Seperti hujan yg terbiasa jatuh tanpa alasan, Aku selalu menyukainya disudut kota manapun hujan terjatuh. Sama halnya dengan kamu, aku selalu menyukai apa yg kamu lakukan. Bahkan saat kamu tidak adapun, bayangan mu akan berlarian dikepalaku.***
Seperti yang dijanjikan Raffa mengantar Raina pulang. hari ini kebetulan Raffa membawa mobil.
Cuaca sore hari mulai mendung, dan parahnya lagi kepadatan kota membuat mereka terjebak kemacetan sangat lama. sesekali keadaaan diantara keduanya menjadi sangat canggung.
Untungnya Raffa termasuk orang yang bisa mencairkan suasana. Raina kagum padanya, Sangat kagum. 1 Jam lebih keduanya terjebak macet, dan Hujan pun turun, Rasanya raina ingin sekali segera merebahkan tubuhnya ke kasur kesayangannya.
"eh kita makan dulu gimana? gue laper soalnya" ucap Raffa karena memang sedari tadi perutnya sudah keroncongan.
"emangnya tadi belom makan ya?"
"udah, tapi kan kita udah sejam lebih kejebak macet, nguras energi. Jadi gue dan juga lo, butuh makanan buat nambah energi"
"nggak perlu banyak teori kali Raf, Gue juga laper yaudah kuylah kita makan dulu" ucap Raina karena memang dia juga lapar.
"Maunya makan dimana? di cafe atau di mau ke resto didepan jalan sana?
"hm Raf, food street aja gimana? didepan sana ada nasgor yang rasanya mantul banget. tapi kalo lo ga mau ya nggak papa" ujar raina mengusulkan
"Seriusan?"
"Serius, rasa nasgornya mantul banget"
"Yaudah sih, kita makan disana aja" ucap Raffa menurut
"Tapi lo nggak papa kalo makan ditempat gituan?"
"Gue? Jujur baru pertama kalinya sih tapi nggak ada salahnya gue nyoba."
Raina hanya terdiam mendengar penuturan Raffa. Yap, pertama kalinya. sementara bagi Raina, beli makanan dipinggir jalan adalah hal yang hampir setiap hari dia lakukan. Raina lupa Raffa siapa, dan kembali lagi dia disadarkan oleh kenyataan bahwa mereka memang berbeda.
"kiri Raf, disini tempatnya"
"Yang mana, yang itu?" Raffa menunjuk sebuah gerobak nasi goreng pinggir jalan. tempatnya lumayan bersih dan rapi, dan antriannya lumayan panjang.
"iya yang itu Raf. Tapi antriannya lumayan panjang. yaudah kita cari makan ditempat lain aja gimana Raf?"
"udah yuk turun, kita makan disini aja, katanya disini Nasgor nya enak mantul" ucap Raffa menirukan ucapan raina
"yaudah ayo kalo gitu"
Mereka turun dan kemudian mengantri. cukup lama sekitar setengah jam akhirnya mereka bisa memesan. Tidak lama kemudian pesanan mereka datang.
Dua porsi nasi goreng berwarna kecoklatan disertai dengan pelengkap seperti timun, sambel, ayam suwir, dan hati ampela serta kerupuk yang paling terpenting. Ditemani Teh hangat sebagai minumannya.
Sungguh meningkatkan nafsu makan Raffa. Tanpa ba bi bu, Raffa langsung menyantapnya. Dan benar kata Raina, Rasanya nasgornya enak.
"Gimana rasanya Raf?"
"Enak banget Raina, ini sumpah rasanya mantul banget" Ucap Raffa agak keras sehingga membuat orang-orang melihat kearah mereka.
Raina hanya terkekeh. bersyukur kalau Raffa menyukai nasi gorengnya.
Cuaca masih rintik-rintik kecil sekarang. Makan ditempat favorit, dengan orang yang dikagumi dan cuaca yang disukai adalah hal terindah yang pernah Raina miliki, sekaligus hal yang tidak pernah Raina sangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
Teen FictionPada Akhirnya, kamu akan menghadapi kenyataan-kenyataan pahit. Sebagai batu loncatan yang membuat kamu lebih kuat. yang perlu kamu lakukan adalah tetap tersenyum dan mensyukuri apa yang kamu miliki hari ini. Perihal esok, biarlah takdir yang menent...