PENGHILANG RASA TAKUT MINGGU

498 71 12
                                    

Setelah meyakinkan Keano untuk tidak bertukar tempat duduk, Minggu kembali mencari cara untuk ngobrol dengan gebetannya tapi dia bingung harus mulai dari mana. Beruntungnya ternyata gadis itu duluan yang mengajak mengobrol Minggu.

"mau permen karet?" tawarnya

"boleh?" tanya Minggu

"ambil aja, makanya aku nawarin"

"thanks" ucap Minggu singkat

"kenalin gue Artchizia..."

"...Seraphina Rosé" potong Minggu

"lo tau nama gue?" ucapnya memundurkan badannya

"Gue salah satu subscriber lo" jawab Minggu

"Ohhh... thanks tapi panggil Cia aja" ucapnya menaikkan alis

"Kok dipanggil Cia?" tanya Minggu penasaran

"Biasanya emang gitu, mau manggil pake yang lain?"

"Rosé aja gimana?" tawar Minggu

"Fyi ajanih, Rosé nama almarhumah oma gue"

"Sorry sorry gue ngga tau" jawab Minggu sendu

"Yah wajar lo ngga tau kan baru kenalan"

"gue kasih panggilan sendiri gimana?" tanya Minggu mengalihkan pembicaraan

"Apa dulu?"

"Artchizia kan yah? Aci?" jawab Minggu terlihat berfikir lalu tertawa

"Baso aci lebih tepatnya?" lanjut Minggu tertawa lepas

Cia memutar bola matanya "sana lo tukeran seat"

"Dih serem terus apa dong" sahut Minggu yang masih tertawa dengan lelucon tidak lucunya

"it's your decision and I give you an honour to choose" ucap Cia santai

Minggu hanya bisa menatap gadis di sampingnya takjub

"Kok ngeliatinnya gitu banget, nama lo siapa?"

"Oh sorry, gue suka sama logat lo. Minggu, nama gue Minggu" sahut Minggu mengulurkan tangan

"Minggu? Like jumat sabtu minggu gitu?" Cia mengerutkan dahinya

"I- iya" Minggu mengangguk

"Serius?" tanya Cia lagi

"Bentar aku ambil passport" ucap Minggu sambil membuka seat belt

"Eh eh buat apa?" sahut Cia menghentikan Minggu

"Siapa tau kan penasaran elo nya"

"Engga gitu juga kan mau take off. Lo lahir hari Minggu yah?" tanya Cia lagi

"Ngga tau kan baru lahir kaga bisa liat kalender" jawab Minggu, membetulkan seat beltnya

Cia tidak menjawab dan memilih untuk tertawa kencang.

Minggu pun ikut tersenyum lebar tak menyangka gadis di sampingnya akan tertawa dengan jokes anehnya

"bangsat emang tipe gue banget lah ini cewe, begini aja dia ketawa. Yakin banget gue bisa bahagiain dia" batin Minggu

Minggu menoleh ke arah Jennie dan Kaia yang sedang menatapnya aneh, raut wajah mereka ketebak lagi ngejulid, lalu Minggu menunjuk matanya memberi aba-aba untuk berhenti memandanginya.



*



Pilot sudah mengeluarkan suara dan pramugari sudah berdiri di tempat masing-masing untuk memberikan pengumuman tanda akan take off. Minggu mulai gugup, dia menggoyang kakinya naik turun terlebih saat pramugari sudah duduk dan lampu pesawat di matikan. Cia yang sedang sibuk memilih lagu di ipod classic nya menoleh memperhatikan tingkah Minggu.

RUN TO YOU ☆ JENNIE WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang