•4•

521 91 56
                                    

[Wednesday, SMAN Rockefeller - 07:25 AM]

"CIEEE.... CIEEE!! SIAPA YA YANG KEMARIN ANTERIN FELLORYA, HARUSNYA GUE TUH YANG ANTERIN DIA PULANG!" sindir Reece kepada Blake. Reece datang-datang main sindir saja. Cari keributan saja di pagi hari.

"GUE, EMANGNYA NAPA?! KAGAK BOLEH?! EMANGNYA LO TEGA DIA BIARIN PULANG SENDIRI! LAGIAN LO JUGA PULANG DIJEMPUT BOKAP LO! MASA SAMA SAHABAT SENDIRI TEGA SIH?! PIKIR PAKAI OTAK BUKAN DENGKUL! MAKANYA JANGAN MAKAN BANYAK MICIN SAT!" pagi-pagi Blake sudah teriak-teriak saja, bikin murid-murid di kelas menoleh kepadanya. Dan seketika Reece pun hanya terdiam.

"Kalian tuh ya, pagi-pagi udah berisik aja, pusing gue dengarnya!!!" bentak Bradley.

"Iya nih, si Ricis nabati maksudnya apa coba kayak gitu? Pacar aja bukan!! Harusnya Luke yang marah bego! Bukannya lo! Dia sebagai pacarnya aja kagak marah!" lanjut Daniel membentak Reece.

"Daripada ribut gak jelas, gue mau nanya, Fellorya kemana ya kok belum datang? Ini udah hampir jam setengah 8, 5 menit lagi masuk," ucap George menyadarkan mereka semua. Seketika mereka pun terkejut.

"Astaghfirullah, gue kok baru sadar, pantesan kayak ada yang kurang gitu, kira-kira kemana?" tanya Bradley.

"Kesiangan mungkin," ucap Daniel.

"Gak mungkin deh Denil, masa dia kesiangan terus, apa jangan-jangan sakit," ucap Blake mulai khawatir.

"Yah, kalau dia sakit gue merasa kesepian, gue gak bisa hidup tanpa dia..." Reece mulai alay. Mulai nih mancing emosi mereka.

"Oh jadi lo gak bisa hidup tanpa dia?" Tiba-tiba Blake langsung menutup hidung Reece.

"HEH ANJING!! Lepasin gue! Gak bisa nafas woy! Pengap oyyyy KAMPRET!! Gimana kalau gue mati?!!" pekik Reece, kemudian Blake langsung melepaskannya.

"Lha? Katanya gak bisa hidup tanpa Fellorya, itu buktinya gak ada oksigen lo gak bisa nafas kan?" celetuk Blake, Reece kembali terdiam. Reece merasa kalah sampai tidak bisa melawannya.

"Ini berdua ribut terus, heran semenjak ada Fellorya kalian berdua sering ribut, dulu jarang banget," celetuk Daniel.

"TERSERAH GUE, LAGIAN DIA JUGA YANG MULAI!" teriak mereka kompak dan saling menunjuk.

"Ciee... Barengan, udah mah sering berantem, apa jangan-jangan kalian berdua saling menyimpan rasa. Hahahaha!!!" tawa George yang diikuti oleh yang lainnya.

"ANJIR LO JORJ!! AMIT-AMIT, ENAK AJA GUE KAGAK HOMO NJING! GUE BUKAN KAUM PELANGI!!" mereka langsung menjambak rambut George dengan kompak.

"ANJING! SAKIT GOBLOK! RONTOK NIH RAMBUT COGAN! ANJING EMANG LO PADA! TAI!" teriak George. Lalu, mereka pun langsung melepaskannya.

"Anjirrr si Jorj ngegas pisan euy!!" seru Bradley.

"Gelo da maraneh mah!! Dasar monyet!!" pekik George kembali.

"KEHED!!!" pekik Blake.

"Nanaonan sia teh Jorj! Sia nu gelo, lain aing!!" pekik Reece.

"SAHA SIA?!" pekik Daniel.

"AING MAUNG!! RWAARRRRR!!"

BAD LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang