🌼

169 15 2
                                    

Helo.. nama aku Irene, mulai detik ini aku akan cerita mengenai kehidupan ku. yang absurd tapi ada sedih dan senang nya.

Tahun ini umurku 23 tahun. Dan sedang berpacaran.

aku pacaran dengan nya dari kelas 3 SMA dan berlanjut sampai sekarang. Teman-temanku menyarankan kalau tahun depan menikah saja, karna hubungan mu sudah lama katanya.

aku mau sih. tapi Suho mau tidak?

akhir-akhir ini dia sibuk, sibuk dengan pekerjaan nya. katanya agar dapat promosi jabatan, lalu uang nya lebih besar dan bisa secepat nya menikahi ku.

sshhh.. tapi justru membuat aku jengkel dan sebal tiap lihat ia sibuk dengan pekerjaan nya. umur nya makin sini makin tua, ya tidak beda jauh denganku sih hanya terpaut satu tahun hehe.

Katanya di Korea, sebelum umur 30 tahun dan sudah menikah dianggap terlalu dini dan si pria tidak begitu mapan.

Ayok. kita ubah pola pikir mereka, kalau menikah muda itu tidak ada salahnya selagi kita siap dan bertanggung jawab.

Malam ini aku sedang duduk-duduk dibalkon sambil menulis ini. menunggu Suho membosankan, ia berjanji pukul 8 malam sudah sampai dan tebak sekarang pukul berapa? pukul 9! dia telat satu jam, lagi dan lagi.

ting tong!

suara pintu. aku buka sebentar pintu nya ya..

“Hi sayang. maaf aku terlambat”

“Lagi dan lagi..” kataku.

“Hehe. kau sudah makan malam?” Tanya nya

“Sudah” jawabku.

“Mau temani aku? aku sangat lapar” katanya sambil mengusap perut rata nya itu.

“Tidak usah keluar. biar aku yang masak. kamu tunggu saja”

“Baiklah bibi.”

ya begitu lah Suho. memanggil ku dengan embel embel Bibi jika aku memanjakan nya.

“Selesai. ini sup rumput laut dan lain lain nya. jangan terlalu banyak! sudah malam nanti perut kau buncit”

“Tentu saja sayang. aku tahu”

“bagaimana pekerjaanmu?”

“lancar seperti biasa. namun tetap saja kakek menyuruhku bekerja lebih giat agar dapat promosi jabatan. padahal apa susah nya langsung kasih saja, toh itu perusahaan keluarga” Oceh nya dengan mulut yang penuh

“telan dulu makanan nya!”

“baiklah”

“sayang” aku membuka suara, mau menanyakan soal pernikahan tapi aku tidak yakin ini waktu yang tepat. tapi.. yasudah lah tanya saja

“kapan mau melamarku?”

lagi lagi dia berhenti melakukan aktivitas nya, memang semengejutkan itu ? itukan pertanyaan wajar yang dilontarkan oleh seorang kekasih, aku bukan teman nya kan?

“sayang, bisa tidak kita bahas ini nanti hm?”

“begitu terus, setiap aku tanya soal ini. jangan salahkan aku kalau ada yang melamar langsung aku terima!”

aku meninggalkan meja makan tersebut, lalu beralih ke depan laptop ku lagi.

sepertinya Suho sedang melanjutkan acara makan nya. kasihan sekali sangking fokus bekerja dia kelaparan seperti itu.

suara gaduh di meja makan terdengar, sepertinya Suho sedang merapihkan bekas makan nya itu. meskipun ia lelah tapi ia tidak selalu merepotkan ku, ia pria yang pengertian.

Dear Diary..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang