🌙 GOOD DAY

2.5K 342 41
                                    

"Gukkie lucu sekali!"

EH? GUKKIE????????????

Mata Taehyung terbelalak lebar atas nama panggilan yang baru saja ia ucapkan. Tangan yang memegang peralatan makan segera berhenti dan lututnya siap jatuh ke lantai. Namun, sebuah tangan menahan lengannya agar tetap duduk di kursi. Ia mendongak untuk mendapati Jeon Jeongguk yang menatap teduh ke arahnya. Ia berkedip sekali untuk memastikan dan benar saja bahwa pipi pria itu terlihat sedikit merah di bawah sinar lampu ruang makan yang benderang.

"Tidak perlu sampai berlutut." Ucap Jeongguk. "Aku tidak marah dipanggil Gukkie olehmu, Taehyung."

"M-maafkan aku!" Sergah Taehyung. "Seharusnya aku memanggilmu Jeongguk-ssi."

"Hei, tidak perlu meminta maaf." Jeongguk tanpa sadar mengelus-elus lengan ramping yang digenggamnya. "Bukankah Gukkie terdengar lebih bersahabat dibanding dengan Jeongguk-ssi?"

Taehyung mengangguk ragu. Memang panggilan Gukkie jauh lebih mudah diucapkan dibandingkan Jeongguk-ssi, namun siapakah Taehyung? Pria bersurai platinum itu merasa tidak pantas untuk memanggil Jeongguk dengan seakrab itu.

"Uhuk!"

Kedua pasang mata yang sebelumnya sibuk berpandangan itu pun beralih karena suara batuk dari Jeongsun. Alpha paruh baya itu menatap tangan Jeongguk yang berada di lengan Taehyung sembari meneguk air putih di gelasnya. Jeongguk menatap sekilas sebelum melepaskan tangannya. Mungkin ada baiknya untuk tidak menunjukkan hubungan yang terlalu mesra di depan orang tuanya, pikir Jeongguk. Meski begitu, pria itu menyempatkan diri untuk mencondongkan sedikit tubuhnya demi membisikkan sesuatu di telinga Taehyung.

"Panggil aku Gukkie saat kita sedang berdua saja ya, Taehyung."

BLUSH!

Taehyung tidak dapat melihat wajahnya sendiri, namun ia bisa merasakan semburat hangat muncul di pipinya. Pria itu tidak mampu menatap balas Jeongguk dan memutuskan untuk kembali sibuk menyuap sup ayam di hadapannya.

Sementara itu, Jeongsun menatap Taehyung dengan sedikit resah sebelum berpindah menatap anaknya. Pandangan anaknya pada Omega itu mengingatkannya pada saat-saat ia jatuh cinta pada Minah. Tatapan mendamba, tatapan ingin menjaga sepenuh hati, dan tatapan tidak ingin hidup tanpanya. Jeongsun berharap dugaannya itu salah, namun apa yang harus ia lakukan jika Jeongguk benar-benar jatuh cinta pada Omega keturunan Red Blood Pack itu?

┉┅━━━━🌗🌑🌔━━━━┅┉

Seoul. Mereka sampai di pusat kota Seoul setelah melewati dua jam perjalanan panjang. Meski cuaca cukup hangat, Taehyung memilih untuk mengenakan sepasang kaus kaki demi menutupi lilitan perban di pergelangan kakinya. Jemarinya tidak pernah lepas dari lengan kekar Jeongguk. Pria berarang hitam itu sendiri yang memintanya, katanya supaya Taehyung tidak hilang.

"Karena aku sedang senang, kita ke kota siang ini juga." Ucap Jeongguk pasca sarapan berakhir. "Nanti kau pegang terus lenganku ya, Taehyung? Aku tidak ingin kau sampai hilang."

Sebagai Omega yang baik, tentu saja Taehyung menuruti. Ia sendiri pun takut berpisah dari Jeongguk dan tidak tahu arah jalan pulang. Lagipula entah mengapa bersentuhan dengan kulit Jeongguk sama sekali tidak membuatnya ketakutan. Padahal, ia sangat membenci bersentuhan dengan orang lain semenjak ia harus tinggal di istana Oh Sejoon tempo dulu.

Mereka menunggangi sebuah motor milik ayah Jeongguk untuk sampai ke stasiun terdekat pemukiman. Setelahnya, keduanya menunggangi kereta—yang bagi Taehyung amat panjang—untuk sampai ke pusat kota Seoul. Mereka tidak lupa menyemprotkan banyak parfum scent blocker racikan tabib di Pack untuk menyamarkan aroma mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVE ME || KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang