1

282 32 6
                                    


Dalam hidup Jessica selalu memanfaatkan waktunya dengan sebaik mungkin. Karena ia sadar, ia tidak terlahir dari keluarga yang berada. Jessica hanya hidup dengan ibu dan adik perempuannya yang masih bersekolah. Ibunya tidak memberitahu di mana keberadaan ayahnya dan seolah-olah ibunya memang menutupi itu semua dari dirinya dan juga adiknya. Jessica tidak ingin ambil pusing, biarkan waktu yang menjawab apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya.

Bisa melanjutkan ke perguruan tinggi saja Jessica membutuhkan perjuangan yang begitu menyita tenaga dan pikirannya. Di mana ia ketika sekolah menengah atas harus belajar keras untuk mendapatkan beasiswa dan bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka di rumah karena ibunya yang sakit parah. Namun, selama tiga tahun Jessica tidak pernah mengeluh dan menyerah. Ia yakin Tuhan akan membantunya dan sedang menyiapkan suatu hal yang indah untuk kehidupannya kedepan bersama dengan ibu dan adiknya.

Dan semua terjawab ketika ia berhasil mendapatkan beasiswa di universitas ternama di Korea Selatan selama 4 tahun, ibunya yang sembuh dari penyakitnya, dan adiknya yang lulus dari sekolah menengah pertama. Jessica sangat bersyukur dengan semua perubahan dalam keluarganya meskipun ia tetap kerja paruh waktu, karena ia tidak membiarkan ibunya untuk bekerja terlalu keras, karena ia khawatir penyakit ibunya akan kambuh.

Mengenai perkuliahan nya, ia memang tidak terlalu pintar di kelasnya, namun ia adalah mahasiswi yang cukup rajin dan teliti yang membuat dirinya tidak kalah dari mahasiswa dan mahasiswi yang lain di kelasnya. Jessica berada di semester 5 jurusan Seni dan Budaya Seoul University. Dikelasnya tidak banyak mahasiswi dan mahasiswa yang mau berteman dengannya, hanya ada satu mahasiswa dan mahasiswi yang mau berteman dengannya, mereka adalah Kim Taeyeon dan Xi Luhan. Mereka memang dekat semenjak tahun pertama mereka ketika masih menjadi mahasiswa baru. Dan pertemanan mereka berjalan sampai sekarang.

"Jessie, tunggu!" Teriak suara melengking dari arah belakang Jessica.

Jessica menoleh dan tersenyum mendapati Taeyeon yang sedang berlari kecil kearahnya.

"Aigoo Jessie aku lelah sekali." Keluh Taeyeon saat berada tepat dihadapan Jessica.

Jessica terkekeh. "Lagipula kenapa kau berlari Taeyeon? Kau kan bisa jalan biasa saja."

Taeyeon menegakkan tubuhnya. "Aku kesiangan, dan takut terlambat maka dari itu aku berlari Jessie."

"Yasudah lain kali santai saja Yeon-ah. Kalau begitu ayo kita ke kelas." Ajak Jessica.

"Luhan belum datang?" Tanya Taeyeon sambil mengecek ponselnya.

"Entah. Sepertinya sudah kan sudah siang begini mana mungkin dia belum datang." Jawab Jessica yang terus menatap buku catatannya.

Taeyeon mengangguk saja. Mereka berdua berjalan di koridor kampus dengan kesibukan masing-masing tanpa melihat keadaan di depan mereka berdua sampai pada akhirnya...

Bruk!

"Astaga!" Teriak Taeyeon kaget dan langsung memungut ponselnya yang jatuh begitupula dengan Jessica.

"Ah Jeosonghamnida. Kami salah tidak memperhatikan jalan." Ucap Jessica tergagap sembari membungkuk yang diikuti Taeyeon.

"Gwenchana. Kami juga salah." Ucap suara bass dihadapan mereka yang membuat pandangan Jessica dan Taeyeon teralihkan.

Taeyeon langsung menutup mulutnya dan Jessica yang hanya menunduk kembali. Dihadapan mereka saat ini ada dua cowok keren dan populer yang baru saja tidak sengaja bertabrakan dengan mereka berdua.

"Oh Sehun dan Lay Zhang?" Kaget Taeyeon yang langsung merangkul Jessica untuk mendekat.

"Iya ini kami. Jessica kau tidak apa-apa?" Tanya Lay memastikan karena melihat Jessica yang terus menunduk.

Love PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang