Chapter 1

11 1 0
                                    

Mencintai Tian yang kenyataannya sudah milik orang lain. Orang yang cukup famous di kalangan kelas X ini merambat sampai ke kelas XII. Banyak wanita yang jelas-jelas mengagung-agungkan dirinya, begitu memujanya. Bahkan tak sedikit yang hanya mengharapkan kepekaan tian untuk sekedar membalas sapaannya. Tapi Alice diberikan kesempatan dengan segala situasi yang memungkikan untuk lebih dekat dengan Tian. Awal masuk kelas XII Alice sama sekali tidak pernah mendengar namanya.

Sebastian Danuhartono.

Sampai suatu hari pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik. Tiba-tiba dada Alice sesak. Bukan, bukan sakit hati, dendam, cemburu, ataupun pikiran negatif lainnya. Tapi sesak yang sesaat kemudian menimbulkan debaran jantung yang berpacu begitu cepat.

----------------------------------------

Alice pov's

Hari pertama. Ya, hari pertama jadi murid kelas XII tuh rasanya..

Like a boss

"Yoman, lice lo dapet kelas berapa?" Sapa Manda sambil merangkul bahu gue dengan tenaga tukang becak. Ini cewek ya biar badan kayak kuli, tenaga kayak tukang becak juga kisah percintannya ngga beda jauh sama gue. Sama-sama penuh drama. Sama-sama nangis juga sih.

"Gue dapet IPA 1 nih, lo semua gimana?" gue melirik ke Mitha, Eka, Karisti, dan Manda. Mereka temen satu kelompok, senasib, sehobi, sepemikiran gue nih walaupun beda kelas. Kelompok ya, bukan geng.

"Haha ternyata kita misah-misah nih. Aulia sama Arka bareng lo tuh IPA 1, Mitha sama gue IPA 2, Eka sama Karisti IPS 1, Nah kalo Fifi sama Reggy mereka belum dateng" Gue cuma ber oh ria. "Nah sekarang si Aulia sama si Arka kemana?" Tanya gue yang lagi nyari batang tenggorokan si aul sama arka. "Mereka lagi pacaran didepan. Ngga deng boong, mereka lagi nungguin reggy sama fifi di pos satpam. Eh gue laper nih, kantin yuk" Dengan seenak udelnya, manda narik tangan gue. Alhasil gue nyusruk terlungkup (sebenernya nungging gitu sih tapi gue males ngakuinnya. Oke ini pengakuan dosa pertama gue) di lantai akibat tenaga tukang becaknya itu.

"Ah bagus man, cakepp pipi gue nyium lantai nih" Kata gue sambil megangin pipi kanan gue yang barusan terjun bebas nyium lantai. mereka bertiga masih ketawa liat insiden gue barusan. Manda malah jongkok mukul-mukul lantai. Mitha, eka, karisti juga udah pada megangin perut tuh. Udah biasa sih gue diginiin. Mungkin ini yang ke 67 kalinya jadi gue biasa aja sambil melirik tajam manda.

----------------------------------------

"Alice, lo sekelas sama tian ya?" Tanya salah satu temen--ralat, orang sok kenal--waktu kita berlima jalan ke kantin. "Tian? tian siapa?" Jawab gua enteng. Sebenernya lebih ke ngga peduli sih. Orang didepan gue menaikkan sebelah alisnya dengan pandangan 'seriously?'.

"Lo ngga tau tian? Itu loh kapten futsal sekolah kita, anak osis, anak silat sabuk tinggi juga. Yang ganteng, yang kece..." Tiba-tiba ia menutup mulutnya setelah menyadari suanya yang agak terlalu kencang--lebih ke sangat histeris--mulai dipandangi ber belas-belas pasang mata yang sedang mampir di kantin. Kemudian orang itu membetulkan berdirinya yang agak membungkuk karena agak histeris tadi dengan gelagat seolah ia tidak berbuat sesuatu.

"Oh, yaudah deh makasih" Katanya darat tanpa melanjutkan ke-histerisannya tadi sambil melenggang pergi. sekarang gue yang memandang dengan pandangan 'seriously?' lalu mengacungkan jempol tanda oke lalu kita duduk memesan makanan.

"Al gue mau nanya deh, lo seriusan ngga kenal sama..." Pertanyaan Mitha terpotong oleh teriakan-teriakan yang gue rasa bikin orang budek bisa denger lagi.

Nah ini nih, kebiasaan si reggy, arka, fifi, sama aul kalo lagi berempat. Teriak-teriak ngagetin mulu kayak di kebun binatang. Yang awalnya acara sarapan pagi ini aman, tentram, damai sentosa eh tiba-tiba terdengar teriakan khas yang sukes bikin gue keselek. Asli, pengen rasanya nyolokin garpu bakso gue ke mata mereka berempat. Lagi-lagi gue jadi bahan tertawaan mereka.

"Alice, masa gue dapet IPA 3 gue misah sendirian" Rengek reggy sambil mengguncang bahu kiri gue yang lagi minum. "Gue mau minta pindah kelas ah biar bareng lo, aul, fifi, sama arka" Ini anak biar kata cowok macho juga tetep aja kelakuannya childish. "Makin sarap nanti kelas gue kalo ada lo sama arka" Kata gue sambil cengengesan diikuti arka sementara reggy mencebik kesal.

"Bodo ah pokoknya gue minta tuker kelas nanti"Alisnya reggy yang dari tadi bertaut sekarang mulai rileks. Iya lah orang dia minum jus alpukat kesukaan dia sampe habis satu gelas. Tapi itu jus punya gue. Reggy cengengesan liat gue yang lagi meliriknya kesal sambil memesan jus alpukat lagi buat gue.

Dasar anak ini

----------------------------------------

wehehehe gimana readers? Semoga suka deh sama cerita yang gue bikin. Maaf kalo absurd maklumin aja yaa story perdana nih soalnya wkwk. Oiya jangan lupa vote atau commentnya

Terimakasih^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is Never WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang