kata cowok itu menantang dengan senyum smirknya.
"Lo yah nye,,,,"kata cewek itu terpotong.
"Liliiiiii"panggil seorang cewek lalu mendekat ke arah mereka.
"Kenapa masih disini Pak Asep ntar lagi masuk oi"kata cewek itu sekali melirik ke arah cowok.
"Kak Vino ngapain di sini juga,kk udah masuk loh daritadi"Tanya Siska ke Vino.
"Tanya aja sama itu tuh siapa namanya iya Lili"jawab Vino sambil ngelirik Lili.
"Lah kok w sih yang ada lo yang nabrak w"kata Lili emosi.
"Stop udah.Kak Vino maaf yah Lili emang kayak gitu,emmm kita duluan yah kak"kata Siska minta maaf pada Vino lalu menyeret paksa pergi dari sana.
"Siska lepaaaas sakit tangan w"keluh Lili pada Siska.
"Bacot udah cepetan jalannya ntar di hukum loh"kata Siska tanpa berhenti menyeret Lili.Sedangkan Vino tersenyum melihat Lili.
''Menarik juga tuh cewek"kata Vino dalam hati tersenyum.

Skip Jam Istirahat
Kantin,,,
"Tadi lo kenapa sampai ribut sama pangeran sekolah"tanya Siska pada Lili.
"What,Lili sama Kak Vino?"teriak Viona sehingga banyak yang memandang mereka dengan tatapan aneh.
"Viona bisa gk sih ngomong gk pake kuah"kata Febi sambil mengusap wajahnya dengan tisu.
"Hujan lokal"kata Astrid meberikan tatapan tajamnya pada Viona.Sedangkan yang ditatap hanya bergidik ngeri.
"Heheh maap w kan kaget,peace"nyenyir Viona sambil mengangkat jarinya berbentuk V.
"Gk usah ribut kalian gk liat mereka semua liatin kita"kata Lili menengahi perdebatan mereka.
"Ashiaaap,terus tadi kenapa lo ribut sama Kak Vino?"tanya Astrid.
"Hmm biasa terlambat jadinya buru2 deh terus nabrak dia"jelas Lili dengan malas.
"oh gitu gimana rasanya?"tanya Viona antusias.
"Gimana apanya?yang ada w tuh kesel sama dia"Jawab Lili dengan kesal.

"Leoooo Sayaaaaannggg"teriak seorang cewek memasuki kantin.Tanpa melihat pun mereka udah tau itu siapa,yah Diana Chelsea Kusuma anak Kepala Sekolah di sini.Diana sama antek2nya itu juga bad girl tapi dia suka membully yang dianggap lemah.

Sementara Lili yang mendengar nama kakaknya di panggil seperti itu jadi kesal karena Diana adalah rivalnya.
"Guys kita ke meja Kak Leo yuk"ajak Lili pada teman2nya.
"Buat apa kita kesana kan ada nenek lampir"tanya Astrid.
"Kita kerjain tuh si nenek lampir kayak biasa"Jawab Lili dengan senyum smirknya.
"W sih yes"kata Siska diangguki oleh semuanya.
"Yuk"kata Mereka beranjak dari bangkunya menuju ke tempat Leo.
"Kak Leo"sapa Lili genit sambil mengedipkan sebelah matanya pada Leo.Sedangkan Leo hanya tersenyum mengerti maksud adiknya itu,berbeda dengan Diana yang sedang menahan amarah.
"Iya sayang"jawab Leo sambil mengusap rambut Lili,sedangkan yang melihatnya menganga tak percaya.
"He bitch,suka banget ngerebut pacar orang"bentak Diana pada Lili.
"Gk nyadar mbak,apa perlu w beliin cermin"kata Astrid mengejek Diana dengan tatapan datar khasnya.
"lo diam aja deh"kata Laras anteknya Diana sambil menunjuk Astrid.
"Kita kan punya mulut ngapain harus diam,oh yah satu lagi lo.siapa.berani.memerintah.kita"tantang Siska denga menekankan kata terakhir.
"Iih kalian semua nyebelin banget sih,cabut"gereget Diana pada Lili anda the genk,kemudian berlalu pergi.
"thanks princes"kata Leo pada Lili.
"Li w mau ngomong deh"sergah Febi.
"Yaelah Feb daritadi juga lu ngomong"kata Viona memutar bola matanya jengah.
"Ck,Pio bisa diam gk"kesal Febi pada Viona.
"Ngomong aja sih"potong Lili saat Viona ingin bicara lagi.
"Kemarin lo sama Aril sekarang sama Kak Leo,apa ellu mau jadi playgirl lagi?"tanya Febi serius dan diangguki oleh semua temannya,sedangkan Leo menahan senyumnya.
"Ya kagak lah,Aril itu sepupu w sedangkan Kak Leo kakak kandung w,ya kali w kan mau tobat takut kena karma"JAwab Lili polos.
"Ternyata bad girl yang ini takut juga yah"kata Leo mencubit pipi gembul adiknya dengan gemas.

Sementara di pojok kantin Vino baru saja bergabung dengan kedua sahabatnya Bima dan Rian.
"Darimana aja lo basah kuyup gitu"tanya Bima.
Pletak
"Shhhh"
"Itu keringat gblek"cercah Rian.
"Abis di hukum gara2 gk masuk tadi"Jawab Vino ngos-ngosan.
"Kok w gk nyadar yah klo lo gk masuk"tanya Bima dengan tampang polosnya.
"Yah mana gue ta,,,"kata Vino terhenti karena kaget dengan tangan yang bergelayut manja di lengannya.
"Vinooo masa tadi w di bentak"aduh Diana pada Vino manja.
"Emang sama siapa biar w hajar tuh orang"tanya Vino sambil mengelus rambut Diana lembut.Diana itu salah satu cewek mainan Vino yah guys.
"Sama adek kelas,janji yah kasi dia pelajaran"kata Diana dengan manja sampe2 author mau muntah:v.
"Iya yang mana orangnya?"tanya Vino pada Diana.
"Itu tuh yang duduk sama Leo"tunjuk Diana pada sekumpulan anak cewek di sana.
"Cewek?Leo nya mana?"tanya Vino memastikan.
"Iya yang warna rambutnya biru sama ungu.Kalau Leo mungkin udah pergi,kesana yah sayang kasi mereka pelajaran"jawab dan ajak Diana pada Vino.
"Hufftt iya"kata Vino malas.
Mereka semua menghampiri meja Lili cs yang ada di tengah2 kantin.
BRAAAKK,,
"Uhuk,,uhuk,,,uhuk"Febi terbatuk-batuk karena kaget.Dengan cepat Siska memberikan air mineral untuk Febi.
BRAAK,,Lili bangkit dan menggebrak meja.
"Maksud lo apa"Tanya Lili berapi-api.
"Heh cewek tengil bisa gk sih kalian itu menghormati kita sebagai senior"tanya Vino datar.
"Gimana cara kita menghormati kalian tapi kalian aja gk menghargai kita"tantang Siska dengan tangan terkepal.
"Lo siapa ngatain kita cewek tengil"tanya Astrid dingin.
"Kita itu senior disini"cercah Diana cepat.
"Kelas 11 aja sok berkuasa"ejek Febi pada mereka.Diana mengangkat tangannya ingin menampar Febi.
"Berani lo nyakitin teman w lo semua bakal tau akibatnya"ucap Lili sambil memegang tangan Diana erat.
"Akh,,lepas sakiiit,sayang"kata Diana kesakitan.
"Akhhh"keluh Lili karena tangannya terkilir dan mengeluarkan darah karena tergores arloji akibat sentakan Vino .Diana cs tersenyum mengejek kearah Lili cs.
"Lili"kata teman Lili khawatir melihat darah mengalir di pergelangan tangannya.
"Lo,selama ini w ngehargain ellu karna lo itu senior kita tapi karena lo udah nyakitin teman w,tunggu aja pembalasan dari kita,guys bawa Lili ke UKS"ancam Siska pada Vino.
"Dengan kalian nyakitin teman w itu artinya kalian siap berperang dengan kita"bisik Astrid pada Vino cs dan Diana cs.
"Siap2 aja"kata Febi dengan senyum yang mengerikkan.
"Kalian salah pilih lawan"kata Viona ramah namun mampu membuat mereka bergidik takut.

Lili cs membawa Lili ke UKS dengan membopongnya karena Lili tidak kuat melihat darah.

PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang