prolog;

546 46 3
                                    

Sasusaku 
Naruto © Masashi Kishimoto
Marriage Story
18+, typos, and harassment words
Please be wise to read this :)




"Dia tampan. Ya itu sangat jelas. Semua orang tidak menyangkalnya. Ia seorang ahli kepala dokter bedah syaraf yang memukau. Ia rela meninggalkan kehidupan mewahnya dan masa lalu yang penuh dengan kenangan di New York hanya untuk memulai kehidupannya dari awal. Memulai hari dimana ia tidak memiliki apapun untuk dibanggakan, setidaknya di LA. Para pasien sangat menyayanginya, tak jarang ia membiayai tagihan pasien yang kurang mampu. Tagihan operasi syaraf salah satunya, tidak mungkin ia membiayai operasi persalinan bukan? Sebagai pria, ia cukup dapat kuandalkan. Ia tahu bagaimana menyiapkan sarapan yang baik, membuat mata telor sapi yang sempurna untuk Sarada. Kau tahu, hal ini jarang kulakukan, mengingat Sasuke tidak pernah membiarkanku bangun pagi. Ia juga selalu memakaikanku bra dan g-string ketika aku sudah terlelap 'Aku tak ingin kau masuk angin'. Oh tentu kau mengerti maksudku. Ia, maksudku kami, ya kami selalu bekerja sama mengerjakan tugas kelompok di ranjang hingga matahari menyunggingkan senyumannya. Walk in Closet kamar kami sedikit bermasalah, kerannya selalu bermasalah tak peduli berapa kali diperbaiki. Ia, ia tidak pernah lelah untuk memperbaikinya. Aku tahu ia mampu membayar tukang namun ia lebih memilih untuk memperbaikinya sendiri, berkali-kali. Kau ingin tahu apa lagi yang aku dambakan darinya? Ia seorang pembuka tutup minuman yang handal dan aku sangat payah. Ia akan segera membukakannya untukku. Ia seorang pekerja keras, tak peduli sesibuk apapun pekerjaan dan operasinya, ia akan selalu memberikan waktunya untuk putri kami. Aku teringat saat Sarada lahir, ia menangis ketika mendengar tangisan putrinya, membawa Sarada dalam dekapan dadanya, skin-to-skin, ketika hal itu berlangsung Sarada mengira puting milik Sasuke adalah sumber ASI. Aku tertawa, melihat usaha Sarada menyusui melalui puting milik Sasuke. Sasuke juga merupakan ayah yang siaga, ketika aku jatuh sakit, ia sangat handal merawat Sarada. Ia tahu bagaimana cara menggendong yang baik, membuat susu formula, mengajaknya bermain dan mengganti popok. Namun ia sangat pelupa dalam mengikat tali sepatunya dan membiarkanku untuk mengingkatnya. Di awal pernikahan kami, benci kuakui bahwa ia pengguna pasta gigi yang menekannya dari tengah, sedangkan aku dari pangkal pasta gigi."

•••

"Wanita itu... benar-benar suatu bencana. Bagaimana ia memutar balikkan hidupku dalam waktu lima tahun. Ia seorang dokter residen bedah berbakat di sebuah rumah sakit ternama di Los Angeles-California. Aku bertemu dengannya saat dihari pertama ia menjadi seorang intern di Medical Grace Hospital. Sebenarnya, kami bertemu di salah satu bar pada malam sebelumnya dan yeah berujung cinta satu malam. Aku teringat semburat wajah merahnya ketika ia sadar bahwa pria yang ia tiduri dimalam sebelumnya merupakan atasannya di tempat kerja. Hari-hari yang aku lalui jauh lebih berwarna, aku dapat memandangi nya setiap waktu dan aku berhasil melupakan masa laluku di New York karena Sakura. Menatap rambut yang ia gerai atau betapa sexynya ia saat menggunakan scrub. Ia bahkan menjadi dokter favorit di sini. Sakura meninggalkan Dallas untuk memulai karirnya di sini, setidaknya bersamaku. Kau tahu, ia benar-benar wanita Los Angeles bahkan dibandingkan wanita Los Angeles sesungguhnya, meskipun demikian wanita ini jauh dari kata mewah dengan tas Gucci dalam genggamannya, sama sekali bukan gayanya. Itulah daya tariknya. Sakura sangat baik dalam mengatur keuangan, tumpukan uang dalam rekenningnya membuktikan bahwa sebenarnya ia mampu untuk membeli barang mewah ternama namun tidak ia lakukan 'Kau menginginkanku menggunakan barang-barang tersebut? Oh ayolah, kita bahkan dapat menemukan barang yang lebih bagus untuk harga yang lebih murah di amazon atau mungkin alibaba.' Seorang maniak pemburu belanja online. Kebutuhan rumah tangga kami hampir seluruhnya ia beli melalui Online Shop , wanita gila dan terkadang kami beradu argumen mengenai hal ini. Selain pintar mengatur keungan, ia juga pandai dalam memasak walau harus kuakui telur mata sapi buatannya tidak sesempurna buatanku. Namun, ia handal dalam memainkan telurku."

•••

"Jadi, Sakura, bisakah kau mulai membacakan apa yang kau tulis di kertas itu?" Tidak ada suara yang terdengar, ia mencoba untuk menahan air mata yang mulai mengontrol emosinya. Ia mencoba mempertahankan tatapannya, menatap sang mediator alih-alih menatap suaminya. Hal itu hanya semakin menghancurkan tembok yang susah payah ia bangun.

"Ayo ceritakan. Aku menyuruh kalian berdua untuk menulis kekurangan dan kelebihan masing-masing di sepucuk kertas. Mediasi ini tidak akan berjalan baik jika kau hanya berdiam diri."

"Aku tidak akan membicarakannya. Kau sudah tahu itu, tubuhku memberitahumu." Ucapannya bergetar seolah ia menahan emosi yang tidak dapat ia utarakan.

"Baiklah, kalau begitu berikan kertas itu pada pasanganmu."

Lagi-lagi suara milik mediator yang mengisi ruangan tersebut, Sakura masih tetap dalam keadaan bisunya. Namun, ia pun tak kunjung memberikan surat itu.

"Mr. Cole, kurasa Sakura butuh waktu. Bisakah kita mulai dengan yang lain? Atau aku yang memulai membacakan terlebih dahulu?"

"Tidak Sasuke, ini merupakan tahap awal dalam suatu mediasi dan ini tidak akan berjalan baik jika hanya kau saja yang membacakan. Kalian mengatakan tidak menginginkan adanya pengacara, maka bekerjasamalah yang baik."

"Lalu jika aku mengatakan kertas sialan ini apa pria disampingku akan berubah? Apa jiwa perfeksionis dan gila ego itu akan berubah? Demi Tuhan itu tidak akan terjadi Mr.cole." Lagi-lagi wanita itu mencoba untuk tidak meloloskan air matanya, mencoba untuk tetap dalam opininya. Sementara Sasuke yang mulai jengah dengan situasi yang mereka hadapi.

"Cobalah Sakura, Sasuke adalah suamimu. Biarkan ia tahu apa yang kau pikirkan tentangnya. Banyak hal yang hilang dalam kasus ini dan sudah sepatutnya kau ceritakan."

"Persetan Sakura, bisakah kau bekerjasama dengan baik untuk hal ini? Kita tidak membayar untuk suatu hal yang tidak membuahkan hasil."

"Oh kau mendukung jalang itu? Kau membicarakan mengenai uang? Aku akan membayarnya bahkan jika mediasi ini tidak berhasil." Situasi semakin memanas, Sakura dengan emosi yang semakin mengambil alih tubuhnya. Mr. Cole masih dengan sabar memahami Sakura. Ia tahu bahwa situasi seperti ini bukanlah hal yang mudah.

"Sakura, aku melakukan ini agar kalian saling mengingat dan mengetahui alasan mengapa kalian menikah, hal-hal apa saja yang membuat kali ingin bersama. "

"Aku tidak bisa. Aku memilih untuk menggunakan pengacara."








Tbc or End ?

Hallo! Ini fanfict pertama yang akan aku buat ditahun ini. Fanfict ini tidak akan memiliki chapter yang panjang, mungkin maks hanya sampai 10, mungkin, dan aku janji fict ini bakal tamat karena outline tiap chapternya sudah ada. Seperti judulnya fanfict kali ini aku adopsi dari film booming keluaran Netflix desember 2019 lalu, dan aku mix dengan serial TV Grey's Anatomy. Bagi kalian yang telah menonton keduanya, alur dan idenya akan sedikit sama namun detailnya yang akan membedakan.

Bagi kalian yang [mungkin] masih menuggu TB dan HnS, mohon maaf sampai detik ini belum ada yang aku update satu pun. Jujur aku lupa untuk alurnya bahkan sempat terpikir untuk unpublished ahahahah, maaf ya, tapi masih aku pikirkan ko.

Aku harap tahun depan aku bisa lanjutin mereka lagi, dan untuk yang merindukan tulisanku fict ini aku dedikasikan untuk kalian. Semoga kalian suka!

Selamat natal 2020 dan tahun baru 2021 untuk kalian! Semoga yang disemogakan segera tersemogakan dan COVID19 segera berlalu. Ya'll have great year in 2021!

- oriel -

Marriage StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang