"Duhh mau kemana yaa, udah mana mendung lagii."
Ferdi bingung ingin memulai perjalanannya di Jakarta dari mana. dia tak tau arah tujuan. Berjalan di keramaian kota dengan bermodal keyakinan ia terus berjalan di pinggiran trotoar.
"Jalan dulu aja deh sambil nunggu adzan, kayaknya udah mau masuk waktu maghrib." Ferdi berjalan menyusuri ramainya jakarta sambil membawa tas yang berisikan bajunya.
"ALLAH HU AKBAR ALLAH HU AKBARR"
Suara adzan mengelegar mendamaikan suasana yang ada."Alhamdulillah udah adzan, masjid dimana ya, aku shalat dulu deh"
Ferdi memang anak baik yang sangat taat beribadah dan pekerja keras, dia selalu ingat pesan ibunya yang tak boleh meninggalkan kewajiban beribadah apapun situasinya.
-10 Menit Kemudian-
"Alhamdulillah, sekarang aku harus cari tempat untuk tidur malam ini."
Ferdi kembali melanjutkan perjalanannya. kali ini dia akan mencari tempat istirahatnya untuk malam ini sambil beryanyi nyanyi asik di pinggiran jalan haha.
"Waduh ternyata cape juga jalan terus gini, mending aku istirahat dulu deh deket masjid itu."
Ia mulai merasa letih terus menerus berjalan. sembari menunggu isya ia bersinggah di suatu masjid sembari menunggu adzan isya.
"Minumku masih banyak nggak ya.." Kata Ferdi sambil membuka botol minum yang ia bawa dari desanya.
"Wah alhamdulillah masih setengah" Mengucap syukur lalu meminum air minumnya, Ferdi terlihat sangat letih seperti habis joging dari abu dhabi hahaha.
"ALLAHU AKBAR ALLAHHHHU AKBARRR"
Adzan berkumandang tanda waktu sudah memasuki waktu shalat isya. Ferdi pun bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat isya.
"Alhamdulillah sudah adzan isya, aku ambil wudhu dulu deh."
Qomat sudah berkumandang, saatnya para jamaah melaksanakan shalat isya berjamaah.
"Alhamdulillah, adem juga disini. aku istirahat di sini bentar ah." Ferdi selesai melaksanakan shalat isya dan melanjutkan istirahatnya kata dia adem di masjid itu wkwk.
"Mas-mas bangun mas." Sapa marbot masjid yang membangunkan dirinya, ternyata Ferdi ketiduran di masjid itu.
"Eummhhh" Ia membuka matanya dan tersadar kalau dia ketiduran di masjid itu.
"Aduh pak maaf pak saya ketiduran tadi, maaf ya pak." Maaf Ferdi pada marbot masjid yang tadi membangunkannya.
"Iya mas gapapa." Balas bapak yang menjadi marbot di masjid itu.
Ferdi bangun dari tidurnya membopong tas yang tadi ia bawa, bapak marbot yang merasa aneh melihat Ferdi pun bertanya.
"Masnya dari mana? Ko bawa tas besar kaya gitu?"
"Saya dari desa pak."
"Ohh gitu, ke mari mau ngapain mas?"
"Saya mau cari kerja pak."
"Waduh mas susah cari kerja disini saya aja cuma jadi marbot, tapi ya saya bersyukur bisa dapat pekerjaan."
"Iya tapi ya gimana pak dari pada adik saya putus sekolah, mau gak mau saya harus mengadu nasib di kota ini."
"Ohh gitu mas, terus sekarang masnya mau kemana?"
"Saya gak tau mau kemana, belum punya tujuan pak."
"Waduh mas, terus masnya tidur dimana nanti malem?"
"Saya juga gak tau pak."
"Masnya tunggu depan bentar yaa, saya mau rapihin masjid dulu."
"Ehhh pak."
"Kenapa mas?"
"Kaya boleh bantu ngga?"
"Jangan mas, ini tugas saya."
"Udah pak gapapa, saya bantuin ya."
"Aduh jadi gaenak saya!,makasih loh mas."
Percakapan panjang mereka mengawali perkenalan keduanya. Ferdi membantu bapak marbot merapihkan masjid sambil berfikir ia akan tidur dimana malam ini.
"Udah kan pakk? Saya pergi dulu yaa." Ferdi mengatakan ingin bergegas melanjutkan perjalanannya untuk mencari pekerjaan.
"Ehhh mas, mas kan gak tau mau tinggal dimana? mending mas ikut saya, istirahat dirumah saya." Bapak marbot masjid menawarkan kepada Ferdi untuk istirahat dirumahnya.
"Ehh pak gausah pak, gaenak saya ngerepotin." Ferdi yang merasa tidak mengenakan dan menolak tawaran itu dengan halus.
"Udah mas gapapa saya juga sendiri dirumah." Bapak itu kembali menawarkan Ferdi untuk tinggal bersamanya karena bapak ini juga kesepian tinggal sendiri dirumah.
"Tapi saya gaenak pak." Kembali Ferdi mencoba menolaknya.
"Udah gapapa mas, ayo ikut." Bapak itu mengajak Ferdi untuk bergegas pulang kerumahnya.
"Gapapa nih pak?" Dengan perasaan yang bingung Ferdi mencoba menerima tawaran dari bapak marbot itu.
"Iyaa gapapa mas, yaudah ayo mas." Bapak itu mengajak Ferdi untuk pulang kerumahnya.
"Makasih loh pak" Walau terasa tidak enak dengan tawaran bapak itu. Ferdi juga merasa senang karena bisa mendapat tempat tinggal sementara di tengah kerasnya Jakarta.
*JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT*
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCARI
Teen FictionKrisis ekonomi melanda keluarga Ferdi. ia harus melalui hari demi hari dengan segala kekurangan dalam keluarganya. semenjak ayahnya yang pergi meninggalkan keluarga kecilnya, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita yang di jumpai oleh ay...