Once

1.2K 136 17
                                    


~

"JISOO?!"

Sosok berjaket biru yang tengah duduk dibawah rumah pohon itu menengok ke asal suara, tak lupa senyum dilemparkan. Seokmin terkekeh sumringah, baru saja dia pulang kuliah hari ini dan niatnya memang mau healing ke hutan pinus karna tugas membuatnya pusing. Ada atau tidak adanya Jisoo yang awalnya Ia tak terlalu mengharapkannya. Tapi nyatanya sekarang dia ada disana.

"Ya ampun, kamu kemana aja kemarin? Sudah daritadi juga disini?"

Jisoo memperhatikan Seokmin yang tengah meletakkan sepedanya di ujung lapangan, Ia hanya menggeleng tipis mendengar pertanyaan Seokmin tadi. Tangannya menutup sejenak sketchbook di pangkuan dimana Ia menggambar asal tadi, kegiatannya barusan menunggu Seokmin datang.

"Kamu pergi kemarin?"

Menggeleng lagi, "tidak pergi"

"Lalu? Aku nunggu kamu kemarin sepanjang sore sendirian disini. Aku kira kamu bakal datang,"

Jisoo tentu akan bohong. Meski tadi pagi Nathalie sempat mengomelinya karena tiba-tiba bilang mau ke danau, tapi akhirnya sore ini dia bisa kesini juga karena 'jurus jitu' wajah segar ala-alanya. Tubuhnya bahkan masih lemas, tapi buat apa juga Jisoo memberitahu kondisinya pada Seokmin. Tidak perlu. Tujuannya kesini memang benar-benar ingin keluar dari suasana rumah yang terkesan mengukungnya.

"Aku... lupa, Ayah menyuruhku melakukan sesuatu jadi buat aku lupa harus nemuin kamu disini. Maaf ya Seok, aku ingkar janji" sesal Jisoo dengan nada lirih.

Seokmin terkekeh sambil tangannya maju mengusak rambut Jisoo, lalu duduk di samping pemuda manis itu tanpa Ia peka telah membuat Jisoo terdiam dengan pupil mata melebar. "Santai saja, tidak apa. Aku hanya mengiranya kamu pergi ke suatu tempat yang jauh, dan pergi selama berhari-hari. Takut kesepian saja"

"Kenapa kesepian?"

"Karna memang cuma kamu satu-satunya temanku disini Soo"

"Tapi kamu 'kan kuliah, memang tidak punya teman?"

Pertanyaan Jisoo malah ditanggapi tertawa oleh Seokmin, "bukan seperti itu juga. Kamu lupa ya? Tempat ini 'kan hanya aku dan sahabatku saja yang tahu, yang membangun ini juga. Ingat ceritaku?"

"Oh, Seungkwan? Yup, aku ingat. Tapi serius kamu tidak pernah mengajak temanmu yang lain untuk datang kesini? Hanya kamu dan Seungkwan?"

Seokmin mengangguk mantap, "kalau kamu ingin tahu, pertemananku di perkuliahan itu hanya formalitas saja. Berteman di perkuliahan hanya sekedar untuk mempermudah relasiku saja di kampus, tapi untuk menjadi teman yang sekiranya bisa diajak dekat jujur aku kesulitan. Tidak ada yang cocok. Oh, tidak tidak! Aku punya 1 teman yang sangat cocok denganku"

"Iyakah? Kenapa bisa cocok?"

"Tidak tahu, padahal sikapnya itu terbilang cuek dan tidak pernah pandang bulu. Dia juniorku omong-omong, dan di klub musikku itu ada 3 orang junior tapi hanya dia yang memperlakukan seniornya seolah teman sebaya. Dibilang tidak sopan, menurutku tidak dan aku malah nyaman dengan gayanya yang seperti itu. Dia anak yang asik menurutku, pikirannya sangat terbuka dan cukup dewasa ketika berargumen dengan aku dan senior yang lain"

Jisoo tak lepas pandangan dan tenang memperhatikan Seokmin dengan seksama ketika pemuda itu bercerita banyak mengenai temannya. Jauh di dalam hati Jisoo Ia berpikir bagaimana rasanya berada di lingkungan seperti Seokmin. Meski dia bilang pertemanan hanya sekedar untuk relasi, Jisoo tidak paham maksudnya apa tapi pikirnya itu seru.

estrella |seoksoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang