Chapter 3

2.2K 158 28
                                        

Setelah meninggalkan rumah rose kini mobil baekhyun sudah berhenti di sebuah club ,ia berjalan memasuki club itu untuk menemui seseorang yang berbicara di telfon sebelumnya.

Setelah mengedarkan pandangan di dalam club itu baekhyun akhirnya menemukan sosok yang dicari-carinya itu yang sedang duduk di meja bartender.baekhyun langsung menghampirinya.

"Kenapa kau minum-minuman lagi?apa kau baru saja bertengkar dengan ayahmu lagi?"ucap baekhyun menepuk bahu sahabatnya itu.

"Hmm duduklah.temani aku minum"ucap chanyeol.

Ya benar,yang menelepon baekhyun saat bersama rose itu adalah chanyeol.ia meminta baekhyun menemaninya minum karena pikirannya kacau setelah bertengkar dengan ayah saat makan malam itu.

"Aissh pria ini mau sampai kapan kau akan seperti ini eoh?"sambil merebut botol wine yang dipegang chanyeol dan menuangkannya di gelas"sebaiknya kau ikuti saja keinginan ayahmu untuk menerimah perjodohan itu"lalu meneguk wine nya.

Chanyeol langsung menatap sahabatnya itu dengan tatapan tajam.

"Aissh jangan menatap ku seperti itu.kau menakutkan saja,lagian kenapa kau tidak mau sih menerima perjodohan itu?apa karena gadis itu jelek?"

"Karena dia bukan type ku"

"Arrasso,arraso.minumlah tapi ingat kita harus berhenti sebelum kau mabuk.merepotkan ku saja"ucap baekhyun kemudian meneguk wine nya lagi.

Paginya rose sudah bersiap untuk pergi kekampusnya ia menghampiri meja makan untuk sarapan.seperti biasa ibunya sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Eoh pertanda apa ini?tidak biasanya kau bangun lebih awal"ucap ibunya.

"Eomma jangan meledek ku lagi.aku kesulitan tidur semalam"ucap rose terduduk lesuh sambil menenggelamkan wajahnya di meja makan itu.

Ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah anaknya itu.tak lama ryujin datang dan menghampiri meja makan itu.

"Wea?apa yang terjadi kenapa wajah mu lesuh begitu eonni?"ucap ryujin kemudian ia membisikan sesuatu ke kakaknya itu"apa kecan mu semalam tidak berjalan dengan lancar?"

"Aiissh kau ini "ucap rose.

"Bagaimana dengan komik ku apa kau berhasil mendapatkan tanda tangannya?"

"Tentu saja"ucap rose kemudian mengeluarkan buku komik itu dari dalam tas nya.

"Wah gumawwo eonnie"ucap ryujin terseyum senang.

Rose hanya menatap adiknya yang begitu bahagia mendapatkan tanda tangan itu.kemudian alis nya berkerut saat melihat ryujin membolak-balikan komik itu sepertinya ia mengingat sesuatu.

"Ryujin-ah,apa kau sudah membaca komik itu?"

"Hmm tentu saja"

"Bagaimana pendapat mu.maksud ku bagaimana jalan ceritanya?apa itu kisah romantis?dan bagaimana dengan endingnya?"ucap rose.

"Eonnie kau bicara apa sih?tentu saja ini bukan komik bergenre romance yang kau maksud itu.apa kau tidak melihat bagaimana covernya ini sudah menjelaskan bahwa komik ini bergenre action dan endingnya itu kau tau ?aku menghabiskan satu kotak tissu karena pada akhirnya tokoh utamanya meninggal karena dibunuh sahabatnya sendiri"ucap ryujin.

"Mwo???apa kau sedang bercanda?"

"Tentu saja tidak."ucap ryujin.

"Jadi komik itu bukan komik yang bergenre romance tapi action dan berakhir dengan sad ending"ucap rose dalam hatinya.

Inversely [chanrose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang