Welcome, TRIGGER, Re:vale!

1K 92 66
                                    

"Lama amat...," gumam Mamat yang sibuk mencetin remot TV, mencari tontonan baru karena Sponbob dah abis.

Mitsuki dibantu Sogo sibuk nyiapin sarapan. Demi keamanan perut para konsumen, Mimit menyembunyikan obat pencahar (baca: botol tabasco) di tempat aman.

Aman dari Sogo maksudnya.

Sambil nungguin dua mamanya ainana selesai masak, Mamat tengkurap di atas lantai. Aura 'malas hidup, mati ogah' terpancar dari kacamatanya.

Mau makan, makanannya belom mateng.

Mau ngemil, ga dibolehin sama Mimit.

"Nanti kenyang duluan lagi! Pas yang lain pada sarapan bareng, elunya kaga mau. Lu pasti bilang, 'Ga, ah. Dah kenyang,' atau 'Sisain aja dikit.' Giliran disisain atau malah abis duluan, elunya malah protes, 'Serius cuma segini? Pelit amat,' atau 'Lu pada jaad amat sama gue! Masa onii-san cuma disisain piring sama air putih doang!!?'" protes Mimit, yang udah masuk mode 'emak-emak.'

Mau minum bir, dilarang sama Sogo.

"Kemaren udah minum 10 kaleng! Kalau dihitung, minggu ini udah minum 45 kaleng!! Kalo kena penyakit keras, kaya misalnya penyakit jantung gimana?? Kalo Yamato-san mati karena overdosis bagaimana nasib IDOLiSH7 nanti??!" gitu katanya.

Walaupun sudah pasang tampang memelas, Sogo tetap menolak. Sampai-sampa, mama kedua ainana tersebut memasang sensor anti Mamat di kulkas.

Tak punya pilihan, Mamat mencoba menyogok Sogo dengan puluhan kardus Bancabe, tapi nyalinya langsung ciut begitu Sogo mengancam akan memasukkan 10 botol Bancabe level 66+ ke dalam sarapannya nanti.

Jadi mau tak mau Mamat hanya bisa terkapar di atas lantai.

"Yama-san, pinjem remot, ya. Mau nonton Upil Ipil," kata Tamaki sambil mengambil remot di atas sofa. Di tangan satunya ada plushie Ousama Pudding.

Yang dipanggil hanya menjawab dengan gumaman.

"NO! Give it to me! Watashi mau nonton MagiCona musim 5!" seru si bule yang tak lain adalah Nagi. Ia merebut remot dari tangan Mamak.

"Aku duluan! Lagian kau bisa nonton lagi di warung Mbah Gologolo sama Nek Qutub kan?!!"

"NO!! Butuh 2 minggu untuk release di warung mereka! Watashi bisa dead kalo harus nunggu selama itu! Lagian Upil Ipil sering diulang di TV!!"

"Aku duluan!"

"Me first!"

"Aku!"

"Me!"

"Aku!!"

"Me!!!"

Akhirnya mereka berdua saling rebutan remot. Mamat cuma nonton sambil ngemutin bir kaleng kosong.

"Ugh...," Iori meringkuk di pojokan, dikelilingi aura suram dan selimut sambil bergumam tak jelas.

"Jika para fans tahu, apa reaksi mereka? Kalau orang tua atau bahkan kerabatku tahu, mereka pasti syok atau malah menertawaiku. Selain itu, aku masih sekolah. Jika siswa lain tahu, aku pasti jadi korbul...."

"Sudahlah Iori! Sekarang kan musim liburan, jadi kita tidak ada pekerjaan dan kamu tidak perlu masuk sekolah!" kata Riku, mencoba menghibur.

"Jadi buang pikiran negatifmu jauh-jauh! Auramu membuatku merinding tahu...."

Tok! Tok! Tok!

"Akan kubuka," kata Sogo sambil berlari kecil ke arah pintu depan.

Cklek!

Little AinanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang