Beli Baju

850 74 25
                                    

"Tidak kusangka, bajumu muat juga, Izumi Mitsuki," komentar si malaikat jejadian //ditampar fans Tenn

"Muat sih, tapi agak kebesaran," timpal Tamaki.

"Makanya itu kita ke sini kan!?" seru Mimit. Mukanya senyum tapi jidatnya tidak.

*Flashback*

"Do we have to pakai baju yang oversized ini seharian? Atau at least sampai kami jadi seperti semula?"

Semua perserta hening sambil saling tatap.

"Iya juga, ya. Kita kan ngga tau mereka bakal balik kapan," sahut Sogo dengan tangan menopang dagu.

"Selain itu, kasihan juga sih yang jadi korban. Pake baju super gede begitu kan ga nyaman," timpal Mimit.

"Kalo gitu kenapa ga pinjemin bajumu ke mereka, Izumi Mitsuki?" usul Tenn.

"Hmm, boleh tuh--bentar. Kenapa mesti gue!?" seru Mimit dengan tampang tak terima.

"Karena cuma lu yang badannya paling kecil diantara kita semua," jawab Gakgak datar.

Mimit hampir melempar teflon ke kepala tukang soba kesayangan kita jika tidak dihalangi oleh adeknya tercintah dan si pala putih berahoge ganda.

"Walau badan gue yang paling kecil (masih ga terima!), badan gue masih lebih gede dibanding mereka. Otomatis baju gue juga sama," ucap Mitsuki sambil menunjuk para korban.

"Tapi kan lebih baik daripada baju yang sekarang mereka pakai," sahut Yuki.

"Hmm, iya juga sih," gumam Mitsuki dengan kapala menghadap ke atas dan tangan dilipat, "tapi tetap saja, mereka tidak akan nyaman memakai bajuku."

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita beli baju buat mereka?" usul Ryuu.

Para peserta KMB kembali merenung.

"Iya juga, ya. Kenapa ga kepikiran daritadi?" gumam Mimit sambil menepok jidatnya yang mulus kek jidat bayi //dilempar teflon sama Mimit. Member lain juga melakukan hal yang sama.

"Wokeh, kuy lah. Gue ambil baju--"

"Anoo, apa aku boleh mengusulkan sesuatu?" sahut Momo.

Para peserta yang bersiap pulang-eh maksudnya-pergi ke toko baju terdekat menghentikan kegiatan mereka masing-masing untuk mendengarkan pidato senpai mereka tercinta //eaa

"Usul apa?" tanya Yuki.

"Gimana kalo kita semua nginep di dorm ainana? Setidaknya sampai kami semua kembali normal," usul Momo.

"Buat apa?" kali ini Gakgak, "Lagipula, kita kan ga ada urusan sampe harus nginep segala."

"Yah, lagi mau aja sih. Biar kita bisa lebih akur juga. Walau ga ada urusan, setidaknya bisa nambah pengalaman dan kenangan bersama, kan?" jawab Momo dengan senyum imutnya. Para member di sana pun terpana, "Siapa tahu juga, kita bisa menemukan cara mengembalikan kami seperti semula."

'Inikah alasan kenapa Momo/Momo-san/Momorin/Mister Momo banyak fansnya?' batin para member kecuali Yukkin yang sudah memfoto Momo dan mengirimnya ke Banri dan Okarin.

"Bukan ide yang buruk," tanggap Iori.

"Iya! Pesta piama bersama TRIGGER dan Re:vale kedengarannya menyenangkan!" timpal Riku yang sudah berseri-seri.

"Kalau Riku setuju, aku juga ikut," disusul Tenn.

"Berarti, aku bisa main game bareng Momorin? Boleh tuh!" diikuti Tamaki.

Little AinanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang