first step

39 6 4
                                    

"Nanti jadi ngga?"

Aku menahan ingin teriak, yang benar saja pagi-pagi buta begini dia sudah mengerjai ku

"Kalo nongol jangan tiba-tiba bisa nggak" bisikku pelan

"Apa? Ga kedengeran, ngomong yang keras dong HAHA"

Dasar hantu gila

Aku tetap berjalan dengan felix yang masih terus mengekor dibelakang

"Trixie, hey" tegur felix sekali lagi

"Iya nanti selesai kelas aku cariin" masa bodoh orang di sekitarku denger atau nggak

capek banget denger felix bawel














Aku dan felix telah berada di ruang kesiswaan dimana semua data para murid tertata rapi disini

"Hey, kamu angkatan tahun berapa?" Bisik ku


"2015"

Lumayan tua juga dia



Kira-kira seumuran sama kak chan

Lalu aku beralih pada rak terkumpulnya data-data murid kelas 11 pada tahun 2015

"Alamat rumah kamu di jalan xxx nomor x blok x" ujarku sambil meniup lembaran yang sedikit berdebu itu

Felix mengangguk setuju, agak lega karena langkahnya tinggal sedikit lagi

"Kamu tau lokasi itu nggak?" Tanyanya

"Lumayan"

"Ayo kita kesana sekarang" ajaknya menarik pergelangan kanan ku


Kini untuk yang kedua kalinya, felix menyentuhku




"Bentar" cegat ku

Setelah ku telusuri data-data tersebut, aku baru inget satu hal. Yaitu kematian felix

Biasanya siswa atau murid yang sudah meninggal akan ditulis tanggal kematiannya di data

Dan benar, disini nggak ada


"Disini gak ada pernyataan tanggal kematian mu"

"Datanya belum diperbarui mungkin" ujarnya "Ayo, ah"

Aku masih asyik dengan pikiranku, banyak pertanyaan yang terngiang dikepalaku tentang felix. Tentu saja jawaban felix barusan belum memuaskan, memang jalan satu-satunya kita harus ke rumah itu










Dan semoga bisa menjadi jawaban yang tepat bagiku dan felix

Semoga

downpour,  felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang