7

527 20 3
                                    

Maaf kalo banyak typo

Happy Reading
.
.
.
Satu kata yang terucap dalam hati Aena dan Varo 'mampus'.Aena menyadari kalau ternyata perempuan yang ada di depannya ini adalah sahabat masa kecilnya dulu sebelum pergi ke Australia.Aena sangat sangat ingin memeluk sahabat yang sudah dianggap saudara itu tapi disisi lain di sini ada Devan,jadi rasanya tak mungkin jika rahasianya terbongkar.Aena tersentak saat suara Devan memecah keheningan.
"Kenapa lo disini?"tanya Varo datar sekali lagi.
"Emang salah kalau w ke rumah pacar  sendiri?"kata Aena balik bertanya.Hati Devan terasa nyeri mendengarnya,Sedangkan Keisya ingin sekali menangis.
"pa,,pacar?sejak kapan kak?"tanya Keisya menahan tangisnya agar tak pecah sekarang juga.
"emm,,hhhh sejak 1 bulan yang lalu"jawab Varo gugup dan tertawa garing.Hati Keisya seakan tercabik-cabik.
"ahhh iya kita kenalan lewat sosmed yah kak"cengir Aena tanpa merasakan aura di sekitarnya.
"siapa yang nanya"kata Devan lebih dingin dari biasanya menanggapi ucapan Aena.
"w gk bicara sama ellu yah pak ketos nyebelin"sambar Aena cepat karena kesal dengan Devan.
"udahlah mending kita lanjutin main gamenya"ajak Varo guna menghentikan perdebatan mereka.
"w ikut yah kak gabut nih"kata Aena dengan puppy eyesnya,Varo lantas mencubit hidung Aena.Keisya merasa sakit di bagian dadanya.
"ish sakiiiit kak Varooo"kata Aena cemberut.
"hhhh yuk masuk"ajak Varo pada mereka lalu menarik tangan Aena masuk ke kamarnya.Air mata Keisya langsung jatuh membasahi pipinya melihat itu semua,setelah sadar Keisya langsung menghapus air matanya sebelum mereka menyadari itu.
"kita taruhan"kata Varo pada Aena karena hanya Aena yang tidak tau aturan permainannya.
"taruhan apaan?"tanya Aena meremehkan.
"jadii yang kalah dalam permainan ini besok harus traktir kita di kantin sepuasnya"kata Varo menjelaskan dengan rinci pada Aena.
"gitu doang mah kecil,yuk mulai"kata Aena menantang.
Mereka dengan hikmat bermain game hingga tak sadar kalau matahari sudah tergantikan dengan bulan yang bersinar indah di langit.Segala umpatan mereka keluarkan karena skor mereka tertinggal jauh satu sama lain,ada juga teriak gak jelas karena berhasil melumpuhkan lawan.Sampai akhirnya Aena berteriak kegirangan sampai melompat-lompat di kasur king zise milik Varo tanpa sadar kalau dia sedang diperhatikan.
"manis"batin Devan sambil tersenyum sangat tipis,saking tipisnya gak ada yang menyadari senyuman milik Devan.
"dia mirip Angel"kata Keisya dalam hati bersedih karena merindukan Angelnya.

"yeeeayyyy w menaaaang,yuhuuuuuii i kalian kalah hhhhhh.Jangan lupa traktirannya besooook hhhhh yeaaay MOOOOM DAAAAD KAK VAROOO ISTRINYA JIMIIIIIIN MENAANG LAGIIII YEYEY YEYEY HHHHH"kata Aena berteriak kesenangan.
"Aena turun gak"peringat Varo pada adiknya.
"hhh iya"jawab Aena malas lalu turun dari tempat tidur milik Varo.
"kalian bertiga pokoknya harus traktir w besok gak terima alasan apapun"peringat Aena tajam dan menunjuk mereka satu persatu.
"iya/iya/hn"seru mereka bersamaan.
"w pamit"kata Devan datar.
"iya kak kita pamit dulu ntar dicariin lagi apalagi udah malam"tambah Keisya.Lalu berjalan keluar kamar Varo diikuti Devan dan Varo.
"iy hati-hati di jalan,jangan ngebut Dev ntar Angelnya gak suka lagi"kata Varo menasihati dan menggoda Devan.Untung aja Aena belum keluar dari kamar Varo,jadi Varo leluasa menggoda Devan.
"hn"kata Devan datar berusaha menyembunyikan kegugupannya.
"Hhhhh muka kak Devan merah"kata Keisya ikut-ikutan menggoda Devan.
"pulang"kata Devan datar,padahal jantungnya sudah tidak karuan.
"kita pamit kak,assalamualaikum"pamit Keisya pada Varo sambil tersenyum manis.
"Aena gk pulang Var?"tanya Devan tapi tetap terkesan datar.Varo tersenyum penuh arti sebelum menjawab pertanyaan Devan.
"ntar w antar santai aja,kenapa emang?"jawab dan tanya Varo.
"gk"jawab Devan acuh kemudian masuk ke dalam mobilnya.Mobil Devan melaju cepat meninggalkan pekarangan rumah Varo yang masih bergelut dengan pikirannya.
"apa mungkin Devan masih suka sama Aena?tapi mana mungkin kan itu udah lama banget terus mereka masih cinta monyet"kata Varo bermonolog sendiri kayak orang gila(tapi orang gilanya guanteng).
"masuk ajalah dingin w"monolog Varo.

Varo masuk ke dalam rumahnya lalu menuju lantai 2 letak kamarnya berada.
"nih anak ketiduran di kasur w"kata Varo tersenyum melihat adiknya tertidur dengan pulas dan jangan lupakan wajah polos itu.Varo membuka jam tangannya dan melihat sudah jam 9,"mungkin mom sama dad gk pulang"batin Varo,kemudian beranjak menaiki tempat tidurnya.Varo menarik selimutnya dan tertidur sambil memeluk adiknya dengan sayang.

Terlihat Varo dan Aena sarapan berdua di meja makan tanpa suara sampai suara handphone Varo mengganggu sarapan mereka.

Let's kill this love yeah yeah yeah yeah yeah.
Varo langsung mengambil hp nya,ternyata Mommynya menelpon.
"assalamualaikum mom"
"waalaikumsalam sayng,kalian baik-baik ajakan?adik kamu gimana gk bandel lagi?udah makan belum?"pertanyaan beruntun dari mommy Varo membuatnya pusing.
"satu-satu kali mom"kesal Varo sedangkan Aena hanya mendengar sekali-kali terkekeh mendengar mommynya begitu khawatir pada mereka.
"hhhh iya maaf soalnya mommy khawatir sama kalian kemarin gk sempat ngabarin"kata Fanny merasa bersalah.
"gk kok mom,kita baik terus kita baru selesai sarapan"jawab Varo karena tidak mau mommynya khawatir.
"bagus deh,jaga kesehatan yah sayang,jaga adik kamu mommy kerja dulu,mommy sayang kalian"kata Fanny pada anak-anaknya.
"iya mom"jawab Varo seadanya.
"Aena juga sayang mommyyyy"teriak Aena di sela-sela sarapannya.
"hhhh Aena jangan teriak sayang assalamualaikum"kekeh Fanny dan mengakhiri sambungan telponnya.
"waalaikumsalam"balas Varo dan Aena bersamaan.
"yuk berangkat"ajak Aena.
"ayo"jawab Varo lalu merangkul Aena keluar menuju mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa di vote,kalau gak suka komen yah

ketos vs bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang