Happy Reading
KELAS X MIPA 2,,,
"Sis bosan nih,bolos kuy"ajak Lili pada Siska dengan berbisik.
"Heh oncom ini tuh pelajarannya Pak Kumis"balas Siska berbisik juga.
"kalian ngapai sih bisik-bisik gitu"tanya Viona sedikit berteriak sehingga dihadiahi tatapan tajam pak Kumis_Pak Waris.Dan jangan lupakan tampang polos milik Viona seakan-akan minta di tenggelamkan.
"Ada masalah Viona?"tanya Pak Kumis.
"Tidak pak,tadi itu Siska sama Lili bisik-bisik gitu terus Viona pengen tau"jawab Viona dengan Polos.
"geblek"batin Lili dan Siska.Sedangkan Febi dan Astrid menepuk jidat lebarnya merutuki kebodohan sahabatnya itu.
Tatapan pak kumis kini beralih pada Lili dan Siska.
"itu pak tadi Siska bilang perutnya sakit mau diantarin ke UKS,sebagai teman yang baik yah aku pengen nganterin tapi si Pio tiba-tiba berteriak gk jelas"jawab Lili lantang dengan muka yang di buat-buat.
"yaudah bawa dia sekarang"titah Pak Kumis.
"ashiaaap bapak ku sayang"kata Lili semangat sambil hormat,Pak Kumis hanya geleng-geleng kepala mendengarnya,dia sudah terbiasa dengan sikap Lili.Lili dan Astrid membopong Siska dengan susah payah,"akting yg bagus kawan"batin Siska tersenyum geli.
"akh"teriak Viona.
"Pio kenapa?"tanya Febi.
"akh,,shhhh Feb sakit nih gk bisa nahan"kata Viona mengerang kesakitan.pak kumis hanya menatap mereka jengah.
"Feb ayo ke UKS bawa mereka"kata Astrid.
"PAPAIII PAK KUMIS KOH TERCINTEEEH,,,HHHHHH"teriak merela berlima kemudian berlari keluar kelas.
"KALIAAAANNNN"balas teriak Pak Kumis.Kantin,,,
"hhhhh perut w sakit astaga"keluh Siska.
"suara pak Kumis melengking banget di telinga"kata Febi tersenyum geli.
"mending makan daripada cerita"sergah Lili pasalnya perutnya itu udah meronta-ronta minta diisi.
"kuy pesan"ajak Astrid diangguki semuanya.
Mereka semua makan dengan hikmat sampai suara cowok menghentikan mereka.
"hai"sapa cowok itu.Lili cs mendongak sambil menatap bingung cowok tersebut.Cowok itu tersenyum sangat tipis melihat bekas makanan di bibir Lili.
"lucu"batin cowok itu.
"Boleh gabung gk?"tanya cowok itu.
"lo gk tau malu?"tanya Febi sarkastik.
"ekhm soal kemarin w minta maaf,w cuma disuruh sama Diana.Sorry"kata Vino dengan nada menyesal,yaps orang itu adalah Vino.
"oh"balas mereka bersamaan membuat Vino kesal setengah mati.
"oh?kata Vino membeo.
"terus lo mau apa?udah sana pergi malas w liat orang pengecut kayak lo"kata Lili tajam mengusir Vino.
"w minta maaf,w janji akan ngelakuin apapun yg lo mau"kata Vino memohon.
"gara-gara lo tangan w jadi kayak gini"sergah Lili emosi.
"lili udah lagian dia juga udah minta maaf"kata Siska menasehati.
"tap,,,"
"udah gk ada tapi-tapian lo gk ingat kata Dia dulu?"kata Siska lagi.Lili hanya menganggukkan kepalanya menurut.
"Jadi lo maafin w?tanya Vino memastikan.
"iya"kata Lili malas.
"makasih"kata Vino mengacak rambut Lili,yang lain mematung di tempat.
"perasaan di keluarga w gk ada yg punya riwayat penyakit jantung"batin Lili bingung.
"ck,rusak rambut w"kata Lili dengan nada sinis dan menghempaskan tangan Vino.
"hhh ntar pulang sekolah bareng w yah,w jemput"kata Vino berlalu pergi meninggalkan kantin.
"tuh kakak kelas ke sambet apa?"tanya Astrid ntah pada siapa.
"tau"jawab Viona mengendikkan bahu.Mereka melanjutkan makannya yang tertunda."ekhm"dehem seseorang.
"aduuuh tuh kak Vino kenapa balik lagi sih?"kesal Lili tanpa melihat pemilik suara yang tengah menahan kesal.
"ganggu aja orang lagi makan juga"tambah Astrid dengan nada kesal.
"ekhm"dehem orang itu lagi.
"kak Vinoooo iya ntaaaa,,,,Pak Dadang mau ngapain pak?"dengan kesal Lili berbalik dan Mampus ternyata itu Pak Dadang guru BK di sekolah ini.Yang lainnya melotot tak percaya ada juga yg kesedak.
"Uhuk,,uhuk,,"Siska terbatuk-batuk karena kaget.
"kalian semua ikut saya"kata Pak Dadang tajam.
"kenapa ke lapangan Pak?"tanya Viona polos.
"lari keliling lapangan 10 kali"perintah Pak Dadang.
"sekarang pak?tanya Lili dengan tampang polosnya.
"setelah kiamat ya SEKARANGLAH"kata Pak Dadang membentak.
Mereka semua lari terbirit-birit tidak ingin kena semprot Pak Dadang yang amat teladang.sampai jam istirahat mereka berlima masih berlari mengelilingi lapangan yang seperti lapangan sepak bola itu.
"SEPULUUUUHHHH"teriak Lili ngos-ngosan.
"huuuhh ahhh capek banget ya Allah"kata Siska.
"keringat w"tambah Astrid menghapus keringatnya.
"eeh Diana kayaknya ada yang abis di hukum nih"kata Lisa,anteknya Diana.
"aduuuh kira-kira enak gk yah,unch unch unch kasian banget sih"Kata Diana mengejek dengan nada yang di buat sedih.Lili and the genk merotasi bola matanya.
"pantesan aja panas ternyata ada mak Lampir"balas Lili santai.temannya Lili tertawa puas.
"lo nyidir w?dasar junior gk tau malu"tunjuk Diana di depan muka Lili.
"oh lo kesindir?bagus lah kalo gitu"balas Lili dengan senyum mengejek.Diana mengangkat tangannya berniat menjambak rambut Lili.
"lo berurusan sama w klo ellu nyentuh dia"perkataan tajam itu menghentikan aksi Diana.
"Vino"
"sayang,kok lo belain dia sih yang"kesal Diana manja.
"kita udah putus,jadi gk usah manggil sayang"kata Vino datar.
"ta,,"
"Lili itu cewek w jadi jangan pernah macam-macam sama milik w,ngerti"kata Vino menusuk dan menekankan kata terakhirnya,yang lain menganga tak percaya.
"kak Vino mak,,,"tanya Lili terpotong oleh Vino.
"iya sayang,ayo pergi"kata Vino lembut lalu mengajak Lili pergi dari sana.Lili cs dan Vino cs berlalu pergi meninggalkan Diana cs yang dongkol setengah mati.Kring,,,kring,,,kring,,,
Bel pulang sekolah telah berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas,mereka bersyukur karena telah terbebas dari pelajaran yang menurut mereka membosankan.Terlihat Vino sedang bersandar di balik tembok kelas X Mipa 2.Siswa yang melihatnya kesenangan karena baru kali ini most wanted sekolah mereka mengunjungi kelasnya,apalagi stylenya yang terlihat sempurna dimata kaum hawa dan jangan lupakan wajah tampan bak dewa yunani itu.Vino terlihat menghampiri Lili cs membuat siswa perempuan kecewa.
"ayo"ajak Vino menarik tangan Lili.
"kak Vino?ngapain kesini?"tanya Lili.
"pulang bareng w"itu bukan jawaban lebih tepatnya perintah.
"teman w gimana?"tanya Lili lagi karena tidak enak dengan sobat ambyarnya,eaaaak:v
"udah lo bareng kak Vino aja"potong Astrid cepat.
"ayo"tanpa persetujuan dari Lili,Vino menarik tangan Lili menuju parkiran.Di dalam mobil hening beberapa saat karena mereka sama-sama gugup,sampai suara Vino memecah keheningan.
"yang tadi itu cuma bercanda,gk marah kan?"tanya Vino yang membuat Lili ambigu,author aja ambigu ngetiknya wkwk.
"yang mana"tanya Lili kebingungan.
"waktu w bilang lo pacar w,w hanya gk mau Diana nempel terus ke w"jawab Vino santai membuat Lili kesal.
"dan jadiin w korban gitu?"tanya Lili lagi.
"enggak,w kan udah putus sama dia"jawab Vino seadanya.
"oh"kata Lili singkat.
"rumah lo mana?"tanya Vino.
"di depan belok Kiri terus rumah yang paling besar di kompleks mawar rumah w"sombong Lili.
"sombong amat mbaknya"kata Vino tersenyum geli.
"iya tapi masnya suka kan?"tanya Lili bercanda.Gk tau apa bercandaannya itu mampu membuat jantung Vino marathon.
"iya suka"jawab Vino membuat jantung Lili berdetak hebat.
"hhhhhhh"mereka tertawa bersama menyadari kekonyolan masing-masing.
"udah sampai"kata Vino.
"mau mampir?"tanya Lili dengan muka polos membuat Vino gemas.
"lain kali aja"jawab Vino tersenyum tipis.Lili hanya menganggukkan kepalanya,tangan Vino terulur mencubit Pipi gembul Lili dengan gemas.
"aduuuh kak Vino"keluh Lili cemberut.
"hhhhh udah sana masuk"kata Vino tertawa,pasalnya Lili itu sangat lucu.
Lili yang melihat Vino tertawa sempat terpesona.
"makasih kak"lalu turun dari mobil Vino.
Mobil Vino melaju cepat meninggalkan Lili yang masih berdiri memegang pipinya sambil senyum gak jelas..
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy
Teen FictionKehidupan seorang Alvino Rangga Wijaya sungguh luar biasa,dimana ia selalu mempermainkan wanita.Tapi jangan salah,pemuda yang kerap di sapa Vino ini tidak pernah menyentuh mereka sekalipun hanya pegangan tangan dan pelukan tidak lebih bahkan Vino ti...