Happy Reading❤
"Aku pulang"
"Capek sayang ?" tanya irene lalu memeluk jennie
Wanginya ? Sedikit aneh, harum jennie tidak seperti biasanya, mungkin jennie mencampur parfum baru, fikir irene mencoba possitive
"Ah ya, banyak kerja sama baru" jawab jennie lalu mencium pucuk kepala irene
"Kok belum tidur ? Ini udah larut" jennie melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 11.48 PM
"Aku nunggu kamu, mau makan malem ? Biar aku angetin lagi" tawar irene
"Kita tidur aja ya, udah larut juga.. Kamu harus istirahat" ucap jennie lalu menggandeng irene menuju kamarnya
"Kamu mandi dulu aja, airnya udah aku siapin tadi" ujar irene sesampainya dikamar
"Ah iya, thanks wifey" jennie tersenyum lalu membuka blazernya dan menyimpan kunci mobil serta ponselnya yang ada disaku celananya
Setelah jennie masuk kedalam kamar mandi, irene membereskan barang-barang jennie
Tringg!
Ponsel jennie berbunyi, menandakan nama lisa didalam notifnya itu, irene tidak pernah membuka ponsel jennie jika sedang tidak penting atau merasa bosan, dia percaya dengan suaminya, namun notif selanjutnya dari lisa membuat dia penasaran
Lalice!
Jen..
Lo kok ninggalin cewek lo gitu aja ? Katanya lo nginep ? Dia nelfonnya ke gue njir.. Untung rose udah tidur
Lo kalo ga bakal nginep bilang dong, jangan ninggalin pas dia udah tidur, telfon sono
Dah lah bye! ngantuk gue.. Ohya! Main cantik ye broo wkwk
Deg!!
Irene tidak membuka chatroomnya, dia hanya melihat dari notif yang dia lihat, namun ponsel jennie benar-benar tidak ada notif selain pesan dari lisa itu
"Tenang irene tenang.. Ga mungkin, lisa pasti salah kirim" gumam irene menenangkan dirinya
"Tapi tadi lisa ngetik kata jen, dia ga punya temen lain yang namanya jen selain jennie" fikiran irene mulai bercabang
Ttinngg!!
Notif kembali muncul dilayar ponsel jennie, dengan berat hati irene melihatnya
Nayeon
Kamu kenapa pulang sayang ?
Bukannya udah bilang mau nginep diapartemen malem ini ?
Entah harus bagaimana menjelaskan perasaan irene saat ini, tanpa disadari air matanya turun dengan sendirinya, dia tak sanggup menahan air matanya saat membaca kata 'sayang' oleh orang lain yang ditujukan pada SUAMINYA
Mendengar cipratan air sudah tak terdengar lagi, irene menghapus air matanya lalu tidur dengan memunggungi posisi biasanya jennie tidur
Irene dapat merasakan jennie sudah duduk disampingnya, dia pura-pura tidur
"Ga seharusnya kamu nunggu aku, kamu pasti capek.. Good night, i love you.. Im sorry" gumam jennie mencium sebelah pipi irene dia mengelus rambut hitam irene dengan lembut, tak sadarkah jennie perlakuannya membuat hati irene kian hancur
Jennie meraih ponselnya yang dia simpan sembarangan dinakas tadi, melihat beberapa notif dia mengumpat pelan
"Shit! Gimana kalau irene liat ? Lisa bego! Ah gue mesti nelfon nay, tapi.. Engga! Ini dirumah gue ga mungkin hubungin nay, besok aja gue samperin dia" gumam jennie pelan namun masih bisa didengar irene tanpa hilang satu katapun
Irene menggigit bibir bawahnya, menahan sebisanya agar tak menangis apalagi sampai menimbulkan suara
Hampir satu jam berlalu, irene membalikan badannya, melihat jennie yang sudah terlelap, dia melambaikan tangannya didepan wajah jennie, tak ada pergerakan sedikitpun, dia sudah sangat pulas
Irene terduduk, bersandar pada kepala ranjang, fikirannya berkecamuk, ungkapan cinta jennie terus berputar difikirannya
Gadis itu beranjak, dia berjalan menuju kamar yeri dan ella yang masih disatukan dengan ranjang yang berbeda
Cekleek
Irene melangkahkan kakinya pelan, dia duduk dipinggir ranjang yeri, mengelus kepala si sulung dengan sayang
"Yeri mommy sakit, kamu pernah bilang kan ga akan biarin ada yang bikin mommy sakit" lirih irene dengan menahan tangisnya
Irene berjalan pindah, duduk dipinggir ella yang tertidur dengan memeluk boneka lumba-lumba lumayan besar
"Sayang.. Hikss" tangis irene pecah saat melihat wajah tidur ella, bungsunya ini benar-benar mirip dengan jennie
Pandangan irene tertuju pada figura berisi foto keluarga kecilnya, sedikit terisak namun kembali ia tahan, irene tak sanggup..
Dia berjalan menuju ruang keluarga dan tak lama dia tertidur disana
Pagi menjelang, irene sudah rapih dengan pakaiannya, dia sudah selesai membuat sarapan juga
"Morning everyone" sapa jennie lalu duduk dikursi tengah meja makan
"Morning daddy!!!" balas kedua anaknya semangat
"Hari ini dianterin daddy lagi OK" ucap jennie dengan memberi kedipan pada kedua anaknya
"Hyun aku yang anterin mereka ya, nanti pulangnya suruh supir atau manager mereka aja kalo kamu ga bisa, aku juga mau izin, aku malam ini ga bisa pulang kayaknya, besok aku baru pulang sehabis makan siang" jelas jennie
"Daddy keluar kota ?" tanya ella
"Eumm, daddy sibuk sayang" jawab jennie dengan tak ada keraguan disana, deheman jennie sudah menjadi kebiasaan saat akan bicara
"Yaudah ga usah pulang dad, tapi besok harus tetep pulang, yeri mau bikin tugas" ujar yeri
"Yaudah malemnya aku bawain kamu makan ya ? Seharian ini aku ga banyak keluar kok, makan siang juga aku anterin nanti" ucap irene
"Makan siang aja deh sayang, makan malemnya kayaknya ga bisa, aku harus ke tempat lain sama lisa buat survei tempat acara baru" tutur jennie
Lisa ? Haruskah irene tetap percaya dengan sahabat suaminya itu ? Tidak, irene harus tetap tenang
"Iyaa, nanti siang aku anterin lunch, sembari ketemu joy" ucap irene yang diangguki jennie
Wendy! irene butuh sahabat kecilnya itu, walau sering bertengkar wendy lah yang selalu jadi sosok dewasa bagi irene, dia tak mungkin membicarakan ini dengan orang tuanya
T.B.C
Jennie jennie😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Family || JenRene
FanfictionKisah Jennie dan Irene yang sudah mempunyai 2 orang anak diusia yang terbilang muda. (?) FutaArea🔞 ⚠Gak Suka Jangan dibaca Zeyenk!⚠ [21/07/19] #01 JenRene