Prolog

23 0 0
                                    

"nih al, nanti pas tanggal 5 desember gue bawain kue di tangan kanan terus nanti gue kasih bunga deh gini.. sahh mantep kan al haha" tutur cowok dihadapannya ini menggebu gebu dengan seringai lebarnya.

"yaampun sok banget so sweet sih lo tian, tian haha" Alice terpingkal melihat kelakuan sahabatnya.

"yaudah nanti gue beliin kuenya. DEMI FRISCHA ya bukan demi lo!" Tangannya menjitak Tian dengan seringai liciknya yang disusul oleh ringisan kecil Tian sambil mengusap pelipisnya. Alice tertawa terbahak bahak melihat Tian merutukinya. Lalu ia segera mengambil langkah seribu sebelum sahabatnya membalas jitakannya itu.

Terdengar klik saat pintu kelasnya tertutup. Tiba tiba air mata mulai membendung pelupuk matanya. Ia mencoba menahan desakan air mata itu tapi akhirnya, bulir demi bulir air mata terjun menuruni pipinya yang putih mulus. Terdengar rintihan kecil yang tak sengaja keluar dari bibir tipisnya yang sedari tadi ia katup agar tangisnya tak tumpah ruah.

Ia jatuh terduduk lalu bersandar di ambang pintu kelas. Ia mendekap dan menyembunyikan wajah dilututnya yang ditekuk agar tak ada orang yang menyadari kalau ia menangis.

Ah gue kan ngga ada perasaan sama lo! Tapi ini sakit Tian. Ya gue emang munafik! Gue salah karna mencintai lo disaat yang enggak tepat. Tapi lagi lagi gue ngga bisa apa apa, karena cinta ngga pernah salah

-------------------------------

Haii para readers^^
Buat perkenalan aja, disini gue masih pemula jadi maaf kalau ada kekurangan-kekurangan. Maaf kalau ceritanya garing dan mainstream. Maaf juga kalo ada typo typo.
Mohon bantuannya yaa kalau ada kritik atau saran bisa comment.
Oiya jangan lupa vote nya yaa
Terima kasih^-^

Love is Never WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang