CALLISTA XONIA QUERTY
Nama itu terlihat jelas di dada sebelah kanan seragam milik seorang siswi cantik dengan wajah yang berbentuk oval serta rambut panjang menggerai indah sepunggung nya. Rambut hitam itu terlihat legam bergelombang sempurna di bagian bawah.
Callista merupakan anak dari ibu Rita seorang Dokter di rumah sakit. Dan papa nya yang sudah meninggal dunia sejak ia kelas 3 sd karena suatu kecelakaan. Rita tidak ada pikiran untuk menikah lagi dan ia harus mengurus Callista dengan sendiri.
Callista adalah seorang siswi di SMA Garuda yang baru pindahan 2 bulan lalu dari sekolah lama nya.
Hidup nya menjadi tidak tenang semenjak ke pindahan nya ke sini dan bertemu dengan seorang siswa yang menyebalkan.
Dia adalah Callisto Adhitama. Cowo entah dari mana yang akhir-akhir ini hobi sekali membuat kehidupan Callista menjadi tidak tenang. Hampir setiap bertemu dengan nya Callista pasti di buat kesal dengan tingkah aneh nya yang kadang membuat orang ingin memakan nya hidup-hidup.
Bel pulang sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu tapi Callista baru keluar dari kelas nya ketika sekolah sudah sepi. Niat nya ingin menghindari makhluk astral yang hobi nya bikin ia darah tinggi. Tapi seperti nya takdir berkata lain.
"Hai Callista!"
Suara itu terdengar jelas oleh pendengaran nya. Callista mempercepat langkah kaki agar menjauh dari orang yang tidak ia ingin kehadiran nya.
Callisto yang melihat itu tersenyum lalu ia menyusul Callista yang lumayan jauh. Ia jalan terlebih dahulu lalu membalikan badan nya. Jadi sekarang Callisto berjalan mundur dan mereka saling berhadap-hadapan.
"Di samperin sama cowo ganteng ko malah kabur" perkataan yang keluar dari mulut nya membuat Callista memutar bola mata malas.
"Call lu tau gak?" ujar Callisto
"Gak!"
"Emang apa yang lu gak tau?"
"Gua gak tau kalo ternyata lu itu orang gila dan sekarang gua tau makan nya gua mau jauhin lu, ntar gua ketularan gila"
Callisto yang mendengar itu memberhentikan langkah nya otomatis Callista juga. "Cangkem mu iki" ujar Callisto menggeleng-geleng kepala nya.
"Apa! Mau marah? Punya tato gak!" Callista menjulurkan lidah nya bertanda mengejek lalu meninggalkan Callisto sendiri.
Callisto diam sebentar dia memikirkan perkataan Callista tadi, jadi yang boleh marah sama dia orang yang punya tato? Terus apa kabar sama diri nya yang gak punya tato berarti ia tidak boleh marah tapi kalo bikin Callista marah boleh. Setelah memikirkan itu ia kembali menyusul dan berjalan di samping Callista.
"Eh tau gak Cal? Masa tadi kan gua liat tukang sate gas nya meledak di depan sekolah" Callista yang mendengar itu sontak memberhentikan langkah nya dan menengok ke arah Callisto.
"Hah! Lu serius terus gimana keadaan tukang sate nya? Ihh kasian banget semoga dia baik-baik ajah ya"
Tanpa Callista sadari bahwa ia sedang di kerjai. Hidung Callisto kembang kempis sembari berusaha menahan tawa nya tapi usaha itu tidak berhasil.
Tawa Callisto pecah membuat perempuan di depan nya ini kebingungan. Karena merasa aneh dengan reaksi nya lalu Callista berpikir dia mengingat-ngingat sesuatu dan baru sadar bahwa ia di kerjain.
Bisa-bisa nya ia di bego-begoin sama makhluk aneh satu ini. Callista menatap orang di depan nya ini yang keliatan puas sekali bisa mengerjai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLISTO (ON GOING)
Teen FictionIni tentang Callisto Altezza Addison. Seorang ketua geng Lervil yang memiliki masalalu kelam yang membuat dirinya kehilangan sahabatnya. Dan kisah cinta nya dengan seorang gadis cantik bernama Callista Xonia Querty. Gadis yang sering Callisto jaili...